Penyerangan Rusia ke Ukraina memberikan efek domino yang panjang. Hal ini juga mempengaruhi berbagai permasalahan yang ada dan berpengaruh besar pada bidang bisnis yang ada. Karena ada banyak perusahaan yang stop bisnis di Rusia atas berbagai pertimbangan yang ada, sehingga menghentikan segala operasionalnya.
Baca Juga: 6 Jenis Usaha yang Menjanjikan Tahun 2022
Jika melihat data yang ada, kebanyakan beberapa perusahaan yang hengkang melakukan bisnis di Rusia adalah mayoritas perusahaan berasal dari Amerika Serikat. Namun, melihat perkembangan yang sedang terjadi, Presiden Putin tidak mengindahkannya dan tetap melakukan operasi militer ke Ukraina. Lantas, apa saja bisnis yang stop operasi di Rusia?
Melalui artikel kali ini, kami akan membahas beberapa perusahaan yang tidak lagi membuka operasinya di Rusia, simak yuk penjelasan lengkapnya.
Daftar Perusahaan Berhenti Operasi di Rusia

Stop bisnis di Rusia, perusahaan besar dari teknologi hingga hiburan
1. Apple
Perusahaan teknologi dan telekomunikasi yang terbesar di dunia ini turut ambil bagian untuk tidak melakukan penjualan produknya ke Rusia. Hal ini mencakup pada beberapa produk yang dibuat, mulai dari iPhone dan produk lainnya. Hal ini bisa dilihat dari beberapa informasi yang ada, jika Apple tidak menjual dan melakukan pembukaan toko fisik di Rusia.
Bahkan, tidak hanya memberhentikan operasi bisnisnya saja. Namun, beberapa layanan yang ada di Apple Pay khusus di Rusia tidak bisa diakses lagi. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya bank-bank Rusia mendapatkan sanksi langsung dari Amerika Serikat. Namun, meskipun memberhentikan penjualan dan layanan pembayaran, Apple tetap membuka app store.
Pada bagian ini, pengguna produk Apple di Rusia tetap bisa menggunakan dan memanfaatkan layanan yang ada tersebut. Dengan demikian, semua kebutuhan yang ada masih tetap bisa dilakukan dan diakses dengan ketentuan yang ada. Oleh karena itu, saat ini ada beberapa perusahaan yang hengkang dan melanjutkan bisnisnya di Rusia.
2. Facebook, Google, Oracle, dan Youtube
Tidak hanya Apple saja yang ikut menghentikan operasinya di Rusia. Namun, beberapa perusahaan teknologi lainnya juga turut membatasi akses untuk warga Rusia. Dalam tahap ini, beberapa perusahaan tersebut diantaranya ada Facebook, Google, Oracle, dan Youtube dengan memberikan beberapa batasan yang ada.
Perlu dilihat saja, apabila Google memberikan pembatasan terkait lalu lintas pada Maps yang ada, selanjutnya disusul oleh Facebook dan Youtube yang memberikan batasan terhadap jangkauan dari media pemerintah Rusia. Hal ini banyak dilakukan atas sanksi yang diberikan atas penyerangan Rusia ke Ukraina.
Dengan demikian, beberapa kebijakan yang ada di Rusia mengalami banyak penyesuaian dan tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Bagian ini menjadi penting untuk dilihat, karena ada banyak efek atau permasalahan yang terjadi ketika perang terjadi. Dalam hal ini, Rusia mendapatkan permasalahan pada bidang ekonomi yang secara tidak langsung akan berdampak.
3. Perusahaan Minyak Dunia
Ternyata permasalahan antara Rusia dan Ukraina tidak hanya perusahaan teknologi saja yang ikut berhenti operasional. Namun, beberapa perusahaan minyak kelas dunia juga turut melakukan stop bisnis di Rusia terhadap beberapa aktivitas bisnis yang dilakukan di Rusia. Bagian ini termasuk dalam sanksi yang harus diterima, sehingga sudah menjadi konsekuensi bersama.
Beberapa perusahaan tersebut diantaranya ada Total Energies, Shell, dan ExxonMobil. Ketiga perusahaan ini mempunyai jumlah investasi yang besar dan secara tidak langsung akan mempengaruhi kondisi ekonomi Rusia. Dengan demikian, selagi penyerangan Rusia ke Ukraina tetap berlangsung, maka sanksi akan terus terjadi.
Melihat perkembangan yang ada, Shell menghentikan semua operasional di Rusia, lalu disusul oleh Total Energies yang akan menghentikan semua modal terhadap beberapa proyek strategis yang dilakukan di Rusia. Bahkan, ExxonMobil memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama pada multi-miliar dolar terhadap perusahaan Rusia yaitu Rosneft.
4. Bisnis Hiburan
Bukan hanya sektor teknologi dan energi saja yang menghentikan segala operasinya di Rusia. Tetapi, beberapa perusahaan yang fokus pada bisnis hiburan pun juga akan menghentikan semua operasinya terhadap negara beruang merah tersebut. Hal ini sebagai buntut aksi yang dilakukan oleh Rusia terkait penyerangan yang ada.
