Hampir setiap elemen kehidupan manusia kini dipengaruhi oleh teknologi, termasuk dalam hal transaksi uang elektronik. Tidak bisa dipungkiri bahwa produk-produk bank seperti uang kartal pada akhirnya akan berubah menjadi e-money, yang juga dikenal sebagai uang elektronik.
Baca juga: Jangan Panik, Lakukan Hal Ini Saat Kripto Cuci Gudang
Uang elektronik ini dibuat sebagai akibat dari keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan jumlah uang tunai yang beredar dan harga produksi uang yang relatif mahal.
Menurut data yang tercatat di BI pada tahun 2013, jumlah transaksi uang elektronik di Indonesia telah mencapai 137,9 juta transaksi melalui 36,2 juta kartu yang beredar. Penggunaannya juga berkembang lebih cepat.
Apa Itu Transaksi Uang Elektronik?

E-money yang sering disebut juga uang elektronik adalah suatu cara transfer dana yang diselenggarakan pada media tertentu secara elektronik.
Caranya, pengguna akan menyetorkan sejumlah dana ke penerbit untuk kemudian disimpan dalam bentuk server atau chip guna bertransaksi kemudian hari.
Setelah terdaftar, konsumen dapat melakukan pembelian menggunakan kartu tersebut tanpa membawa uang tunai jutaan rupiah.
Nantinya, saldo dalam server akan berkurang seiring dengan jumlah penggunaannya. Akibatnya, uang elektronik menjadi bentuk pembayaran yang cepat, berguna, dan sederhana.
Perbedaan Uang Elektronik dan Digital
Orang sering keliru bahwa uang elektronik dan dompet digital adalah dua pembayaran yang sama, padahal sebenarnya tidak. Perbedaan-perbedaan ini dapat dikaitkan dengan sejumlah faktor. Diantaranya:
-
Bentuk
Pelanggan menerima kartu uang elektronik setelah saldo e-money mereka dimuat ke dalam chip. Ini berbeda dengan dompet elektronik (e-wallet), di mana uang disimpan di server dan diakses oleh pengguna melalui aplikasi penerbit.
-
Penggunaan
Biasanya uang elektronik digunakan untuk transaksi seperti membayar tagihan, tol, dan tiket. Sedangkan e-wallet lebih sering digunakan untuk belanja online, donasi BPJS, beli paket data, dll.
-
Jumlah Saldo Maksimal
Saldo tertinggi yang mungkin sering ditambahkan ke e-wallet adalah 10 juta, sedangkan uang elektronik sebesar 1 juta.
-
Fitur Keamanan
Karena uang elektronik tidak memiliki fitur keuangan, siapa pun yang memiliki kartu dapat melakukan transaksi uang elektronik. Tidak seperti e-wallet, yang dilindungi oleh kata sandi ataupun pin.
Contoh Uang Elektronik yang dapat Ditemukan di Produk Perbankan

Karena kemudahannya, kini e-money banyak digunakan oleh masyarakat umum. Contoh uang elektronik berbasis chip dapat ditemukan pada produk perbankan yang memiliki berbagai judul sesuai dengan kebijakan masing-masing bank. Uang elektronik berbasis server juga tersedia; contohnya adalah iSaku, LinkAja, Paytren, dan OVO Cash.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ada dua jenis uang elektronik. Diantaranya
-
E-Money Berbasis Chip
Menggunakan chip karena untuk pencatatan saldo. Biasanya, bank menawarkan jenis ini secara luas, dan kepemilikan melibatkan pembelian kartu uang elektronik dan kemudian menambah jumlahnya.
-
Berbasis Server
Uang elektronik jenis ini mencatat jumlah saldo di server sehingga dapat diperiksa secara online dengan aplikasi. Selain itu, transaksi uang elektronik dapat diselesaikan secara online.
Manfaat Transaksi Uang Elektronik
Berikut ini adalah beberapa manfaat menggunakan uang elektronik:
-
Tidak Perlu Membawa Banyak Uang
Sejak kartu dan uang elektronik menggantikannya, Anda tidak perlu lagi membawa banyak uang rupiah. Hasilnya, belanja akan jauh lebih efisien dan aman di mana saja.
