Di dunia bisnis, istilah ekspansi sudah tak asing lagi. Ekspansi dilakukan ketika bisnis sudah mencapai titik pertumbuhan dan perkembangan. Juga dalam usaha menghasilkan lebih banyak keuntungan, yang mana perusahaan memperbesar atau menambah jumlah kepentingan tertentu. Dapat dikatakan bahwa ekspansi adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan aktivitas ekonomi serta pertumbuhan dunia usaha.
Baca Juga: Ekspansi Adalah Upaya Perusahaan dalam Memperluas Pasar Baru
Ekspansi ialah kegiatan perusahaan guna memperluas pasar baru dengan beragam produk, yang sebelumnya sudah dimiliki. Tujuan perusahaan melakukan ekspansi adalah untuk menjangkau pasar di lokasi baru. Dengan ekspansi, maka diharapkan perusahaan dapat memperoleh pelanggan baru dan memperkenalkan produk baru. Ekspansi menjadi sebuah upaya untuk memperluas jaringan bisnis, guna meningkatkan keuntungan perusahaan di masa yang akan datang.
Jenis Ekspansi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa ekspansi adalah strategi guna memperluas bisnis. Maka dari itu, dalam penerapannya tak dapat dilakukan dengan sembarangan. Perusahaan haruslah menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis itu sendiri. Agar risiko kegagalan ekspansi dapat diminimalisir, maka perencanaan yang matang harus dilakukan. Sebab jika gagal, ekspansi dapat menyebabkan kerugian finansial, ketidakstabilan, manajamen yang tak efektif, dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa jenis ekspansi:
Merger
Jenis pertama ekspansi adalah merger, yang mana dua atau lebih perusahaan bergabung dan menjadi satu. Merger dilakukan sebagai salah satu usaha untuk memperluas bisnis. Perusahaan yang lebih dominan tetap menjaga identitas, sementara itu identitas perusahaan lain menjadi tak jelas. Perlu diperhatikan bahwa sebelum melakukan merger, guna mengetahui reputasi dari perusahaan yang digabungkan. Merger juga dapat dibagi menjadi tiga bagian, yakni:
- Konglomerasi yang mana mengakuisisi sejumlah perusahaan.
- Merger horizontal, yang mana perusahaan lalu akan membeli perusahaan lain. Dengan tingkat atau level operasional lainnya.
- Merger vertikal, yang mana perusahaan di industri yang sama tetap mempunyai perbedaan level operasional.
Akuisisi
Dalam ekspansi, tujuan akuisisi adalah untuk menambah pemasukan perusahaan. Akuisisi merupakan suatu proses pengambilalihan kepemilikan saham. Juga atau aset perusahaan, yang mana digerakkan oleh satu atau sekelompok investor. Akuisisi memiliki tujuan sebagai bentuk ekspansi, dengan menambah perusahaan atau untuk meningkatkan income dari sektor lain. Bukan tak mungkin sebuah perusahaan lalu mengakuisisi produsen bahan baku, supaya nantinya perusahaan bisa terus mempertahankannya.
Leveraged Buyout
Jenis ekspansi berikutnya adalah leveraged buyout, yang mana membutuhkan modal besar. Jenis ekspansi ini menjadi upaya untuk mempunyai bisnis, dengan cara meminjam uang dan melakukan pembelian. Leveraged buyout dapat dikatakan salah satu ekspansi yang akan mengeluarkan banyak modal. Tentu saja karena uang atau modal yang diperolah, dengan cara berhutang kepada pihak lain.
Hostile Takeover
Berikutnya adalah hostile takeover, yang mana dalam melakukan akuisisi secara paksa dan dilakukan ke suatu perusahaan. Dengan kata lain, pebisnis akan membeli saham dari perusahaan lain. Jenis ini dilakukan saat pemilik saham membuka penawaran kepada pebisnisnya. Lalu, saham tersebut akan diakuisisi dengan harga lebih tinggi dari harga pasar. Bukan hanya itu, perusahaan juga akan langsung beralih kepemilikan. Biasanya yang terjadi ialah perubahan manajemen dan karyawan secara menyeluruh.
Pertumbuhan Internal
Salah satu jenis ekspansi adalah pertumbuhan internal, yang mana perusahaan bergantung pada sumber daya dan kemampuan internal, guna meningkatkan ukuran usaha. Berikut ini adalah contoh aktivitas yang biasa dilakukan dalam suatu ekspansi pertumbuhan internal:
- Membeli mesin-mesin baru atau membangun pabrik baru, guna meningkatkan kapasitas produksi.
- Meningkatkan biaya iklan agar penjualan meningkat.
- Menjangkau konsumen yang lebih luas, dengan membuka gerai atau kantor cabang baru.
- Menawarkan varian baru dari produk yang ada saat ini.
