Mungkin ada dari kalian yang belum tahu bagaimana contoh general ledger itu sendiri. Tidak masalah karena kita akan menjelaskannya lebih rinci lagi untuk kalian. Sebenarnya, istilah lain dari kata tersebut adalah buku besar.
Bila membahas tentang buku besar, tidak jauh-jauh dengan keuangan, akuntansi, dan keseimbangan dana. Jika kalian dulunya belajar akuntansi, pasti merasakan bagaimana frustasinya bila hasil perhitungan tidak seimbang.
Maka dari itu, kita di sini akan memberikan ulasan kepada kalian tentang contoh general ledger serta pembahasan lain yang terkait. Simak baik-baik, sebagai bekal nanti ketika kalian membangun suatu bisnis.
Pengertian Contoh General Ledger yang Perlu Diketahui
Sebelum membahas lebih jauh tentang apa saja contoh general ledger, memang perlu mengetahui pengertiannya dulu agar lebih mudah dalam memahaminya. Terutama bagi kalian yang awam, sudah pasti banyak tidak tahunya.
General ledger sendiri adalah buku besar, termasuk catatan akuntansi yang menggabungkan setiap transaksi keuangan suatu perusahaan. Tujuannya untuk memberikan entry kuat dalam laporan keuangan perusahaannya.
Secara sederhananya dari contoh general ledger ini adalah mencatat segala transaksi yang terjadi selama perusahaan tersebut masih beroperasi. Jadi, nanti tahu bagaimana kondisi keuangannya.
Untuk melakukan general ledger, memang tidak asal sembarang orang. Harus seorang akuntan yang harus melakukan pekerjaan ini. Dengan begitu, membuat data laporan keuangan menjadi terorganisir karena tahu alurnya.
Gambarannya, setiap data transaksi yang ada di buku besar itu dipisahkan berdasarkan jenisnya. Lalu, perlu dimasukkan pula ke akun asset, ekuitas pemilik, kewajiban, pendapatan dan juga pengeluaran.
Tapi sekarang untuk menyusun buku besar tidak terlalu sulit. Sebab ada template buku besar yang mencangkup beberapa hal, seperti akun, nomor, nomor akun, nomor halaman, tanggal, keterangan, serta jumlah debit dan jumlah kredit.
Jangan lupa, pada kolom akun juga perlu menyebutkan akun yang sedang dibuat di buku besar tersebut. Misalnya akun kas.
Lalu pada kolom akun serta nomor halaman itu berisi entry yang saling berhubungan untuk memudahkan penggabungan.
Dan terakhir pada kolom lainnya, yaitu tanggal untuk tanggal transaksi, keterangan berisi rincian dari transaksinya, kolom debit berisi entry debit akun, dan kolom kredit berisi kredit akun.
Setiap kolom wajib dipahami dulu sebelum memasukkan setiap data keuangan yang ada di perusahaan. Jadi, nanti hasil laporan keuangan akan sempurna untuk melakukan keputusan selanjutnya.
Fungsi dan Cara Kerja dari General Ledger
Baca Juga : Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuat General Ledger
Jika mempelajari contoh general ledger tentu harus mengetahui fungsinya untuk apa. Di atas tadi kita sudah singgung sedikit, dan mungkin ada dari kalian yang sudah paham.
Ada berbagai macam fungsi dari general ledger terutama bagi para akuntan. Akuntan tidak akan bisa membuat neraca saldo yang seimbang ketika persiapan dari buku besar tidak ada. Akibatnya, akuntan tidak bisa membuat laporan keuangan.
Tanpa adanya general ledger juga membantu untuk mendapatkan rincian setiap harinya pada transaksi yang dilakukan dalam usaha kalian.
Fungsi selanjutnya dari general ledger juga bisa melakukan analisis statistic seperti pengambilan keputusan keuangan perusahaan. Tidak salah, betapa pentingnya buku besar ini.
Keberadaan contoh general ledger yang baik juga berfungsi untuk mengukur status atau kondisi keuangan perusahaan saat ini. Kemudian melakukan langkah-langkah perbaikan agar mengefisiensi kerja.
Lalu, bagaimana kinerja dari general ledger itu sendiri? Pertama, data transaksi harus dimasukkan ke dalam sub buku besar. Bagiannya sudah ditentukan oleh perusahaan biasanya.
Kemudian, data tersebut harus diringkas ke dalam buku besar. Nantinya akan memudahkan akuntan dalam menghasilkan neraca saldo.
Masih berlanjut, neraca saldo yang telah di entry nantinya akan dicari kesalahannya. Lalu, disesuaikan dengan menambahkan entry yang perlu ditambahkan.
Dan terakhir, neraca saldo yang memang sudah disesuaikan akan menghasilkan laporan keuangan. Berdasarkan kinerjanya memang cukup mudah. Tapi jika penasaran langsung praktik saja.
Inilah Cara Membuat Contoh General Ledger
Hanya membaca materi pengertiannya saja, kemungkinan kalian masih belum paham. Belum tahu juga bagaimana contoh general ledger yang benar itu bagaimana.
Untuk itu, kita di sini akan memberikan metode atau cara membuat general ledger yang baik dan benar. Khususnya kalian yang ada keinginan untuk menjadi akuntan, ini sudah termasuk materi dasar.
