Masih bingung bagaimana cara mengetahui perbedaan usaha mikro dan usaha makro itu seperti apa? Kita akan menjelaskannya kepada kalian secara sederhana. Dengan begitu, yang mulanya belum paham, menjadi mengerti dengan baik.
Baca juga : 8 Usaha Mikro yang Menguntungkan Dicoba
Di dunia perekonomian, usaha mikro dan makro bukanlah hal asing. Justru awal mempelajarinya, kalian akan mempelajari dulu istilah ini. Dengan begitu, barulah kalian praktik untuk melakukan kegiatan usaha sesuai kaidah yang benar.
Jangan bingung lagi untuk membedakan keduanya. Sebenarnya, untuk mengetahui perbedaan usaha mikro dan usaha makro itu hanya dilakukan beberapa hal saja. Ulasan lebih lengkap, kalian bisa mengikuti informasi berikut.
Apa Itu Usaha Mikro dan Usaha Makro?

Jika membahas perbedaan usaha mikro dan usaha makro tentu saja hal pertama yang harus diulas terlebih dulu adalah pengertiannya. Itu hal yang penting untuk mengetahui hal pertama dari perbedaan antara dua hal.
Jika kalian belum tahu, ekonomi masih merupakan ilmu sosial. Hal itu karena terdapat elemen kualitatif dan kuantitatif yang memiliki kesamaan dengan ilmu sosial.
Kebanyakan ekonomi memang berfokus pada distribusi, konsumsi barang dan jasa, bagaimana mengalokasikan sumber daya, manufaktur dan lain sebagainya.
Sementara itu, semuanya ada pada pembahasan usaha mikro dan makro. Ketika kalian mempelajari perekonomian, pasti istilah ini selalu dibawa.
Tapi apakah kalian tahu tentang perbedaan usaha mikro dan usaha makro itu apa? Kami mulai dari pengertiannya terlebih dulu.
Untuk yang pertama, kami akan menjelaskan pengertian usaha mikro itu sendiri. Usaha mikro adalah jenis usaha umum yang ada di negara kita ini. Lebih jelasnya, usaha mikro biasanya dimiliki perorangan saja.
Bisa dikatakan bahwa usaha mikro itu sendiri mencoba untuk menentukan keputusan dan mengalokasikan sumber daya di tingkat individu. Itu berarti usaha yang masih dalam skala kecil.
Sementara untuk usaha makro sendiri yaitu kebalikan dari mikro, yaitu bentuk usaha uang lebih besar. Biasanya memang tidak dimiliki satu orang saja. Selain itu, omset yang dimilikinya bisa ratusan hingga milyaran rupiah.
Membahas suatu usaha jenis ekonomi makro itu mencangkup lebih besar lagi dan menyeluruh. Bisa dikatakan memang lebih fokus pada perekonomian negara, bukan individu lagi.
Dalam hal ini, dapat disimpulkan perbedaan usaha mikro dan usaha makro fokusnya sendiri pada tujuan serta analisisnya untuk menghasilkan keuntungan.
Perbedaan Usaha Mikro dan Usaha Makro Paling Utama

Setelah mengetahui perbedaan usaha mikro dan usaha makro berdasarkan pengertian di atas, apakah sudah memahaminya? Jika belum, maka kami akan lebih merinci lagi untuk menemukan perbedaan paling utama antara mikro dan makro.
Sebenarnya antara mikro dan makro berfokus pada elemen yang sama, hanya saja sudut pandang keduanya berbeda.
Secara keseluruhan dari pengertian yang telah kami jelaskan di atas, usaha mikro memang hanya berfokus pada perspektif individu dengan tingkatan konsumen lebih kecil jangkauannya.
Sementara makro perspektifnya umum, usaha ekonominya berada di tingkat nasional. Dan bisa menyerap konsumen jauh lebih besar.
Perbedaan usaha mikro dan usaha makro juga bisa dilihat dari jumlah tenaga yang diserap. Untuk mikro, jumlah tenaga yang terserap terbatas karena jenis usahanya perorangan.
Lain dengan usaha makro yang daya serap tenaga kerjanya jauh lebih banyak karena biasanya usaha makro bentukannya perseroan terbatas.
Usaha makro bisa berjalan hingga dalam waktu yang lama. Tergantung juga dari kinerja karyawan dan juga keuangannya. Jika ingin tahu perbedaannya lagi, berikut poin-poin bedanya usaha mikro dan makro yang paling utama:
-
Usaha Mikro

Untuk lebih memahami tentang usaha mikro, begini ciri utama dari usaha mikro sendiri yang membedakan dengan makro, yaitu:
- Biasanya memiliki karyawan kurang dari empat orang. Biasanya memang pemilik usaha mikro memikirkan berapa banyak orang yang akan dipekerjakan secara kompleks.
- Aset atau kekayaan bersih yang dihasilkan kira-kira 50 juta rupiah.
- Omset penjualan tahunan bisa mencapai 300 juta rupiah.
- Biasanya pada usaha kelas mikro juga akan memikirkan berapa banyak barang yang akan dijual dengan jumlah perkiraan konsumennya.
- Karena bersifat individu atau perorangan, pemilik usaha mikro juga memikirkan bagaimana mereka membiayai bisnisnya itu.
-
Usaha Makro

