Komoditas adalah barang dagangan utama atau benda niaga atau bahan mentah. Dimana digolongkan berdasarkan mutu dan menyesuaikan dengan standar perdagangan internasional, seperti karet, kopi, dan juga gandum. Komoditas juga dapat diartikan sebagai barang dagangan pokok, komersial komoditas, yang dapat diklasifikasikan menurut kualitas dari standar internasional. Komoditas adalah barang atau produk yang bisa diperjualbelikan untuk mendapatkan keuntungan.
Baca Juga:Memiliki Lebih dari 2 Jenis, Komoditas Adalah
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa komoditas merupakan sekumpulan benda yang mempunyai wujud kasat mata yang bisa disimpan sampai jangka waktu tertentu. Untuk nantinya ditukar dengan produk lain yang setara dengan jenis atau harganya. Komoditas memiliki dua sifat yakni barang diproduksi dan dijual banyak produsen yang berbeda. Kemudian, sifat lainnya yakni barang seragam dalam kualitas di setiap rantai pemasaran. Berdasarkan kedua sifat tersebut, pasar atau konsumen tak dapat membedakan barang yang diproduksi oleh produsen satu dengan lainnya.
Tetapi, tidak semua barang berwujud merupakan komoditas, misalnya konveksi pakaian. Walau diproduksi massal tanpa berdasar, pada pesanan dan diproduksi oleh banyak produsen, tetapi konveski pakaian bukan komoditas. Pakaian adalah barang berwujud yang digunakan semua orang, tetapi bukan bahan dasar, melainkan produk jadi. Sehingga, disebutkan bahwa pakaian adalah diferensiasi produk dari kain. Dengan perkembangan ilmu dan teknologi, komoditas mengalami perluasan definisi. Saat ini, komoditas juga mencakup produk keuangan seperti indeks dan valuta asing, serta produk teknologi informasi seperti bandwith ponsel.
Klasifikasi Komoditas Adalah

Komoditas merupakan benda yang dapat diperdagangkan dengan cara impor atau ekspor. Oleh karena itu, penting untuk diketahui klasifikasi sebelum melakukan proses jual beli, diantaranya adalah:
Komoditas Lunak
Komoditas lunak merupakan barang atau produk yang berasal dari hasil sektor pertanian, perhutanan, ataupun peternakan. Mulai dari bahan makanan yang berasal dari tumbuhan, beraneka jenis daging dari hewan ternak, serta tanaman yang berasal dari hutan seperti kelapa sawit dan lainnya. Disebut lunak karena jenis dan harga komoditas ini cenderung menghadirkan pergerakan fluktuatif. Sehingga, dapat naik atau turun dengan tanpa peringatan terlebih dulu. Juga bisa terjadi secara tiba-tiba, bergantung pada kondisi iklim dari wilayah sekitarnya.
Maka dari itu, harga dan keberadaan komoditas lunak ini biasanya tidak bisa diprediksi dengan akurat. Sebab iklim dan kondisi cuaca yang terus mengalami perubahan. Tak sampai disitu, juga terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap wilayah di Indonesia.
Komoditas Keras
Komoditas keras adalah produk yang pada umumnya merupakan hasil ekstraksi dari pertambangan besar. Meliputi minyak bumi dan logam berharga. Diketahui bahwa komoditas keras sering kali didominasi jenis komoditas energi seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
Karakteristik Pasar Komoditas Adalah