- Memperluas segmen pasar, seperti menjangkau segmen lain yang terkait dengan segmen saat ini. Melakukan ekspansi ke pasar baru bisa dilakukan dengan menjual produk ke luar negeri.
Pertumbuhan Eksternal
Jenis ekspansi yang melibatkan pihak eksternal untuk tumbuh disebut sebagai pertumbuhan internal. Ekspansi ini adalah menggabungkan sumber daya dan kemampuan dari perusahaan lain. Beberapa cara untuk dapat menjalankan jenis ekspansi ini adalah seperti berikut ini:
- Merger dengan perusahaan lain, sehingga hanya satu perusahaan yang akan bertahan.
- Mengakuisisi, setelahnya perusahaan target lalu menjadi anak perusahaan pengakuisisi. Tetapi, masing-masing perusahaan masih beroperasi dengan independen.
- Mendirikan usaha patungan, di bawah joint venture maka kedua perusahaan sepakat membangun bisnis baru. Strategi satu ini memungkinkan perusahaan menggabungkan kapasitas, teknologi, sumber daya, dan keahlian. Kemudian perusahaan juga akan saling melengkapi.
- Membangun aliansi strategi, yang mana melibatkan kesepakatan antara dua atau lebih perusahaan. Guna bisa berbagi sumber daya serta melaksanakan proyek tertentu. Masing-masing perusahaan kemudian akan tetap independen satu sama lain.
Tahapan Ekspansi Adalah

Ada 3 tahapan ekspansi, diantaranya adalah seperti di bawah ini:
Membuat Perencanaan
Bisnis dikatakan sudah siap berkembang, apabila memiliki rencana yang matang. Perencanaan yang matang akan mendukung adanya proses ekspansi. Baiknya, perusahaan membuat sejumlah pertanyaan seperti, apa tujuan dengan tercapainya ekspansi bisnis? Apa targetnya? Seperti apa perkembangan bisnis dalam 5 tahun kedepan? Kemudian bagaimana penjualan perusahaan sekarang ini? Bila pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah terjawab, maka perusahaan setidaknya mendapat kesimpulan seperti berikut:
- Bisnis sudah siap melakukan ekspansi sebab alur penjualan telah lancar. Juga sudah banyak mempunyai pelanggan tetap.
- Bisnis lalu harus sudah mempunyai produk, brang, dan bisa diproduksi sendiri. Setidaknya dalam jangka waktu 5 tahun mendatang.
- Pangsa pasar sudah mulai meluas dan telah memiliki banyak permintaan. Sehingga, harus menghadirkan pasar baru supaya bisa menampung penjualan bisnis.
- Dibutuhkan karyawan baru supaya setiap bentuk kegiatan operasional, bisa dilakukan secara berkesinambungan. Serta proses penjualan dapat menjadi lebih cepat dan lebih efektif.
Tentukan Model Bisnis
Ketika melakukan kegiatan ekspansi, maka model bisnis yang saat ini tak akan sama lagi. Dalam penerapan panjangnya, dibutuhkan SOP dan jika Anda ingin menambah karyawan, maka kegiatan bisnis dapat berubah perlahan nantinya. Bukan hanya itu, cara penjualan tentu akan berubah seiring berjalannya waktu. Oleh karenanya, sangat penting untuk menentukan modal bisnis supaya bisa membantu menentukan standar. Dimana kemudian, cara yang tepat tersebut bisa digunakan dalam aktivitas bisnis.
Jika Anda sudah menentukan target pasar baru dan sudah mempunyai banyak jenis produk baru dan variatif, maka cara apa yang harus dilakukan untuk menyentuh target pasar harus diketahui. Selain itu, Anda juga harus tahu langkah supaya mendapat engagement serta melakukan tindakan dalam pasar tersebut.
Persiapkan Modal
Baca Juga: Ekspansi Adalah Upaya Perusahaan dalam Memperluas Pasar Baru
Dalam kegiatan ekspansi, modal usaha tentu saja sangat diperlukan. Modal ini dibutuhkan untuk menyewa atau membuat gedung baru, menggaji karyawan, membangun toko fisik, membangun pabrik produksi atau gudang, sampai membeli toko online. Modal itu juga dapat diperoleh dari keuntungan proses penjualan. Selain itu, Anda juga dapat melakukan pinjaman modal. Perlu diketahui bahwa pinjaman modal usaha tak mengindikasikan bahwa bisnis tak sehat, atau tak dapat melakukan ekspansi. Sering kali, pinjaman modal diperlukan untuk mengatur aliran arus kas keuangan perusahaan itu sendiri.
Demikian penjelasan mengenai ekspansi, semoga membantu Anda untuk lebih memahami salah satu aktivitas bisnis tersebut.