Pengangguran friksional: Jangan heran, di dalam dunia perekonomian pengangguran juga ada jenis-jenisnya. Dan biasanya jenis pengangguran dibagi berdasarkan karakter maupun penyebab kenapa seseorang dapat menjadi pengangguran. Salah satu pengangguran yang paling normal serta sering terjadi disekitar kita adalah pengangguran friksional dan saking terlihat normalnya mungkin Anda akan beranggapan orang yang mengalami hal ini bukanlah seseorang pengangguran, walaupun sebenarnya mereka juga dapat disebut dengan pengangguran.
Baca juga: Melihat Buka Lowongan Kerja Secara Online
Penasaran apa saja pengangguran friksional? Berikut inilah In-Finance merangkum pengertian, penyebab, contoh dan cara mengatasi pengangguran friksional, nah simak tuntas, ya!
Pengertian Pengangguran Friksional

Pengangguran Friksional yaitu orang-orang yang dikategorikan sebagai pengangguran, sebab mereka sedang menunggu waktu untuk mendapatkan pekerjaan. Contohnya, seseorang yang baru saja lulus sekolah atau kuliah dan sedang mencari pekerjaan pertamanya. Bisa juga seseorang yang mengundurkan diri dari pekerjaannya serta mencari pekerjaan baru. Selama masa tunggu itulah mer4ka dapat disebut dengan pengangguran friksional.
Maka dari itulah, pengangguran jenis ini yang paling sering ditemukan di sekitar kita, mungkin juga ketika Anda sedang mengalaminya. Nah berbeda dengan jenis-jenis pengangguran lainnya, pengangguran friksional ini tidak memiliki faktor khusus seperti keadaan ekonomi pribadi, perusahaan maupun negara. Walaupun demikian faktor-faktor tersebut juga dapat menyebabkan banyaknya pengangguran friksional secara tidak langsung.
Sebab Pengangguran Friksional

Pengangguran Friksional bisa dikarenakan oleh berbagai hal, beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut:
-
Lamanya Proses Rekrutmen
Beberapa perusahaan biasanya memiliki proses rekrutmen yang belum tertata dengan baik, tidak fleksibel maupun yang memang disebabkan pendaftarannya sangat banyak. Alhasil, proses rekrutmen yang akan memakan waktu sangat lama. Umumnya, proses rekrutmen tersebut menghabiskan waktu sekitar dua minggu, ketika lebih dari itu maka pelamar akan menunggu yang lebih lama lagi.
Misalnya, Sebastian mendaftarkan di suatu perusahaan serta sudah lolos tahapan administrasi dan wawancara. Ia dikabarkan jika akan diberitahu keputusan lolos ataupun tidaknya dua minggu setelah wawancara. Selanjutnya, selama dua minggu itu, ia juga mendapatkan tawaran kerja dari perusahaan lain.
Tetapi karena ia sudah mengincar perusahaan sebelumnya, ia juga menolak tawaran tersebut. Ternyata setelah dua minggu, ia juga dikabarkan jika ia tidak lolos sebagai karyawan. Hal tersebut membuat ia harus lebih lama lagi menganggur serta mencari pekerjaan lain.
-
Kurangnya Informasi Tentang Lowongan Kerja
Kurangnya informasi tentang lowongan pekerjaan juga menjadi penyebab banyaknya pengangguran friksional, walaupun faktor ini kurang relevan di zaman sekarang sebab kemudahan akses internet, sehingga memudahkan kita untuk mengakses berbagai informasi.
Tetapi, masyarakat tetap ada yang masih kesulitan untuk mengakses informasi, khususnya pada lowongan pekerjaan. Misalnya seseorang yang baru lulus dari sebuah universitas serta ingin bekerja di kampung halamannya yang masih terpencil. Nah tujuannya ini biasanya supaya tidak jauh dari orang tua. Tetapi, daerah yang masih terpencil terkadang masih sulit secara akses internet dan juga lowongan pekerjaan juga masih sedikit.
-
Memiliki Ambisi untuk Mengejar Pekerjaan Impian
Tak sedikit orang yang memiliki perusahaan maupun pekerjaan yang diidam-idamkan, bahkan semenjak masih sekolah atau kuliah. Biasanya hal tersebut dapat menjadi salah satu alasan seseorang menjadi pengangguran friksional ketika tidak disertai kemampuan dan usaha yang dimiliki.
