Dalam menjalankan perekonomian dan menjaga daya beli masyarakat, subsidi adalah hal yang penting. Bukan hanya mendorong daya beli, namun masih ada beragam manfaat lain dari subsidi. Apa sebenarnya subsidi? Merupakan pembayaran yang dilakukan pemerintah untuk perusahaan atau rumah tangga untuk mencapai tujuan tertentu. Dimana pemerintah bertujuan untuk membuat mereka yang menerimanya, dapat memproduksi atau mengonsumsi produk dalam jumlah lebih besar dengan harga yang diberikan lebih rendah.
Baca Juga: Subsidi Adalah: 2 Jenis dan Manfaat Program Pemerintah Ini
Subsidi adalah bantuan uang dan sebagainya, kepada yayasan, perkumpulan, dan lainnya yang mana diberikan oleh pemerintah. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa subsidi adalah dana yang diberikan oleh pemerintah kepada pihak tertentu. Hal tersebut dilakukan supaya meningkatkan daya beli sebab sudah menerima subsidi, maka perusahaan dapat memproduksi banyak barang dan masyarakat mampu membeli barang dalam jumlah banyak dengan harga lebih murah.
Jenis Subsidi Adalah

Subsidi merupakan program yang umumnya terdiri dari dua jenis yaitu subsidi langsung dan subsidi tak langsung. Berikut ini penjelasannya:
- Subsidi langsung, yang mana diberikan langsung oleh pemerintah kepada penerimanya berupa dana aktual. Jenis subsidi ini bisa bermanfaat bagi penerima sebab mereka akan merasakan langsung manfaat dari bantuan tersebut. Mereka juga akan menikmati manfaat tidak angsung di bidang lain, seperti lapangan kerja. Misalnya, BLT atau Bantuan Langsung Tunai, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat. Dengan bantuan jenis ini, bisnis bisa memperkerjakan lebih banyak karyawan untuk menghasilkan lebih banyak dari biasanya.
- Subsidi tak langsung, yang mana jenis satu ini tak melibatkan nilai moneter. Maka dari itu, subsidi tak langsung ini tidak melibatkan pengeluaran aktual. Subsidi tak langsung tidak diterima langsung oleh masyarakat. Jenis subsidi ini mencakup berbagai kebijakan untuk menurunkan harga barang atau jasa yang diperlukan masyarakat keseluruhan. Dengan begitu, penerima manfaat bisa membeli satu atau lebih produk dengan harga lebih murah dari nilai pasar. Misalnya, subsidi BBM atau Bahan Bakar Minyak, subsidi listrik, dan subsidi pupuk.
Perlu diperhatikan bahwa subsidi bisa diberikan dalam beberapa bentuk, yakni sebagai berikut:
- Hilangnya pendapatan pemerintah atau pemerasan pajak, seperti keringanan pajak.
- Pemerintah melakukan pembayaran kepada mekanisme pendanaan atau memberi wewenang kepada badan swasta. Guna menjalankan fungsi pemerintah dalam menyediakan dana.
- Pemberian dana secara langsung, baik dalam bentuk pinjaman, hibah, investasi, jaminan utang atau transfer uang langsung.
- Segala bentuk price support dan income ialah subsidi, bila bantuan tersebut bisa menghasilkan keuntungan.
- Menyediakan barang atau jasa di luar infrastruktur publik atau membeli barang.
Manfaat dan Tujuan Subsidi

Dari sisi ekonomi, tujuan subsidi adalah untuk mengurangi harga yang mengakibatkan meningkatnya pengeluaran. Bukan hanya itu, ada juga beberapa manfaat dengan adanya subsidi, yakni:
- Mencegah kebangkrutan para pelaku usaha yang merasa tak aman dalam berbisnis.
- Subsidi bisa membantu menurunkan harga barang atau jasa di bawah harga normal.
- Menjaga daya beli masyarakat.
- Meningkatkan produksi barang dan jasa yang lebih berdaya saing dari arang luar negeri.
- Menetapkan subsidi kepada masyarakat miskin bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dimana situasi ekonomi mereka juga secara bertahap akan membaik.
- Mencegah kebangkrutan para pebisnis yang merasa tak aman dalam melakukan usaha.
Sementara itu, pemerintah juga merasakan manfaat dengan diberlakukannya subsidi. Apa saja itu? Simak beberapa poin di bawah ini.
- Mengontrol inflasi dan juga mengendalikan harga.
- Meningkatkan daya beli masyarakat golongan bawah.
- Mencegah perusahaan atau bisnis dari kerugian berkepanjangan.
- Meningkatkan suplai barang dan juga mencegah kebangkrutan.
Dampak Subsidi Adalah

