Dalam membangun perusahaan, aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis memang tidak boleh ketinggalan. Modal itu penting dalam mendirikan suatu usaha, karena itu bisa menggerakan proyek yang sudah kalian susun sejak awal.
Aspek keuangan itu penting dalam sebuah perusahaan karena menilai keuangan suatu perusahaan secara keseluruhan. Bagaimana cara mengelolanya dengan baik hingga perencanaan dari keuangan di masa depan.
Jika tidak ada aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis memang sulit dalam menjalankan suatu usaha. Karena produksi barang atau jasa membutuhkan modal. Kalian wajib mempelajari aspek ini dengan penjelasan berikut.
Pengaruh Aspek Keuangan Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Baca Juga : Mengenai LPSE Keuangan dan Mekanismenya Agar Terdaftar
Bagi kalian yang masih awam, tentu tidak tahu pengaruh dari aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis itu sebesar apa. Tapi ketahui dulu pengertiannya.
Aspek keuangan itu gunanya untuk menilai keuangan perusahaan secara lebih menyeluruh. Bisa dibilang, nanti dengan menggunakan aspek ini dalam studi kelayakan akan memberi gambaran berapa keuntungan dari perusahaan tersebut.
Karena memiliki tujuan melihat laba dari perusahaan, tidak salah jika aspek satu ini memang sangat penting untuk studi kelayakan bisnis.
Target analisis studi yang membahas mengenai aspek keuangan itu bisa dilihat dari dua sisi, yaitu profit atau keuntungan dan juga continuity atau berkelanjutan.
Jika sebuah bisnis tidak ada keuntungan yang masuk selama menjalankannya, jika berdasarkan studi kelayakan, maka harus diberhentikan. Tidak boleh lanjut karena kalian sendiri yang rugi.
Sementara itu, dalam berbisnis juga tidak boleh keuntungannya bersifat jangka pendek karena tidak baik. Sebab, hal yang baik jika profitnya berkesinambungan atau berkelanjutan.
Tentunya kalian ingin jika bisnisnya bisa berjalan sesuai dengan rencana. Terus mendapatkan untung hingga berlanjut jangka panjang.
Itulah pengaruh aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis. Sejak awal ada gambarannya, nanti kalian tahu seberapa keuntungan yang diperoleh.
Selain itu, dari aspek keuangan yang telah dianalisis dengan studi kelayakan bisnis, kalian bisa meminimalisir kerugian. Dengan cara mencegah permasalahan modal bisnis.
Inilah Aplikasi Strategi Keuangan Perusahaan secara Umum
Sebuah perusahaan entah itu skala kecil atau besar, memang perlu menganalisis bagaimana aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis. Salah satunya dengan menerapkan aplikasi strategi keuangan.
Jika kalian menggunakan strategi keuangan perusahaan, Tindakan selanjutnya dalam masalah keuangan bisa diatasi dengan baik. Dalam hal ini, kita akan menjelaskan 3 konsep dasar dari strategi keuangan tersebut, yaitu :
-
Bagaimana Mencari Dana
Untuk yang pertama adalah bagaimana mencari dana. Ini menjadi poin penting dan utama, ketika kalian ingin menjalankan suatu bisnis. Dana sebagai modal awal itu penting, tapi bagaimana cara mencarinya?
Pada tahap ini manajer keuangan yang bertugas mencari sumber dananya. Paling umum, suatu perusahaan bisa mendapatkan dana awal dari uang sendiri atau modal asing.
Jadi, jika modal yang didapat dari diri sendiri, pemilik akan menyetor sejumlah uang sebagai modal perusahaan (stock).
Sementara itu, jika modal asing adalah dana yang didapat dengan meminjam dari bank, bisa juga hasil penjualan saham atau undangan dagang hingga obligasi dan sumber dana asing lainnya.
-
Bagaimana Mengelola Dana
Kemudian konsep yang kedua adalah bagaimana mengelola dana. Inilah kenapa aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis wajib dipelajari sebelum mulai menjalankan bisnis.
Tahap yang kedua ini masih manajer keuangan yang bertindak untuk mengelola keuangan perusahaan. Tidak hanya itu, manajer keuangan juga harus menginvestasikan dana tersebut pada tempat-tempat yang dianggap produktif dan berpotensi memberikan keuntungan.
Manajer keuangan juga disini harus memantau dan menganalisis dengan baik atas Tindakan dan keputusannya yang diambil. Tentu saja dengan pertimbangan matang sesuai dengan aspek-aspek keuangan dan non keuangan.
Konsep keuangan dalam mengelola juga harus menghindari investasi yang akan merugikan perusahaan nantinya, bahkan tidak boleh memperoleh profit rendah.
-
Bagaimana Membagi Dana
Lalu yang terakhir proses membagi dananya itu bagaimana. Management keuangan memang berperan penting dalam ketiga konsep ini. Dan mereka juga perlu tahu cara membagi dana kepada para pemiliknya.
Besar kecilnya pembagian dana berdasarkan modal yang telah disetor atau ditempatkan oleh sang pemilik modal.
