Ada banyak brand fashion lokal, yang mana disebabkan perkembangan zaman. Tak bisa dipungkiri bahwa dunia fashion terus mengalami kemajuan di seluruh penjuru dunia. Selain merek dari luar negeri, merek di Indonesia juga ikut berkembang, bahkan bisa bersaing dengan brand luar negeri. Para desainer lokal terus mengembangkan kreativitas dan hal tersebut terlihat dari banyaknya fashion show yang diikuti oleh brand fashion lokal.
Baca Juga: 5 Brand Fashion Lokal Terpopuler di Indonesia
Brand Fashion Lokal

Dengan persaingan dunia fashion yang tinggi, ternyata brand fashion lokan dapat terus bersaing. Bahkan, melahirkan karya yang keren dan patut diapresiasi. Mari simak sejumlah brand fashion lokal terpopuler di Indonesia:
Matoa
Salah satu brand fashion lokal yang mendunia adalah Matoa, yang mana memiliki konsep urban, nature, dan simplicity. Matoa merupakan mereka asal Bandung yang menjual jam tangan, dengan bahan dasar kayu. Kayu yang digunakan untuk membuat jam tangan yakni kayu maple dan ebony Makassar. Untuk memasarkan produk jam tangannya, Matoa memberi nama yang sangat Indonesia yakni Gili, Sumba, Rote, Mayo, Jalak, dan Flores.
Matoa sendiri menjadi jam tangan kayu pertama yang ada di Tanah Air. Diinisiasi oleh Lucky Dana Aria 13 tahun lalu, pada awalnya Matoa dianggap remeh oleh konsumen. Tetapi, karena kegigihan dan inovasi yang dilakukan, jam tangan unik ini menjadi salah satu produk Indonesia yang banyak diburu. Baik itu di dalam negeri atau luar negeri. Saat ini, Matoa tak hanya dapat diperoleh di Indonesia saja. Jam tangan kayu unik satu ini telah menjelajah pasar Jepang, Malaysia, Australia, Amerika Serikat, sampai negara-negara di Eropa.
Bukan hanya menggunakan kayu dengan kualitas terbaik, desain yang ditawarkan pun cukup menarik, yang mana terlihat kuno namun modern. Selain itu, Matoa juga berani memberi garansi untuk pelanggan, bila produk yang dibeli memiliki kerusakan. Matoa melibatkan pengrajin lokal asal Desa Ciwidey, Jawa Barat, yang mana para warganya dikenal sebagai pengrajin handal. Hampir seluruh interior rumah di desa ini adalah karya warga setempat.
Hi Jack Sandals