Subsidi bisa memberikan dampak positif dan negatif. Untuk dampak positif dari subsidi, adalah sebagai berikut:
- Pencegahan kebangkrutan perusahaan.
- Membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk memenuhi keutuhan ekonomi.
- Membantu meningkatkan kualitas perekonomian negara.
Sementara itu, dampak negatif dari subdisi adalah sebagai berikut:
- Membunuh pesaing, yang mana sektor swasta akan dirugikan.
- Subsidi bisa menciptakan alokasi sumber daya yang tak efisien. Konsumen hanya akan membayar produk atau jasa dengan harga di bawah pasar. Hal tersebut akan menimbulkan kecenderungan boros dalam mengonsumsi barang bersubsidi.
- Subsidi bisa menganggu pasar dan mengakibatkan biaya ekonomi yang besar.
- Subsidi mungkin tak dihargai oleh penerima manfaat.
- Subsidi bisa mengubah harga dan subsidi besar, yang digunakan hanya untuk programa populis tak sampai ke inti masalah.
Kebijakan Subsidi

Pada setiap tahun anggara, pemerintah Indonesia sering kali mengeluarkan kebijakan subsidi yang berbeda. Tetapi, secara garis besar, subsidi yang diberikan pemerintah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu di bidang energi dan juga non-energi. Contoh dari kebijakan subsidi energi adalah LGV, subsidi listrik, subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak), LPG tabung 3kg, subsidi listrik, dan Subsidi BBN (Bahan Bakar Nabati). Sementara itu, contoh dari kebijakan subsidi non-energi adalah subsidi pajak atau DTP, PSO (Public Service Obligation), subsidi Bunga Kredit Program seperti KPR Subsidi dan Kredit Usaha Rakyat atau KUR, dan subsidi pertanian yang mana terdiri dari pangan, benih, dan juga pupuk.
Salah satu kebijakan subsidi yang diterapkan di Tanah Air yakni subsidi terhadap bahan bakar minyak. Dimana pada 1998, harga BBM mengalami kenaikan, oleh karena itu pemerintah memberi subsidi dalam rangka menanggulangi krisis moneter. Tetapi, langkah tersebut menjadi salah satu pemicu demonstrasi besar-besaran. Kemudian, pemerintah SBY menggalakkan subsidi BBM kembali. Dimana pada pemerintah SBY, sebanyak 129 triliun rupiah per tahun digelontorkan, guna subsidi BBM jenis solar, premium, dan minyak tanah.
Sementara itu, pada era Jokowi, subsidi BBM sudah dihapuskan, yang mana Jokowi lebih senang menerapkan kebijakan BBM satu harga. Kebijakan subsidi ini diterapkan untuk menjaga harga bahan bakar di seluruh Indonesia, termasuk Papua. Perlu diperhatikan bahwa ada perbedaan minyak subsidi dan non-subsidi, terutama dari harga. Harga minyak subsidi lebih murah daripada non subsidi. Sedangkan dari sisi kualitas, minyak subdisi jauh lebih rendah daripada kualitas non-subsidi. Premium mempunyai nilai oktan minimal 88, yang mana itu adalah kualitas terburuk dan tak disarankan menurut standar internasional. Sementara itu, pertalite dan pertamax mempunyai nilai oktan minimal 90, yang adalah standar internasional dan baik untuk mesin kendaraan.
Sebelum memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan subsidi, tentu saja pemerintah punya alasan dan pertimbangan yang matang. Dengan catatan, alokasi subsidi harus efektif dan tepat sasaran. Sehingga, manfaatnya bisa benar-benar dirasakan masyarakat yang memang membutuhkan. Sebagai masyarakat, sudah menjadi tugas kita untuk memanfaatkan subsidi dengan bijak.
Baca Juga: Subsidi Adalah: 2 Jenis dan Manfaat Program Pemerintah Ini
Dalam dunia ekonomi, pengaruh terbesar subsidi adalah berkaitan dengan intervensi pasar oleh pemerintah. program subsidi pemerintah ini sangatlah memengaruhi harga pasar, termasuk perkembangan dan kegiatan ekonomi pada sejumlah industri. Dengan begitu, akan berdampak juga pada kesejahteraan sosial. Adanya subsidi juga dilakukan guna menyamaratakan kedudukan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.