Keuangan di perusahaan itu penting untuk kelangsungan bisnisnya. Maka dari itu, laporan keuangan wajib dibuat secara benar, nyata, dan sesuai dengan data yang telah terkumpul.
Karena nanti laporan keuangan tersebut bisa menjadi media pertimbangan para pemilik saham untuk melakukan Tindakan selanjutnya.
Berikut ini kita akan memberitahu bagaimana membuat contoh general ledger yang benar sesuai dengan prosedur:
-
Mengatur Sesuai Bagan Perusahaan
Langkah pertama yang harus kalian lakukan adalah dengan membuat buku besar berdasarkan bagan akun perusahaan.
-
Membuat Entry Jurnal
Kemudian nanti kalian diharuskan untuk entry detail transaksi yang terjadi. Dalam proses ini nantinya ada kolom tanggal, akun dan jumlah yang didebet, akun serta jumlah dikreditkan berapa, serta detail transaksinya.
-
Mengkategorikan
Jadi dalam buku besar itu ada beberapa kategori, masukkan transaksi berdasarkan kategori yang benar.
Setiap entry jurnal memang harus dimasukkan di bawah bagan akun yang telah dibuat oleh perusahaan. Kemudian, kalian bisa kelompokkan setiap kategori.
-
Informasi Rekonsiliasi
Setiap pembukuan memang harus ada neraca percobaan untuk memastikan bahwa jumlah debit dan kredit itu seimbang. Jika belum seimbang, harus mengulangnya dari awal.
Ketika melakukan dari awal memang membuang banyak waktu serta tidak efektif. Itulah mengapa wajib teliti saat membuatnya.
-
Mentransfer Entry Jurnal
Sebuah contoh general ledger harus akurat hasilnya. Pastikan telah terverifikasi benar. Langkah selanjutnya barulah melakukan transfer jurnal ke general ledger.
Karena ini memang cukup rinci dalam pembuatannya, memang harus seorang yang ahli untuk melakukan pembuatan general ledger.
Teknik Rekonsiliasi dari General Ledger yang Benar
Setelah mengetahui cara membuat contoh general ledger yang benar, ternyata tidak selesai sampai disini saja. Kalian juga harus mempelajari tentang teknik rekonsiliasi.
Apa itu teknik rekonsiliasi pada general ledger? Ini adalah bagian penting dalam penutupan pembukuan. Jadi, tidak salah kalian juga perlu mempelajarinya.
Tim akuntansi harus melakukan verifikasi secara teratur bahwa data entry yang telah dimasukkan ke buku besar itu statusnya sudah akurat.
Caranya adalah dengan merekonsiliasi saldo akun menggunakan dokumen pendukung seperti laporan dari bank bulanan.
Rekonsiliasi general ledger perlu dilakukan secara teratur dengan tujuan agar kesalahan tidak bertambah banyak. Jadi, ketika ada masalah yang ditemukan, dibenarkan. Jadi, pada saat penutupan buku perbaikannya tidak terlalu berat.
Dalam melakukan rekonsiliasi pada contoh general ledger sebenarnya sangat sederhana. Kalian hanya perlu mencocokkan saldo awal dalam akun dengan detail rekonsiliasi akhir berdasarkan periode sebelumnya.
Masih berlangsung, kalian juga harus mencocokkan transaksi dalam akun terhadap transaksi individual. Kemudian tinjau setiap entry jurnal penyesuaian perusahaan dagang.
Kemudian langkah terakhir yang harus kalian lakukan adalah meninjau jurnal pembalik, lalu pastikan semuanya sudah benar.
Jangan lupa bahwa detail akhir akun cocok dengan saldo akun akhir. Jangan sampai ada yang berat sebelah atau tidak seimbang, karena itu sudah pasti laporan keuangannya salah.
Alasan Perusahaan Butuh General Ledger untuk Mengatur Keuangan
Keberadaan buku besar memang sangat membantu untuk mengetahui kesehatan keuangan perusahaan. Inilah mengapa, perusahaan butuh general ledger.
Alasan pertama, sudah pasti membantu keputusan penting karena bisa melakukan prakiraan, proteksi, serta pernyataan oleh para pemimpin bisnis dan keuangan. Selain itu juga mampu menemukan pembeli potensial.
Kemudian alasan yang kedua juga mampu melakukan akurasi transaksi keuangan dengan mencatat transaksi dan juga data statistic untuk bisnis serta beberapa sistem yang bisa menggunakan model data terpadu.
Alasan berikutnya kenapa perusahaan butuh general ledger karena bisa menyeimbangkan buku. Adanya neraca saldo nantinya akuntan bisa menemukan kesalahan kemudian memperbaiki kesalahan tersebut.
Adanya laporan keuangan baik menggunakan system general ledger juga dapat memberikan kalian kemudahan dalam membayar pajak. Hal itu karena perusahaan mampu memberikan data keuangan secara rinci.
Dan terakhir, mampu mengidentifikasi serta menghentikan adanya penipuan dalam proses pencatatan keuangan. Sehingga tidak menimbulkan keributan dalam perusahaan.
Jadi berdasarkan penjelasan yang ada di atas sudah sangat jelas bahwa mempelajari dengan baik dari contoh general ledger itu penting. Saat hasil neraca seimbang, maka laporan keuangan perusahaan juga sempurna.