-
Dapat Mempercepat Pembayaran
Keuntungan menggunakan uang elektronik selanjutnya adalah waktu transaksi yang lebih singkat. Anda tidak perlu menunggu kasir untuk menghitung kembalian, dan sebagainya.
-
Bisa Digunakan Untuk Bayar Travel Dan Tol
Transaksi uang elektronik untuk membayar tol atau bentuk transportasi lainnya adalah salah satu manfaatnya. Hal ini dilakukan untuk mempercepat prosedur pembayaran saat menggunakan jalan tol.
Kelebihan dan Kekurangan Uang Elektronik

Sama seperti transaksi lainnya, uang elektronik memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
-
Kelebihan
Adapun kelebihan yang ditawarkan diantaranya:
1. Banyak Promo Menarik
Penyedia uang elektronik sering menawarkan berbagai promosi menarik, terutama pada saat hari-hari besar. Selain itu, ketika Anda menggunakan uang elektronik dalam jumlah tertentu, Anda dapat menerima cashback dan diskon.
2. Pembayaran Lebih Efisien dan Akurat
Fakta bahwa uang elektronik melakukan pembayaran dengan akurat dan efisien adalah salah satu manfaatnya.
Karena Anda tidak perlu menunggu kembalian uang, transaksi akan memakan waktu lebih sedikit. Selain itu, nominal pembayaran diproses oleh sistem, sehingga tidak mungkin salah.
3. Lebih Simple
Dompet Anda lebih ringan dan aman karena tidak perlu membawa banyak uang tunai. Bawa seperlunya saja, karena uang elektronik bisa menyimpan 1 sampai 2 juta untuk melakukan transaksi.
-
Kekurangan
Adapun kekurangan dari uang elektronik akan diuraikan di bawah ini:
1. Hanya Berlaku Untuk Mesin Tertentu
Mesin debit dan ATM kasir tidak menerima pembayaran uang elektronik. Itu juga tidak bisa diubah menjadi uang tunai. Akibatnya, diperlukan pembaca tertentu yang sesuai dengan nama bank.
2. Tidak Mungkin Untuk Mengisi Dalam Jumlah Besar
Maksimal penyimpanan uang elektronik adalah 1 juta. Oleh karena itu, Anda dibatasi penggunaannya untuk pembelian dengan nilai nominal lebih besar dari saldo tersebut.
10 Cara Transaksi Uang Elektronik Secara Tepat
Terlepas dari hal itu, Anda sebagai pengguna harus menggunakan e-money ini secara bijak. Berikut diantaranya:
-
Perlakukan E-Money Layaknya Uang Tunai
Anda tidak perlu banyak ruang untuk mengirim uang dalam jumlah besar karena e-money lebih praktis daripada uang tunai.
Transaksi uang elektronik harus ditangani dengan cara yang sama seperti mata uang biasa. Misalnya Anda baru saja menerima gaji; langsung membaginya antara tabungan dan beberapa pos kebutuhan.
-
Jangan Terlalu Banyak Mengisi Uang Dalam E-Money
Secara praktis, e-money memudahkan konsumen untuk dibawa dan digunakan, tetapi ada kekhawatiran signifikan yang terlibat. Dimana ketika Anda kehilangan uang elektronik. Itu artinya Anda juga kehilangan uang yang dikandungnya.
-
Jangan Berikan E-Money Pada Anak yang Belum Mengerti Keuangan
Sebelum mengizinkan anak untuk transaksi uang elektronik, orang tua harus terlebih dahulu melatih dan mendidik anaknya tentang konsep dasar keuangan.
Jangan cepat-cepat mengisinya dengan jumlah yang cukup banyak setelah anak diberi kepercayaan untuk menggunakannya. Berikan dalam jumlah yang sedikit dan lakukan lagi, mungkin sekali setiap minggu.
