Ketika membahas tentang contoh social commerce, sebenarnya sudah banyak orang yang pernah menggunakannya. Mungkin saja kalian juga sudah pernah menggunakannya terutama saat membeli suatu produk.
Baca Juga : E-Commerce Terpopuler di Indonesia dengan Jumlah Pengunjung Terbanyak
Social commerce sendiri termasuk istilah baru yang mulai berkembang beberapa waktu terakhir. Istilah ini sangat lekat dengan dunia bisnis dan menjadi dampak perkembangan teknologi.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan social commerce? Mari mengenali pengertian sampai beberapa contohnya dalam artikel ini.
Mengenal Lebih dalam Social Commerce

Ketika hendak membahas tentang contoh social commerce, tentu perlu berkenalan dahulu dengan istilah ini. Istilah ini menunjukkan layanan yang melibatkan penjualan barang dan jasa dimana basisnya adalah media sosial.
Penjual bukan sekedar dapat mempromosikan barang maupun jasa kepada calon konsumen. Akan tetapi juga bisa menjual barang maupun jasanya secara langsung tanpa melalui perantara lain.
Biasanya contoh social commerce telah menyediakan fitur pembelian sehingga konsumen dapat berbelanja secara langsung tanpa perlu menggunakan aplikasi tambahan lain.
Model berbelanja seperti ini mulai berkembang terutama sejak populernya e-commerce seperti Tokopedia atau Shopee. Istilah social commerce sendiri awalnya ada di internet ketika November 2005 pada situs Yahoo!.
Yahoo! Pada saat itu melakukan promosi daftar pilihan Shopospher paling populer. Jadi, istilah ini sebenarnya sudah muncul sejak lama.
Gagasan perdagangan menggunakan social commerce semakin berkembang sehingga mampu melibatkan pembeli online melalui penawaran saran dan dukungan terhadap pembeliannya.
Penggunaan perdagangan semacam ini juga semakin populer tatkala pandemi COVID-19. Mungkin kalian sendiri juga sudah tahu jika pandemi COVID-19 membuat masyarakat mendapat keterbatasan untuk berbelanja secara langsung.
Sehingga, media sosial memberikan dukungan dalam menciptakan social commerce. Hal ini juga mendapat dukungan dari perkembangan teknologi. Sehingga mampu tercipta beragam fitur untuk mendukung jual beli secara online.
Indonesia termasuk salah satu negara yang menjadi pasar potensial untuk sejumlah social commerce. Sebab, pengguna media sosial aktif di Indonesia begitu besar.
Pada tahun 2022 saja, pengguna sosial media aktif di tanah air sudah mencapai 191, 4 juta. Angka ini merupakan 70% dari total penduduk di tanah air.
Perbedaan Social Commerce dengan e-commerce
Walaupun istilahnya hampir sama, social commerce dan e-commerce sebenarnya berbeda. Akan tetapi, jika kalian sudah memahami salah satu istilahnya, akan sangat membantu untuk memahami istilah lainnya.
E-commerce ialah pembelian atau penjualan barang dan jasa menggunakan jaringan elektronik pada internet. Jadi, platform apa saja yang kalian pakai, selama melakukannya secara daring, maka termasuk e-commerce.
E-commerce dapat berupa marketplace atau website e-commerce milik sendiri. Marketplace adalah situs pihak ketiga yang menawarkan beragam produk dari beragam penjual. Misalnya Tokopedia dan Shopee.
Suatu brand boleh boleh saja menciptakan website milik sendiri guna menjual produk maupun jasa kepada pelanggan. Berjualan melalui website sendiri terasa lebih menguntungkan sebab tidak perlu membayar biaya komisi pada marketplace.
Sedangkan social commerce adalah gabungan jejaring sosial atau media sosial dan e-commerce sehingga mampu membuat iklan secara tertarget dan personal.
Pola bisnis pada contoh social commerce biasanya sering memberikan harga jauh lebih murah untuk konsumen. Mungkin kalian sendiri juga pernah menyadari murahnya harga pada platform seperti TikTok Shop ketika hendak membeli produk.
Harga produknya bisa menjadi lebih murah sebab tidak adanya biaya administrasi maupun pajak. Jadi, apabila penjualannya menggunakan platform lain, mungkin harganya lebih mahal sebab ada biaya administrasi dan pajak.
Jadi, ketika menggunakan contoh social commerce, penjual bisa menjual barang maupun jasanya dengan harga murah. Lalu, konsumen bisa membelinya dengan harga murah.
Mengingat harganya jauh lebih murah, masyarakat mulai tertarik untuk berbelanja online menggunakan platform tersebut. Jika bisa mendapatkan produk berkualitas dengan harga murah, tentu saja masyarakat menyukainya.
2 Keuntungan Social Commerce untuk Bisnis