Biasanya dalam hal ini aka nada rapat umum pemegang saham untuk melakukan dividen secara lebih adil.
Jadi, memang aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis sangat dibutuhkan agar usaha yang kalian jalani bisa berjalan lancar serta bisa mengatasi masalah keuangan dengan baik.
Alat Ukur yang Menentukan Kelayakan Bisnis
Mempelajari aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis, itu menilai apakah alur keuangan pada perusahaan secara keseluruhan dianggap layak atau tidak.
Dalam memutuskan layak tidaknya, tentu saja ada alat ukur dalam hal ini. Beruntung bahwa pembelajaran seperti ini memang sudah dikembangkan, sehingga referensinya banyak.
Bisnis akan berjalan dengan baik, ketika kalian tahu secara detail mengenai kondisi keuangan perusahaannya.
Jika memang ada masalah sedikit saja, segera diatasi, jangan dibiarkan begitu saja. Berikut adalah alat ukur yang menentukan kondisi keuangan perusahaan kalian sedang baik-baik saja atau tidak:
- Payback Period (PP): metode ini digunakan dalam penilaian ketika melakukan pengembalian dana investasi pada suatu usaha.
- Average Rate of Return (ARR): ini dilakukan untuk mengukur rata-rata dari bunga, kemudian dibandingkan dengan rata-rata laba, hal itu terjadi sebelum adanya rata-rata investasi dan juga pajak.
- Net Present Value (NPV): menentukan penilaian antara PV investasi dan PV kas bersih selama masa umur investasinya.
- Internal Rate of Return (IRR): mengukur seberapa banyak tingkat pengembalian dari item.
- Probability Index (PI): ini memberi keterangan mengenai aktivitas dari nilai yang didapat saat ini, kemudian penerimaan bersih, lalu nilai yang dikeluarkan selama investasi berlangsung.
- Break Event Point (BEP): bisa diartikan sebagai balik modal, yaitu dimana perusahaan sedang mengalami keuntungan di dalam bisnisnya.
7 Aspek Keuangan dalam Studi Kelayakan Bisnis
Berdasarkan penjelasan di atas, alat ukur yang dimasukkan dalam aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis memang bisa menilai bagaimana kondisi keuangan perusahaan saat ini.
Dari poin-poin yang ada, management keuangan bisa meneliti dan menganalisis satu per satu. Kemudian, bisa disimpulkan, apakah keuangan perusahaan sedang kacau dalam bisnis tersebut atau tidak.
Kemudian, bisnisnya layak untuk dilanjut atau berhenti sampai sini saja. Tapi, setiap masalah memang ada jalan keluarnya.
Selama masih ada jalan keluar, tidak masalah untuk kalian mencoba strateginya seperti yang telah kita jelaskan. Ditambah juga dengan beberapa poin aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis seperti berikut:
- Sumber-sumber dana yang diperoleh itu berasal dari mana
- Jangan lupa mengenai kebutuhan biaya investasi.
- Setiap melihat kondisi keuangan harus memiliki neraca dan juga laporan rugi laba.
- Estimasi pendapatan bagaimana
- Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai keuangan dari perusahaan kalian sendiri.
- Estimasi biaya investasinya berapa.
- Dan juga kriteria penilaian dari investasi tersebut.
Strategi untuk Menghadapi Financial Distress
Di atas memang kita baru menjelaskan bagaimana menerapkan aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis dengan benar. Sehingga bisa mengatur keuangan perusahaan dengan baik.
Namun, kalian pasti belum tahu bagaimana menghadapi financial distress atau pendapatan plat. Financial distress adalah kondisi keuangan dari perusahaan yang mulai mengalami penurunan. Ini terjadi sebelum kebangkrutan atau likuiditas.
Financial distress terjadi saat tidak mampu memenuhi beberapa kewajiban, termasuk kewajiban yang bersifat jangka pendek termasuk kewajiban likuiditas.
Situasi financial distress juga bisa terjadi saat kewajiban kemampuan untuk melunasi hutang itu sudah tidak mampu. Hal itu memang wajib diwaspadai.
Jika perusahaan kalian sedang mengalami hal tersebut, apa yang harus dilakukan untuk bisa segera bangkit?
Pertama, ketahui dulu tanda-tandanya. Ada dua tanda ketika perusahaan mengalami financial distress. Pertama, kondisinya menunjukkan ekuitas negatif dari neraca perusahaan.
Lalu yang kedua kondisi arus kas yang tidak memenuhi kewajiban-kewajiban lancar dari perusahaan kalian.
Kemudian ada acara yang lainnya lagi agar kondisi keuangan dapat berjalan baik lagi, yaitu dengan menjual obligasi, bisa juga menerbitkan saham baru. Kalian juga bisa meminjam dana lagi ke bank atau menerbitkan right issue.
Right issue sendiri adalah Tindakan menjual saham secara khusus hanya untuk pemegang saham yang lama saja, untuk menghindari adanya pemegang saham baru.
Memang harus secara bertahap untuk mempelajari ini. Berbisnis tidak hanya modal berani dan uang yang banyak. Namun, aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis juga perlu diterapkan agar bisnisnya berlangsung jangka panjang.