Dengan demikian, beberapa perusahaan seperti Netflix, Disney, dan Paramount Pictures juga turut menghentikan semua aktivitasnya. Hal inilah yang membuat beberapa kegiatan yang ada akan kesulitan diakses oleh warga Rusia. Sehingga, permasalahan ini akan terus terjadi tergantung dari kondisi yang ada.
5. Industri Restoran
Beberapa brand besar dan terkenal di seluruh dunia juga turut menghentikan beberapa operasinya di Rusia. Hal ini sebagai bagian dari bentuk dukungan barat atas penyerangan Rusia ke Ukraina. Melalui ketentuan yang ada, disini kita melihat apabila McDonald’s, Starbuck, dan Coca Cola telah melakukan pencabutan segala aktivitasnya.
Pada tahap ini, McDonald’s melakukan penutupan terhadap 850 restoran yang ada, selanjutnya starbuck sendiri menutup 100 gerainya, lalu coca cola menangguhkan mengenai pendapatan yang ada terhadap operasional yang terjadi. Hal ini sebagai bentuk dukungan langsung ke Ukraina, sehingga ada banyak beberapa perusahaan menghentikan aktivitas bisnisnya.
Dengan demikian, buntut panjang permasalahan yang ada tersebut memberikan efek yang panjang. Sehingga, selagi Rusia terus melakukan beberapa penyerangan yang ada, maka akan hadir berbagai permasalahan yang besar akan terjadi. Apakah akan ada sanksi lainnya? Kemungkinan akan terus bertambah nantinya.
6. Perusahaan Otomotif Dunia

Tindakan selanjutnya dari beberapa permasalahan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina adalah sanksi terhadap permasalahan yang ada. Pada bagian ini, industri otomotif dunia juga turut langsung dalam beberapa proses penghentiannya di Rusia dan Ukraina. Beberapa brand besar yang ada, mulai dari Mercedes-Benz, BMZ, Volvo, Ford, dan Harley Davidson juga.
Ada banyak bagian yang telah dilakukan, mulai dari berhenti menghentikan segala bentuk operasionalnya dan melakukan aktivitas ekspor disana. Semuanya dilakukan untuk mengatasi beberapa permasalahan yang ada, sehingga aksi protes yang terjadi antara Rusia dan Ukraina terus berlangsung, maka beberapa perusahaan ini terus melakukan kegiatannya.
7. Dunia Perbankan Internasional
Dalam industri keuangan, Rusia juga mendapatkan beberapa permasalahan. Dalam tahap ini, beberapa brand atau produk besar lainnya dalam dunia perbankan juga mengalami dampak yang besar. Pada tahap ini brand, seperti Mastercard, RBI Bank, dan Visa juga turut andil dalam setiap permasalahan yang ada tersebut.
Ada banyak bentuk sanksi yang diberikan, hal ini membuat Rusia akan kesulitan untuk melakukan proses pembayaran antar bank yang menggunakan logo RBI Bank, MasterCard, dan Visa. Semuanya telah dilakukan pemblokiran dan membuat lembaga keuangan beberapa negara mengalami dampak yang panjang.
Bagian ini tentunya sebagai buntut aksi atas permasalahan yang terjadi, sehingga beberapa bank dunia menghentikan operasionalnya.
8. Perusahaan Jasa Penerbangan
Tidak ketinggalan, industri penerbangan mengalami buntut permasalahan yang ada. Melalui bagian ini, beberapa perusahaan besar seperti Airbus dan Boeing juga ikut menghentikan semua operasional yang terjadi disana. Airbus sendiri saja juga memutuskan semua hubungan secara langsung dengan Rusia.
Selanjutnya juga, beberapa permasalahan lainnya juga turut aktif dalam permasalahan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina dengan menghentikan semua pasokan suku cadang dan dukungan lainnya terhadap industri penerbangan di Rusia. Apalagi beberapa perusahaan Boeing telah menghentikan semua aktivitasnya tersebut.
9. Bidang Fashion
Beberapa brand besar dalam bidang fashion juga turut ikut serta terhadap pemberian sanksi terhadap Rusia. Termasuk dalam hal ini, perusahaan asal Swedia yaitu H&M yang menghentikan semua operasi penjualan di Rusia. Selanjutnya, perusahaan brand besar dan ternama selanjutnya yaitu Nike juga telah menghentikan segala operasinya.
Tidak hanya itu saja, situs website juga turut langsung mengalami pemblokiran dan tidak bisa juga melakukan pembelian.
10. Spotify
Perusahaan streaming music yang berbasis di Swedia juga turut andil bagian untuk menghentikan segala aktivitas yang terjadi dan menutup semua kantornya. Hal ini resmi diumumkan dan belum pasti kapan berhentinya. Pada tahap ini, Spotify telah melakukan penghentian sejak pertama kali operasi militer dilakukan.
Dalam tahap ini, spotify telah melakukan pembatasan terhadap beberapa permasalahan yang ada dan menghentikan operasi dengan perusahaan yang berafiliasi dengan Pemerintahan Rusia.
Baca Juga: 8 Referensi Usaha yang Cocok Untuk Pemula
Nah, itulah beberapa penjelasan lengkap mengenai beberapa industri yang stop bisnis di Rusia. Tentunya ini sebagai bentuk sanksi yang diberikan dunia barat atas operasi militer yang dilakukan terhadap Rusia.