Menggunakan contoh social commerce dalam berbisnis akan memberikan sejumlah keuntungan. Karena adanya keunggulan dibandingkan platform lain seperti marketplace atau website e-commerce. Berikut ini sejumlah keunggulannya.
Mampu Menjangkau Konsumen yang Lebih Luas
Salah satu keuntungan menggunakan social commerce adalah mampu menjangkau konsumen yang lebih luas. Terutama di Indonesia yang pengguna sosial medianya sangat besar. Masyarakat Indonesia benar-benar menghabiskan banyak waktu di sosial media.
Pada WhatsApp saja, masyarakat Indonesia bisa menghabiskan 29 jam setiap bulan untuk mengaksesnya. Begitu juga TikTok juga menempati angka yang sama.
Sementara pada Youtube, masyarakat menghabiskan waktu 26 jam setiap bulan untuk mengaksesnya. Instagram dan Facebook lebih jarang diakses oleh masyarakat, masing-masing hanya diakses 15 jam dan 14 jam setiap bulannya.
Banyaknya jumlah pengguna pada masing-masing sosial media menjadikan bisnis mampu memanfaatkannya untuk menarik konsumen. Jadi, para pengguna tersebut bisa menjadi konsumen untuk suatu bisnis.
Hal ini sangat berbeda dengan menjalankan bisnis menggunakan website sendiri. Karena perlu mengurus pengelolaan transaksi. Termasuk memperbaiki kendala yang mungkin terjadi.
Sementara menggunakan contoh social commerce jauh lebih praktis. Sebab telah tersedia fasilitas transaksi dengan konsumen tanpa melakukan pengelolaan teknis.
Tersedia Fasilitas Hubungan Dua Arah
Ketika menggunakan website sendiri atau marketplace, jarang terjadi hubungan secara langsung dengan konsumen. Jadi, lebih sulit untuk membangun loyalitas pelanggan melalui transaksi online.
Sementara menggunakan social commerce akan ada fasilitas hubungan dua arah. Bermula dari calon konsumen yang memberikan komentar pada postingan media sosial kalian.
Lalu, kalian bisa membalasnya melalui pesan dan tercipta hubungan dua arah antara bisnis dengan calon pelanggan. Apabila bisnis kalian bisa menghadirkan customer experience yang baik melalui chat, nantinya konsumen akan menjadi pelanggan loyal.
Contoh Social Commerce Populer di Tanah Air
Social commerce di tanah air sudah berkembang begitu pesat untuk beberapa waktu terakhir. Berikut ini beberapa platform yang sudah begitu populer dan banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berbelanja online.
Facebook Store
Salah satu contoh social commerce di tanah air ialah Facebook Store yang punya pengguna besar. Bahkan, Facebook termasuk media sosial pertama yang menghadirkan layanan jual beli.
Facebook Store atau Facebook Shop menghadirkan beragam fitur menarik seperti unggah produk dalam jumlah banyak dengan tambahan deskripsi atau informasi. Kemudian boleh menciptakan katalog secara mandiri.
Kalian bisa menjadikan produk tampil pada halaman Facebook. Sementara promosinya boleh mengandalkan fitur iklan. Semua fiturnya akan membantu untuk menjual produk maupun jasa.
Instagram Shopping
Contoh social commerce populer lainnya ialah Instagram Shopping. Mungkin kalian sendiri juga sudah akrab dengan Instagram. Instagram punya kelebihan seperti mempercantik postingan foto dan video.
Kemudian ada fitur Instagram Story dan Reels yang membantu promosi produk atau jasa. Sementara fiturnya yang paling bermanfaat untuk bisnis ialah Instagram Shopping. Cukup klik foto produk, seseorang bisa mengakses website toko online suatu bisnis.
WhatsApp Commerce
Selain Instagram, WhatsApp juga termasuk aplikasi perpesanan instan yang sangat populer. Coba saja kalian sendiri, apakah sudah menggunakan WhatsApp? Lantas, berapa waktu yang dihabiskan setiap harinya untuk mengakses WhatsApp?
Sekarang ini WhatsApp bukan sekedar menjadi aplikasi perpesanan instan. WhatsApp juga menyediakan fitur bisnis bertajuk WhatsApp Commerce.
Pada WhatsApp Commerce tersedia layanan umum berupa chat biasa. Lalu, ada fitur katalog dan price list yang tercantum pada profil. Sehingga sangat membantu menjual produk maupun jasa.
2 Pilihan Social Commerce Lain untuk Bisnis
Selain sosial media Facebook, Instagram dan WhatsApp, masih ada pilihan social commerce lain yang mendukung bisnis. Ini dia beberapa pilihannya.
TikTok Shop

Contoh social commerce yang tidak kalah populer ialah TikTok Shop. Melalui TikTok Shop, kalian dapat melakukan jual beli online. Jadi, bukan sekedar memanfaatkannya sebagai sosial media.

Sudahkah kalian tahu jika Pinterest menyediakan fitur jual beli? Mungkin saja kebanyakan orang hanya mengetahui Pinterest untuk berbagi gambar atau foto. Biasanya menggunakan Pinterest untuk mencari referensi gambar estetik.
Pinterest yang sudah mempunyai 442 juta pengguna aktif, sebagian besar penggunanya sudah mencoba transaksi pembelian. Kira-kira sebanyak 83% pengguna sudah mencoba transaksi pembelian di platform tersebut.
Fitur jual beli pada Pinterest bernama Buyable Pins. Kalian bisa menggunakan fitur tersebut ketika mengakses Pinterest. Gunakan saja fitur pada contoh social commerce tersebut untuk memilih produk lantas membayarnya tanpa perlu mengakses aplikasi tambahan.
Selain memanfaatkan Pinterest sebagai pembeli, kalian juga bisa memanfaatkannya untuk berbisnis. Misalnya menjual produk melalui Pinterest tanpa perlu memanfaatkan aplikasi lain untuk pembayaran produknya.
Baca Juga : Mengenal Sirclo (E-commerce Enabler) dan Fungsi Lengkapnya
Beberapa waktu terakhir banyak sosial media yang turut mendukung jual beli online sehingga menjadi social commerce. Contoh social commerce populer di antaranya ialah Facebook Store, Instagram Shopping, WhatsApp Commerce dan lain lain.