Pertumbuhan ekonomi suatu negara erat kaitannya dengan kesejahteraan rakyat. Dimana hal tersebut juga menjadi rolak ukur suatu negara berada dalam kondisi ekonomi yang baik atau sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi merupakan keadaan suatu negara yang dapat meningkatkan hasil produksi berdasarkan kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi tersebut juga diiringi dengan penyesuaian ideologi yang dimiliki. Kemudian, bagaimana pertumbuhan ekonomi di Indonesia? Dan apa saja faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan tersebut? Mari simak sampai akhir artikel!
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia dan 3 Faktor Pendorongnya!
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Berdasarkan data dari BPS atau Badan Pusat Statistik, diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia tetap kuat. Dimana triwulan IV 2022, pertumbuhan ekonomi di Indonesia tercatat tetap tinggi yaitu 5,01 persen (yoy). Dengan catatan bahwa pertumbuhan ekonomi global sedang dalam tren lambat. Dengan perkembangan itu, pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan tahun 2022 yakni 5,31 persen (yoy), yang mana jauh meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 3,70 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan tetap kuat yakni sekitar 4,5 sampai dengan 5,3 persen. Hal tersebut karena didorong peningkatan permintaana domestik, baik itu konsumsi rumah tangga ataupun investasi. Prediksi tersebut juga sejalan dengan mobilitas masyarakat yang semakin meningkat, dikarenakan penghapusan kebijakan PPKM atau Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Tak hanya itu, ada faktor lain yang ikut mendukung prediksi tersebut yakni seperti meningkatnya aliran masuk Penanaman Modal Asing atau PMA, membaiknya prospek bisnis, dan berlanjut penyelesaian Proyek Strategis Nasional atau PSN.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin kuat, didukung hampir seluruh komponen PDB dari sisi pengeluaran. Konsumsi rumah tangga sendiri tumbuh sebesar 4,48 persen (yoy) seiring meningkatknya mobilitas masyarakat. Misalnya aktivitas Hari Besar Keagamaan Nasional atau HBKN Natal dan Tahun Baru dan berlanjutnya penyaluran bantuan sosial. Dari sisi ekspor juga pertumbuhan tetap meningkat yakni sebesar 14,93 persen (yoy), sebab adanya permintaan mitra dagang utama yang masih kuat.
Pertumbuhan investasi non-bangunan juga tetap tinggi seiring dengan kinerja ekspor, meski pertumbuhan investasi secara keseluruhan masih sedikit tertahan pada 3,33 persen (yoy) dikarenakan investasi bangunan yang rendah. Sedangkan, konsumsi Pemerintah terkontraksi 4,77 persen (yoy), tetapi lebih dipengaruhi penurunan belanja barang untuk penangangan Covid-19 lalu serta Pemulihan Ekonomi Nasional sejalan dengan kondisi pandemi yang membaik.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang tetap kuat juga terlihat dari LU dan spasial. Secara LU atau Lapangan Usaha, seluruh LU pada triwulan IV 2022 lalu menunjukkan kinerja positif, terlebih ditopang Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Informasi dan Komunikasi. LU Transportasi dan Pergudangan serta Penyedian Akomodasi dan Makan Minum juga mencatat pertumbuhan yang tinggi. Hal tersebut disebabkan berlanjutnya peningkatan mobilitas masyarakat dan naiknya kunjungan wisatawan mancanegara dan lokal.
Sementara itu, secara spasial pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada triwulan IV 2022 juga tetap kuat, meski ada sebagian daerah yang melambat. Beberapa wilayah yang pertumbuhan ekonominya tertinggi adalah Sulawesi-Maluku-Papua, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sumatera, dan Jawa.
Faktor Pertumbuhan Ekonomi

Di bawah ini adalah faktor-faktor yang berperan penting dalam memengaruhi pertumbuhan ekonomi:
Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam atau apa saja yang berasal dari alam, seperti kesuburan tanah, susunan, dan letaknya, mineral, kekayaan alam, sumber air, sampai sumber kelautan. Dalam pertumbuhan ekonomi, maka ketersediaan sumber daya alam sangat baik untuk menunjang pembangunan. SDA terbagi menjadi tiga jenis yakni:
- Sumber Daya Alam Hayati, yang mana berasal dari makhluk hidup, hewan atau tumbuhan. Misalnya seperti sapi, ayam, padi, kapas, jagung, kayu, ikan, kopi, dan teh.