Hijack Sandals menyediakan berbagai sandal kekinian dengan desain basic, yang nyaman digunakan. Hi Jack menjadi salah satu fashion item yang sangat direkomendasikan anda gunakan. Dibalik kepopuleran Hi Jack, mereka tak ingin dilabeli sebagai merek angin lalu saja. Hi Jack memiliki keinginan besar untuk bisa menjadi minded brand. Salah satu faktor yang membuat Hi Jack banyak disukai adalah brand image dan merek yang mementingkan intimasi dengan pelanggan.
Para pemakai Hi Jack Sandals sempat berpikir bahwa nama mereka ini dibayangkan dari perompak yang menggunakan sandal air. Dulu, penamaan Hi Jack sendiri gabungan kata dari Hi dan Jack, menjadi Hijack tanpa spasi. Tetapi, karena dirasa terlalu mempertontonkan jiwa rebel, maka Hijack Sandals dimaknai dengan gaya baru yang lebih menyenangkan. Dengan Hi sebagai sapaan, sehingga penamaan terpisah terjadi yaitu Hi Jack.
Hi Jack ingin mendobrak aturan klasik yang memandang bahwa menggunakan sandal adalah sesuatu yang dilarang dan tidak sopan. Hal tersebut dibuktikan dengan desain sandal Hi Jack, yang banyak mengatakan sebagai sandal gunung. Hi Jack ingin membuat perubahan yang mengatakan desain Hi Jack bukanlah sandal gunung, melainkan just-sandals-only.
Erigo
Mulai berdiri pada tahun 2010, Erigo sebelumnya bernama Selected and Co. Dengan brand tersebut, mereka menjual pakaian batik casual. Namun, seiring berjalannya waktu, Muhammad Sadad sebagai founder mulai berinovasi dan mengganti namanya menjadi Erigo pada tahun 2013 silam. Kemudian, segmentasi pasar diperluas dan menjual pakaian unsex dengan konsep street style dan traveling. Konsep ini ternyata laris manis di pasaran sebab dinilai lebih kekinian.
Pada Maret 2021, Erigo beriklan di billboard Time Square New York, Amerika Serikat. Tak sampai disitu, Erigo juga sukses memasarkan produknya di New York Fashion Week 2022 dan membuktikan eksistensinya di pasar internasional. Tak sedikit netizen yang memberi selamat dan juga ikut bangga atas keikutsertaan Erigo dalam acara fashion tersebut. Bahkan, banyak pelanggan yang berdatangan untuk mencoba pakaian yang Erigo jual.
Shop at Velvet
Salah satu brand fashion lokal populer di Tanah Air adalah Shop at Velvet. Shop at Velvet didirikan sejak tahun 2011 oleh pasangan Yessi Kusumo dan Randy W. Sastra. Yessi Kusumo berhasil mengandalkan penjual lewat media sosial. Pada awalnya, Yessi dan Randy bekerja sebagai desainer proek pada salah satu perusahaan asitektur. Namun, kecintaan pada desain dapat berhasil membawa mereka ke bisnis sekarang ini.
Shop at Velvet adalah brand fashion lokal yang memproduksi ribuan koleksi pakaian pria dan wanita. Dengan desain unik, menarik, sederhana, effortless, chic, namun tetap dengan estetika tinggi. Tentu saja banyak tantangan yang dilalui Yessi Kusumo untuk mencapai kesuksesan. Namun, Yessi tak pernah merasa terbebani dengan tantangan yang terjadi dalam bisnis yang ia jalankan. Yessi menganggap semua tantangan yang terjadi sebagai sebuah batu loncatan untuk menggapai sesuatu yang lebih baik lagi.
Thanksinsomnia

Thanksinsomnia adalah brang fashion lokal yang terinspirasi dari beragam jenis seni, mulai dari anime, Pop Culture, sampai 90’s Grunge. Brand fashion Indonesia ini menawarkan kualitas dan desain keren, juga harga yang terjangkau. Thanksinsomnia adalah brand fashion dengan tema streetwear, yang mana didirikan pada 2011 silam oleh Mohan Hazian. Awalnya, Mohan bekerja di sebuah konveksi milik orang lain dan akhirnya ia memutuskan membuat brand in-house Thanksinsomnia.
Pria asal Lampung tersebut mengaku perjuangan merintis bisnisnya tidak mudah. Sebelum terjun ke dunia fashion anak muda, ragam profesi sudah pernah ia jalani. Setelah merasakan pahit manis sejumlah batu loncatan, ia memberanikan diri mengadu nasib di Kota Jakarta pada tahun 2003, dan kemudian membuka brand fashion. Ia mengaku bahwa mengadu nasib di ibu kota bukan perkara mudah. Tetapi, yang terpenting adalah tak mudah putus asa dan terus mencoba melakukan yang terbaik saat itu.
Ketika pertama kali Thanksinsomnia merilis produk, Mohan hanya menjual tas dan hoodie di forum jual beli kaskus. Dimana ia juga memanfaatkan sedikit relasi untuk menitipkan barang dagangannya di toko teman. Sebab saat itu, belum tersedia marketplace seperti sekarang ini. Mulai dari menumpang di warnet, menyewa kosan, sampai menyewa rumah yang cukup besar untuk dijadikan kantor pernah Mohan lakukan.
Baca Juga: 5 Brand Fashion Lokal Terpopuler di Indonesia
Jika anda tertarik membuat brand fashion sendiri, jangan lupa untuk memfokuskan target. Indonesia sendiri adalah pasar yang luas dan mempunyai potensi besar untuk memilih target pasar. Dengan banyaknya pasar, anda harus pastikan untuk fokus pada target yang spesifik. Selain itu, anda dapat bekerja sama dengan influncer, yang mana dapat membantu penjualan anda. Sebab influencer memiliki jumlah pengikut yang banyak, jadi banyak juga yang akan melihat brand fashion anda. Sehingga, penjualan akan meningkat dan pastikan bahwa influencer tersebut memiliki citra yang baik.