Mata uang dinar selain emas, investasi dinilai cukup menguntungkan. Apakah kalian tertarik? Simak caranya, tips dan pro kontra di sini. Investasi dinar merupakan salah satu instrumen yang paling menguntungkan, yang harganya mengikuti nilai tukar emas di pasar internasional.
Baca juga : Seputar Mata Uang Rusia, Muncul Versi Digital sebagai Cadangan
Dinar sendiri adalah koin emas 22k yang biasanya memiliki berat sekitar 3-4,25 gram. Koin ini juga telah diakui oleh Islam dan organisasi internasional World Islamic Trade Organization (WITO). Bagi yang berminat, simak baik-baik serta tips sukses berinvestasi dinar.
Apa itu Investasi Mata Uang Dinar?

Dinar adalah koin emas yang digunakan sebagai bentuk pertukaran di zaman kuno. Selain dinar, ada juga dirham perak. Banyak negara tidak menggunakannya sebagai alat pembayaran, tetapi hanya sedikit orang yang berinvestasi dinar dan dirham karena nilainya yang tinggi.
Investasi ini banyak jenisnya, beberapa di antaranya adalah investasi dinar Irak, dinar emas Antam, dinar Kuwait, dan lainnya. Salah satu alasan memilih dinar adalah karena nilainya secara umum stabil.
Cara Investasi Mata Uang Dinar

Investasi koin dinar tidak kalah menjanjikan dengan emas batangan, karena nilainya sesuai dengan harga emas dan memiliki desain yang cantik. Namun, sebelum melakukannya, kalian harus mempertimbangkan cara-cara berikut.
-
Tentukan Tujuan Investasi Kalian
Sebelum berinvestasi, pastikan kalian telah menentukan tujuan kalian. Misalnya untuk bekal lansia, biaya sekolah anak atau biaya rekreasi keluarga. Menetapkan tujuan membangun konsistensi kalian dalam berinvestasi.
-
Ketahui Peraturan Hukumnya
Kalian harus tahu bahwa tidak diperbolehkan berinvestasi dalam transaksi mata uang dinar. Hal ini diatur dalam Pasal 2(1) dan Pasal 21(1) UU Devisa bahwa satu-satunya valas yang sah di Indonesia adalah rupiah.
-
Gunakan Uang yang Tidak Terpakai
Pastikan uang yang kalian gunakan untuk membeli dinar adalah uang “idle” atau sisa setelah memenuhi kebutuhan darurat dan tabungan kalian. Ini adalah antisipasi kerugian atau kebutuhan mendadak.
-
Beli Mata Uang Dinar dari Perusahaan Terpercaya
Saat membeli dinar, pastikan dinar dibuat oleh perusahaan ternama seperti PT Antam, UBS, dll. Alasannya, perusahaan-perusahaan tersebut memiliki sertifikat dinar yang mereka hasilkan, sehingga terjamin keasliannya.
-
Mulailah dengan Jumlah Kecil
Jika kalian seorang pemula, gunakan modal kecil terlebih dahulu untuk mempelajari fluktuasi harga dinar. Setelah kalian yakin, kalian dapat menambahkan nilai secara bertahap.
-
Bergabunglah dengan Komunitas Investor Dinar
Bergabunglah dengan investor dinar lainnya untuk melacak pergerakan harga, mendapatkan wawasan, dan berbagi informasi penting. Join di sebuah komunitas tentunya akan bisa memberikan benefit yang luar biasa bagi kalian.
Dari yang sebelumnya tidak mengetahui informasi tentang mata uang dinar menjadi lebih banyak informasi dari rekan-rekan lain. Kalian harus mencobanya agar tidak ketinggalan informasi yang lebih banyak.
Tips Sukses Investasi Dinar
Setelah melakukan cara-cara di atas, berikut beberapa tips yang bisa kalian terapkan agar investasi kalian lancar. Beberapa tips ini sangat penting untuk diimplementasikan bagi kalian yang akan berinvestasi dengan mata uang dinar.
-
Niat Investasi Jangka Panjang
Meski fluktuasi harga dinar hampir sama stabilnya dengan emas, namun keuntungan yang didapat biasanya tidak sebesar saham. Untuk pengembalian, investasi ini karenanya harus jangka panjang.
-
Dinar Bersertifikat
Dinar tertanam dalam logam mulia, jadi dinar yang kalian investasikan harus sudah memiliki sertifikat. Sertifikat tersebut tidak hanya menjamin keasliannya, Meskipun dinar dapat digunakan sebagai alat tukar, aturan ini tidak berlaku di Indonesia.
-
Jangan Lupakan Zakat Dinar
Memiliki mata uang dinar sama dengan emas, maka wajib membayar zakat. Nisab satu dinar adalah 20 koin atau 85 gram, artinya setiap 85 gram dinar harus dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5% setelah dimiliki selama satu tahun.
-
Konsisten Berinvestasi Dinar
Mulai dari nilai kecil dengan harga terjangkau. Tapi konsisten dan nilai tambah ketika kalian memiliki penghasilan tambahan. Kunci dari setiap menjalankan investasi adalah konsistensi dalam menjalankan amanah dan tanggungjawab yang telah diambil sebelumnya.
Pengertian Dinar dan Dirham