- Sumber Daya Alam Non-Hayati, yang mana bukan berasal dari makhluk hidup. Misalnya, air, tanah, udara, sinar matahari, bahan tambang, gas alam, dan minyak bumi.
- Sumber Daya Alam yang dapat atau dipulihkan kembali, misalnya hewan, tumbuhan, ikan, dan pepohonan.
- Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbarui atau bersifat terbatas sebab terbentuknya dari proses alamiah dengan jangka waktu lama. Misalnya, batu bara, gas alam, dan minyak bumi.
- Sumber Daya Alam kekal, yang mana tak akan habis seperti air, sinar matahari, angin, udara, angin, gelombang, panas bumi, dan pasang surut.
Sumber Daya Manusia
Dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia atau negara mana saja, Sumber Daya Manusia berperan penting. SDM adalah individu produktif yang memiliki peran sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu dalam perusahaan atau institusi. Individu produktif tersebut berperan sebagai elemen utama organisasi dibandingkan elemen lain seperti modal atau teknologi, sebab manusia yang akan mengendalikan faktor tersebut. SDM tidak hanya dihitung berdasarkan jumlahnya, tetapi lebih pada efisiennya. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendorong SDM bisa bekerja secara efisien adalah sebagai berikut:
- Motivasi SDM, perubahan dan perkembangan tak akan terjadi tanpa adanya kesadaran dari masing-masing pihak. Maka dari itu, memberikan motivasi pada SDM ialah salah satu faktor yang wajib diperhatikan dan dilakukan.
- Program pelatihan, memberikan program pelatihan pada SDM akan sangat membantu meningkatkan skill mereka. Program pelatihan tentu saja harus disusun dengan baik dan tepat sasaran, serta sesuai dengan data valid dan benar. Jika berdasarkan data yang valid dan benar, maka akan menghasilkan output yang optimal.
- Evaluasi kinerja SDM secara berkala harus dilakukan dalam periode tertentu. Evaluasi ini dilakukan agar SDM mawas diri dan terus berusaha memperbaiki dan meningkatkan pekerjaannya, guna mempertahankan posisi yang dimiliki.
- Sesuaikan pekerjaan dengan kemampuan dan minat SDM, sebab akan kurang produktif jika terjadi kondisi sebaliknya. Maka dari itu, harus bijak dan pintar dalam memilih dan menentukan posisi yang memang sesuai dengan kemampuan dan minat terhadap sesuatu.
Teknologi

Dalam proses pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan negara lainnya, teknologi adalah faktor penting. Hal ini karena perubahan dan kemajuan teknologi berkaitan dengan perubahan dalam metode produksi. Teknologi akan menghilangkan batas waktu dan ruang yang kemudian akan menghadirkan industri baru, yang mana memanfaatkan perkembangan teknologi. Perubahan teknologi tersebut menyebabkan terjadinya pergerakan ekonomi.
Sebelumnya pertukaran barang dilakukan secara fisik, saat ini terjadi melalui media teknologi. Pergerakan ekonomi yang terjadi lalu akan memengaruhi pertumbuhan secara tak langsung. Sementara itu, pada level ekonomi makro, perkembangan teknologi ini memiliki fungsi dalam memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan mendorong pembangunan ekonomi yang lebih baik lagi. Adanya perkembangan dalam bidang teknologi dan informasi juga akan memperkuat daya saing negara dalam membangun perekonomiannya, walau secara tak langsung.
Perusahaan-perusahaan yang terkait, dapat kemudian meningkatkan pendapatan nasional. Lalu, digunakan sebagai menunjang kesejahteraan para penduduknya, menarik bukan? Itu terjadi karena adanya perubahan teknologi akan meningkatkan produktivitas SDM, modal, dan faktor produksi lainnya.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia dan 3 Faktor Pendorongnya!
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi gambaran dan ukuran penting tentang tolak ukur, seperti apa kondisi yang ada. Dimana hal tersebut juga berkaitan dengan kesejateraan dan kemakmuran rakyat.