Kini, mari kita membahas tentang usaha makro dan apa perbedaan utamanya dengan jenis usaha mikro itu?
- Modal usaha yang dimilikinya merupakan saham dan obligasi yang dijual kepada para pemilik modal.
- Jumlah karyawannya juga cukup banyak dan memiliki posisi masing-masing.
- Pendiriannya diatur oleh undang-undang.
- Pemimpin usaha makro disebut dengan manajer.
- Berbeda dengan mikro yang usahanya bisa dilakukan di rumah, jika usaha makro memiliki tempat khusus untuk melakukan usahanya.
Poin-poin mengenai perbedaan usaha mikro dan usaha makro yang ada di atas memang paling utama ketika ingin mengenalinya. Sekarang, kalian pastinya sudah pahami membedakan bagaimana usaha makro dan mikro dengan mudah.
Perbedaan Usaha Mikro dan Usaha Makro Berdasarkan Contoh Usahanya

Mengenal perbedaan usaha mikro dan usaha makro juga bisa dilihat berdasarkan contoh jenis usahanya itu apa saja.
Seperti yang diketahui, usaha mikro dan makro sebenarnya masing-masing meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional. Seperti usaha mikro, yang bisa memproduksi jenis bisnisnya dari jumlah dan modal kecil, tapi masih ada keuntungannya.
Dibandingkan menganggur, membuka bisnis kecil jenis mikro, justru mampu menghasilkan keuntungan sendiri. Sementara makro yang cangkupannya lebih luas, mampu menyerap tenaga kerja lebih besar, mampu mengurangi tingkat pengangguran nasional.
Tapi sudahkah kalian tahu perbedaan usaha mikro dan usaha makro berdasarkan bentuk usahanya masing-masing? Berikut adalah contoh-contohnya:
-
Contoh Jenis Usaha Mikro
Seperti yang diketahui, usaha mikro itu skalanya lebih kecil. Dimiliki oleh individu atau perorangan. Modalnya juga tidak banyak. Untuk mengangkat karyawan, perlu dipikirkan dengan baik.
Mengetahui ciri atau kriteria dari usaha mikro, kira-kira apa saja contoh jenis usahanya?
- Usaha warung sembako. Biasanya ini umum dilakukan oleh orang-orang di perumahan atau perkampungan dengan membuka warung di depan rumah.
- Usaha produksi makanan kering rumahan. Sekarang sudah banyak orang membuka usaha makanan rumahan. Serta dijual secara online.
- Bisnis baju online. Bisa melalui e-commerce atau media sosial dengan dioperasikan di rumah saja. Biasanya dijadikan usaha sampingan.
- Membuat snack jajanan pasar juga merupakan usaha mikro karena dikerjakan sendiri atau keluarga.
- Laundry kiloan termasuk usaha mikro karena yang mengerjakannya cukup 1 sampai 2 orang.
-
Contoh Jenis Usaha Makro
Bila berdasarkan pengertiannya, cangkupan dari usaha makro itu lebih besar dan luas. Entah dari modal, omset dan juga jumlah pekerjanya.
Tapi apa saja contoh yang bisa menggambarkan dari sebuah usaha makro itu sendiri? Berikut beberapa contohnya:
- Franchise minuman dan makanan. Satu brand bisa dimiliki oleh banyak orang dengan menanamkan modalnya di brand tersebut.
- Supermarket Kem Chicks, yang merupakan jenis usaha mikro karena skalanya besar. Usaha ini dimiliki oleh mendiang Bob Sadino.
- Bisnis transportasi. Di Indonesia bisnis makro pada bidang transportasi ada Gojek dan Blue Bird.
- Lalu ada dari perusahaan farmasi di Indonesia ada Kalbe Farma yang memproduksi obat-obatan untuk kesehatan.
- Dan usaha makro di bidang ritel di Indonesia ada Alfamart yang tersebar di seluruh Indonesia dan menyerap banyak pekerja.
Dampak Positif Usaha Mikro dan Makro yang Dirasakan

Meski ada perbedaan usaha mikro dan usaha makro, tapi keduanya memiliki dampak yang positif bagi nasional. Seperti yang diketahui, pemerintah akan mendukung lebih para pelaku ekonomi untuk terus berinovasi.
Karena dampak yang ada di lapangan itu cukup positif, terutama dalam menangani kasus pengangguran yang ada di negeri ini.
Untuk dampak positif dari ekonomi mikro sendiri, mungkin tidak dirasakan banyak orang, akan tetapi mampu menciptakan pasar baru dan beragam sumber inovasi.
Usaha mikro juga memiliki dampak positif dalam mengembangkan kegiatan ekonomi lokal sekaligus pemberdayaan masyarakat. Contohnya sekarang ada UMKM yang sangat didukung oleh pemerintah.
Lalu, dampak positif dari usaha makro sendiri adalah mampu meningkatkan pendapatan negara. Bahkan bisa menjaga kestabilan ekonomi nasional.
Karena ekonomi makro skalanya besar, mampu menyerap tenaga kerja yang besar. Dampak positifnya, mampu mengurangi adanya pengangguran di Indonesia.
Bahkan dengan keberadaan ekonomi makro juga bisa mengatasi inflasi. Hal itu karena usaha makro mampu menentukan harga-harga yang beredar di pasaran.
Baca juga : Ciri-Ciri, Peran, dan Kriteria Usaha Mikro yang Perlu Diketahui
Penjelasan dari awal sampai akhir memiliki satu kesimpulan. Bahwa adanya perbedaan usaha mikro dan usaha makro justru saling melengkapi untuk memperbaiki perekonomian bangsa kita ini.