Salah satu karakteristik paling umum dalam pasar komoditas adalah ketahanan prinsip dari segi permintaan dan penawaran. Dimana segala aspek kedua prinsip tersebut dipercaya sebagai pemberi pengaruh besar dalam pasar komoditas. Prinsip yang menjadi pengaruh utama dari pasar komoditas adalah permintaan tidak bisa dipenuhi, jika penawaran yang ada tengah terbatas. Juga sebaliknya, jika penawaran yang tersedia banyak juga akan sia-sia, bila permintaan dari batang tersebut terbatas.
Komoditas Energi
Jenis pertama dari komoditas adalah komoditas energi, yang mana mempunyai keterkaitan dengan kehadiran energi di dalam bumi. Seperti bahan bakar atau sejumlah produk pertambangan lainnya. Secara umum, komoditas atau produk yang termasuk dalam kategori ini mencakup minyak bumi, seperti diesel, crude oil, light sweet crude, bensin, dan brent crude oil. Tak hanya itu, jenis komoditas energi juga kerap kali memperdagangkan batu bara dengan satuan berupa ton, barrel, dan juga metrik.
Komoditas Pertambangan
Pertambangan adalah jenis komoditas berikutnya yang mana dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni logam berharga dan logan industri. Contoh dari komoditas pertambangan logam berharga yakni dapat berbentuk emas, platinum, perak, ataupun palladium. Sementara itu, contoh dari komoditas pertambangan logam industri adalah yang memiliki cakupan lebih besar, seperti besi, tembaga, magnesium, alumunium, titanium, timah, nikel, karbon, dan lain sebagainya.
Komoditas Pertanian
Pertanian adalah jenis komoditas yang dihasilkan langsung dari alam dan pada umumnya dibagi menjadi dua golongan, yaitu hasil pertanian dan hasil perhutanan. Saat ini, komoditas pertanian dan perhutanan bisa ditemukan berdasarkan pada satuan berat. Berupa gantang, ton, ons, serta kilogram. Sementara itu, dalam sektor perhutanan, beberapa contoh komoditas yang sudah diekspor ke luar negeri yakni kapas, sawit, rotan, dan karet. Dalam komoditas pertanian ada beragam hasil alam yang memiliki fungsi sebagai bahan konsumsi seperti, gula, beras, kedelai, gandum, kopi, dan lain sebagainya.
Komoditas Peternakan
Komoditas peternakan adalah produk hasil yang ditawarkan mencakup seluruh sektor peternakan. Mulai dari pakan hewan, susu, telur, dan daging dari hewan ternah seperti bebek, ayam, ikan, sapi, dan kambing.
Komoditas Berjangka
Komoditas berjangka adalah perjanjian jual beli atas suatu komoditas, yang mana sebelumnya sudah ditentukan harga dan waktu penjualannya dengan spesifik dan detail. Contoh dari komoditas berjangka adalah logam, sumber energi, serta bahan pangan. Dikarenakan sifatnya yang berjangka, maka harga komoditas ini biasanya sudah ditentukan, bahkan jauh dari sebelum akad jual dilaksanakan.
Dengan kondisi tersebut, pihak penjual dapat mendapat kepastian bahwa komoditasnya telah pasti akan dibeli. Sehingga, kedua belah pihak bisa mencegah terjadinya penurunan permintaan atau persediaan yang terbatas. Di Indonesia, beberapa contoh dari komoditas ekpsor yang menggunakan sistem berjangka yaitu karet, tekstil, dan otomotif.
Sistem Perdagangan Komoditas dan Fluktuasi Harga

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sistem perdagangan komoditas adalah permintaan dan juga penawaran. Hal tersebut kerap menimbulkan risiko bahwa harga sering kali bergerak secara fluktuatif. Juga mampu berdampak pada perdagangan komoditas itu sendiri. Dalam sistem perdagangan komoditas, fluktuasi harga relatif berubah-ubah sebab pengaruh sejumlah faktor. Seperti kemampuan produksi, kondisi alam, politik ekonomi, kebijakan pemerintah, dan faktor tidak terduga lainnya.
Pelaku dalam pasar komoditas secara umum dapat dibedakan menjadi produsen dan spekulan. Walaupun keduanya mempunyai profesi yang sama yakni berdagang, tetapi prinsip yang dimiliki tetap berbeda. Misalnya, produsen kerap kali melindungi harga dengan kontrak berjangka supaya komoditas mereka, tak jatuh harga sebelum masa panen. Sementara itu, spekulan dipercaya tak menggunakan kontrak berjangka dan relatif memilih untuk memanfaatkan perubahan harga komoditas mereka agar mendapatkan keuntungan yang melimpah.
Baca Juga:Memiliki Lebih dari 2 Jenis, Komoditas Adalah
Mungkin anda bertanya-tanya, apa itu fluktuasi harga? Sejumlah ahli menyebutkan bahwa fluktuasi secara tak langsung adalah sebilag pedang bermata dua. Dimana dapat memberi kerugian tinggi bagi pedagang komoditas. Walau fluktuasi diartikan sebagai gejala naik turun harga, yang bisa menyumbang dampak buruk di pasar komoditas, penjual dan juga pembeli dapat bersama-sama mencegah risiko satu ini. Caranya yakni dengan menganalisis kebutuhan pasar secara lebih teroganisir. Salah satu caranya yakni dengan membatasi permintaan dan penawaran dalam pasar komoditas, walau risiko kerugian pun tak kalah besar.