Rencana pemerintah untuk membentuk bullion bank atau bank emas Indonesia, mendapat banyak apresiasi dari beberapa ekonom. Walau begitu, ekonom juga menyarankan agar pemerintah bisa memasukkannya ke bursa pasar emas did London.
Baca juga: Keuntungan Tabung Emas di Pegadaian yang Menjadi Trend
Pernyataan Pemerintah

Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan menyebutkan bahwa pemerintah mengusulkan pengaturan pembentukan bank emas Indonesia dalam RUU, tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. Sri Mulyani mengatakan bahwa di dalam daftar investarisasi masalah atau DIM, pemerintah juga mengusulkan untuk memasukkan pengaturan tentang kegiatan usaha bank emas.
Bank emas Indonesia nantinya akan berada di bawah naungan pengawasan OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. Keberadaannya akan menjadi pilihan lain bagi investor. Bendahara negara juga mengatakan bahwa akan melihat aturan, jika kebutuhan masyarakat semakin banyak, maka akomodasi diperlukan. Sebenarnya pembentukan bank emas Indonesia sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu.
Menteri Koordinator Bidang Perekenomian yakni Airlangga Hartanto menyebutkan bahwa bank emas Indonesia akan memegang peranan penting, dalam arus emas kegiatan ekspor impor. Sementara itu, bank ini akan memberi manfaat yakni penghematan devisa bagi pemerintah. Sedangkan, bagi industri, dapat menjadi sumber pembiayaan proyek. Bagi bank, kehadiran bank emas akan menjadi diversifikasi produk dan bagi masyarakat dapat memperoleh imbal hasil dari simpanan. Indonesia merupakan salah satu pemain besar emas di level global. Tercatat, kinerja ekspor emas dan granula meningkat sampai 5.280 juta dollar sepanjang tahun 2020. Bukan hanya itu, Indonesia juga mempunyai lokasi tambang emas terbesar nomor dua di dunia. Lokasi tambang emas tersebut yakni di Papua, dengan catatan emas sampai 30,2 juta ounce.
Bank Emas Indonesia Sebagai Anggota LBMA

Analisis DCFX Futures yakni Lukman Leong menyampaikan bahwa regulasi mengenai bank emas Indonesia haruslah jelas. Bukan hanya itu, ada baiknya masuk ke dalam anggota LBMA atau London Bullion Market. Hal ini agar bank emas Indonesia mendapat kepercayaana dari para nasabah.
LBMA adalah asosiasi pedagang logam mulia, yang mana memiliki tugas untuk sertifikasi mutu dan standar produksi perak atau emas di seluruh dunia. Perlu diketahui bahwa batangan emas LBMA setidaknya harus mempunyai standar kemurnian minimal 99,5% atau 995,0. Sementara itu, syarat untuk menjadi anggota LBMA yaitu minimal operasional bank emas Indonesia, harus berjalan satu tahun.
Dengan masuknya bank emas Indonesia menjadi anggota LBMA, maka akses pasar pun menjadi lebih besar. Tak hanya itu, calon investor pun akan mudah percaya. Dalam menjalankannya disarankan skema bank emas di Singapura dapat diikuti. Sebab menurut catatan pemerintah, banyak investor yang memarkirkan emas si Singapura. Hal seperti itu bertujuan untuk cutting cost, agar tak perlu parkir di Singapura.
Baca juga: Harga Emas Antam Terbaru yang Perlu Anda Ketahui
Oleh karenanya, bank emas Indonesia dapat bersaing dalam hal biaya. Tentu biaya juga akan menjadi perhatian para nasabah. Tetapi, yang terpenting dalam membentuk aturan bank emas Indonesia yakni kepercayaan calon nasabah atau investor itu sendiri. Dimana perlindungan konsumen menjadi hal penting dan tak boleh dianggap sepele. Hal itu membuat Indonesia menjadi produsen emas terbesar ketujuh di dunia, dengan produksi sebesar 130 juta ton atau sekitar 4,59 juta ounce pada 2020.