-
Sesuaikan jenis E-Money Dengan Kebutuhan
Pastikan e-money yang dipilih memiliki fungsi yang pas bagi Anda agar tidak terlena dan benar-benar membuat pengeluaran Anda melebihi penghasilan yang ada.
Seperti yang kita tahu, e-money dapat digunakan untuk melakukan pembelian dari berbagai retailer dan tempat hiburan, membayar tagihan, membayar tol dan denda parkir, serta membayar tiket angkutan umum.
-
Jangan Terlalu Termakan E-Money
Hindari terbawa oleh banyak kampanye yang dijalankan untuk menarik minat Anda dalam memiliki dan menggunakan transaksi uang elektronik, karena biaya yang ada mungkin akan lebih tinggi dari yang diperkirakan.
-
Biasakan Disiplin Dalam Menggunakan E-Money
Gunakan fasilitas ini hanya untuk transaksi terencana. Mengatur nominal maksimal yang bisa disimpan dalam e-money adalah salah satu cara untuk mengontrolnya agar tidak merogoh kocek secara berlebihan karena dirasa uang yang ada di e-money sudah cukup.
-
Uang Transaksi Besar, Gunakan Kartu Debit Saja
Usahakan menggunakan kartu debit yang pastinya memiliki saldo lebih besar jika Anda berencana melakukan pembelian dengan nominal yang relatif besar.
Karena Anda mengamankan kartu debit dengan nomor identitas pribadi, atau PIN, menggunakannya untuk transaksi bernilai tinggi juga umumnya aman.
-
Jangan Gunakan E-Money Untuk Membayar Tagihan
Sebaiknya gunakan kartu debit untuk membayar tagihan Anda. Menggunakan uang elektronik untuk tagihan memiliki potensi besar untuk masalah keamanan karena kita perlu mengisinya dengan jumlah yang signifikan.
Seperti yang telah dikatakan, kehilangan kartu e-money yang memuat sejumlah uang yang cukup besar akan merugikan Anda.
-
Pakai E-Money dari Perbankan Resmi
Gunakan uang elektronik yang diterbitkan bank karena dapat digunakan di tempat yang jauh. Hal ini akan memudahkan Anda yang kerap mengunjungi lokasi terpencil.
Bank tidak diragukan lagi akan fokus pada keamanan dan ketahanan sistem mereka selain masalah kenyamanan karena jangkauannya ke tempat-tempat terpencil.
-
Perhatikan Biaya Tambahan
Biaya tambahan yang harus dikeluarkan setiap kali melakukan transaksi uang elektronik adalah salah satu dari beberapa aspek yang sering diabaikan oleh pengguna e-money.
Anda perlu menyadari banyak biaya yang terlibat dalam perdagangan dan reload. Pastikan Anda memiliki cukup dana di uang elektronik untuk menutupi bunga dan biaya administrasi yang diperlukan.
Resiko Penggunaan Uang Elektronik
Selain semua keuntungan dan kerugian, ada beberapa risiko terkait dengan penggunaan uang elektronik yang harus Anda waspadai. Berikut diantaranya:
- Jika kepemilikan Anda atas mata uang elektronik berbasis chip tidak terdaftar, bank tidak berkewajiban untuk mengeluarkan kartu pengganti jika terjadi kerugian.
- Sedangkan jika kartu uang elektronik Anda terdaftar, bank masih bisa menggantinya jika hilang, tetapi jumlah pergantian maksimal hanya Rp 10 juta.
- Karena tidak ada pin atau kata sandi, akan sulit untuk menemukan kartu Anda jika salah tempat.
- Keamanannya lebih buruk karena uang elektronik berbasis server dan chip tidak ditanggung oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Baca juga: RI-Swiss Teken Perjanjian Investasi Bilateral Wajib Ketahui
Demikianlah pengertian transaksi uang elektronik serta bahaya, manfaat, dan kekurangannya. Anda hanya perlu memahami setiap ketentuan dan menerapkannya secara tepat sesuai dengan tujuan dan kebutuhan masing-masing.