Uang muncul sebagai salah satu media transaksional yang menggantikan sistem barter. Uang dapat digunakan sebagai alat pembayaran jika diterima dan diakui oleh masyarakat sebagai alat pembayaran, baik untuk barang, jasa, hutang, dan lain-lain. (Hubbard 2002).
Sebagai alat tukar, uang telah melalui berbagai bentuk perkembangan. Mulai dari koin hingga uang yang sering kita jumpai saat ini yaitu uang kertas atau disebut juga Fiat Money. Jadi bagaimana uang fiat yang kita kenal sekarang dibandingkan dengan koin?
Untuk mengetahuinya, mencoba membandingkan uang amanah dengan dinar dan dirham. Mata uang dinar dan dirham adalah mata uang yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Dinar adalah koin emas sedangkan dirham adalah koin perak.
Dinar dan dirham sendiri diadopsi dari mata uang Romawi dan Persia, yaitu dinar dan drachma. Sebelum membahas lebih jauh mengenai dinar dan dirham serta uang fiat, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu perbedaan mendasar antara keduanya.
Nilai uang dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan bentuk dan materialnya yaitu trust money dan sovereign money. Uang pertumbuhan adalah uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya, seperti uang kertas yang sering kita jumpai.
Sebaliknya, uang negara adalah uang yang nilai riilnya sama atau sama dengan nilai nominalnya, seperti koin. Meskipun dinar dan dirham dapat digambarkan sebagai “uang jadul” dibandingkan dengan uang modern yang berfungsi penuh, namun dinar dan dirham sebagai mata uang memiliki keunggulan tersendiri.
Perbedaan Mata Uang Dinar dan dirham

Mata uang dinar dan dirham jauh lebih stabil dan tahan terhadap inflasi dibandingkan fiat money. Karena nilai nominal sama dengan nilai absolut, tidak ada “devaluasi“. Tidak seperti uang fiat, yang terus menurun nilainya dari waktu ke waktu.
Contoh sederhana, sebelumnya 500 koin perak bisa makan siku, tetapi sekarang kalian harus menghabiskan puluhan atau puluhan ribu dolar. Nilai dinar dan dirham yang stabil juga menjadi keunggulan dalam perdagangan luar negeri.
Seperti yang kita ketahui, daya beli mata uang suatu negara pasti berbeda dengan mata uang negara lain. Misalnya, 1 USD sama dengan 14.800 rupee. Dari sini logika bisa digunakan bahwa dengan 1 USD orang Amerika bisa membeli 1 bungkus nasi campur es teh dari Indonesia.
Dengan Rp 14.000, orang Indonesia di Amerika hanya bisa mendapatkan “sepotong” pizza. Jadi jika kita hubungkan dengan situasi ekonomi saat ini, yaitu banyak negara yang mengalami devaluasi mata uang, sehingga daya beli produk dan barang luar negeri turun.
Sebaliknya, nilai dan daya beli mata uang asing meningkat relatif terhadap negara yang terdepresiasi. Hal ini tentu berbeda cerita dengan mata uang dinar dan dirham yang nilainya lebih stabil karena nilainya tidak ditentukan oleh kebijakan pemerintah melainkan oleh pasar.
Ini menciptakan kondisi yang lebih adil untuk perdagangan luar negeri. Keunggulan lainnya adalah uang dinar dan dirham memiliki bahan yang memiliki daya tahan yang kuat, yang berarti masa pakainya juga lama untuk menghindari kerusakan uang.
Selain itu, kesejahteraan dan kedaulatan negara juga dapat dipertahankan dengan menghindari masuknya kapitalis asing sebelum krisis mata uang, yaitu melalui pinjaman dari lembaga keuangan internasional.
Baca juga : Daftar Mata Uang Terendah di Dunia, Indonesia Juga Termasuk
Banyak sekali informasi yang bisa kalian dapatkan tentang uang asing dari berbagai negara. Tidak terkecuali mata uang dinar yang memiliki kualifikasi ataupun tata cara penggunaannya yang berbeda.