Misalnya, Fahmi semenjak masih berkuliah sudah memiliki keinginan saat lulus nanti ingin bekerja di perusahaan A. Tetapi, perusahaan tersebut hanya membuka satu kali rekrutmen dalam satu tahun, yaitu pada akhir tahun. Aldi yang lulus di awal tahun terpaksa harus menunggu hingga akhir tahun untuk mengikuti rekrutmen di perusahaan impiannya tersebut.
-
Berambisi untuk Mengejar Impian
Sebagai mahasiswa yang baru lulus daru United biasanya ingin bersantai-santai terlebih dahulu. Sebagai cara untuk refreshing dari penatnya mengerjakan skripsi serta aktivitas kuliah lainnya. Maka dari itulah, ia juga menunda untuk melangsungkan mencari kerja maupun melanjutkan kuliah lagi.
Biasanya orang-orang yang memutuskan untuk bersantai-santai terlebih dahulu memiliki urgensi untuk mendapatkan pekerjaan dengan segera. Mungkin akan didukung oleh kemampuan finansial dirinya ataupun keluarganya.
-
Faktor Keluarga
Faktor keluarga juga dapat mempengaruhi seseorang dalam memajukan karier, sehingga tidak jarang ada keluarga yang ingin selalu mendikte anaknya, salah satunya termasuk pekerjaan. Misalnya, Sally memiliki keluarga yang hampir semuanya adalah PNS. Alhasil dirinya didorong oleh orang tuanya untuk menjadi PNS. Tetapi, sebenarnya dirinya tidak terlalu berminat menjadi PNS sehingga akibatnya saat disuruh untuk mengikuti tes CPNS, Gofar tidak bersungguh-sungguh dalam belajar, dirinya tidak lolos serta melewati masa menganggur.
-
Mengalami PHK
Salah satu faktor yang juga menyebabkan pengangguran friksional yaitu karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari kantornya serta belum mendapatkan gantinya. Apalagi belakangan ini gelombang PHK banyak terjadi di perusahaan-perusahaan besar di Indonesia seperti Shopee, Ruangguru dan sebagainya. Alasan PHK tersebut bisa beragam, namun uang paling umum yaitu disebabkan perusahaan ingin memangkas pengeluaran dan merampungkan struktur organisasi.
-
Trauma dengan Kondisi Kantor Sebelumnya
Seorang karyawan mengundurkan diri dari perusahaannya bisa disebabkan berbagai macam alasan. Salah satunya disebabkan tidak nyaman dengan lingkungan maupun budaya pekerjaan yang tidak sehat. Karyawan yang tidak lama bekerja di lingkungan yang tidak sehat tertentu bisa miak serta stres bahkan saat sudah keluar dari perusahaan tersebut sekalipun. Maka dari itulah, biasanya seseorang akan memulihkan traumanya terlebih dahulu sebelum kembali untuk mencari pekerjaan.
Baca juga: Cara Melihat Hasil Pengumuman Program Kartu Pra Kerja
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Walaupun pengangguran friksional sulit dihindarkan, namun ada beberapa cara yang dapat membantu untuk mengurangi permasalahan tersebut, diantaranya:
Pihak penyedia lowongan pekerjaan harus mendistribusikan info lowongan kerjanya yang lebih luas lagi, contohnya dengan membuat pengumuman di online platform penyedia info lowongan kerja dan sebagainya. Pencari kerja harus mengikuti pelatihan serta keterampilan yang dapat menjadi nilai tambah ketika melamar kerja.
Pencari kerja harus aktif mencari info lowongan kerja di berbagai online platform seperti glints, Linkedin agar tidak melewatkan kesempatan bekerja di perusahaan yang diinginkan. Pembangunan industri padat karya baru dapat membantu mengurangi pengangguran friksional.
Melakukan transmigrasi agar penyerapan tenaga kerja yang dapat lebih merata di berbagai sektor. Selalu mencari tahu informasi seputar perkembangan teknologi agar dapat mengikuti perkembangan pekerjaan yang tersedia di masa saat ini.
Demikianlah informasi lengkap tentang pengangguran friksional, jangan lupa untuk memeriksa artikel In-Finance lainnya yang membahas tentang berbagai macam jenis pengangguran Agar Anda semakin mengerti tentang materi ini. Semoga artikel ini dapat membantu Anda ya! Selamat belajar.