Risiko usaha merupakan hasil kegiatan usaha yang menunjukkan kerugian dan sejumlah masalah pada kurun waktu tertentu. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan terjadinya risikko bisnis. Mulsai dari kondisi internal hingga eksternalitas, misalnya guncangan ekonomi, dan juga semacamnya. Bila tidak dideteksi dari sekarang, risiko usaha dapat menyebabkan kerugian lebih besar. Maka dari itu, perusahaan diharuskan mempunyai kemampuan mitigasi, mengelola, serta memindahkan risiko.
Baca Juga: Risiko Usaha: 3 Faktor Penyebab dan Langkah Mengatasinya
Faktor Penyebab Timbulnya Risiko Usaha

Pihak internal dan juga eksternal adalah faktor penyebab terjadinya risiko usaha. Pihak internal adalah yang berasal dari perusahaan itu sendiri, sedangkan pihak eksternal merupakan hal di luar kendali perusahaan. Kemudian, apa saja faktor penyebab risiko bisnis? Simak uraian di bawah ini:
Masalah Ekonomi
Adanya masalah ekonomi pada suatu negara adalah faktor penyebab terjadinya risiko bisnis dari pihak eksternal. Kegiatan usaha tak lepas hubungannya dengan kegiatan ekonomi suatu negara. Jika ekonomi suatu negara sedang bermasalah, maka hal tersebut berdampak pada usaha-usaha lain.
Perilaku Manusia
Faktor penyebab ini timbul dari faktor internal perusahaan atas pengambilan keputusan atau kebijakan tak tak tepat. Contoh dari risiko usaha karena perilaku manusia yakni kepercayaan konsumen hilang, piutang menumpuk, dan lain-lain.
Bencana Alam
Faktor penyebab ini juga berasal dari pihak ekstenal, yang mana perusahaan tidak dapat mengontrol. Contoh dari risiko usaha adalah seperti bencana pandemi. Dimana bencana tersebut membuat beberapa usaha terkena dampak buruk, seperti adanya gunung meletus yang menghanguskan perusahaan, dan lain-lain.
Macam Risiko Usaha

Anda sebagai pengusaha akan menemukan berbagai macam risiko usaha. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Risiko Operasional
Risiko operasional muncul sebagai akibat dari kesalahan dan juga penyimpangan prosedur teknis perusahaan. Sehingga, produk yang dihasilkan tak sesuai dengan standar. Hal tersebut terjadi dikarenakan faktor SDM, teknologi yang kuno, dan lain sebagainya.
Risiko Pemasaran
Risiko usaha satu ini terjadi karena tindakan kurang tepat, dalam menerapkan strategi pemasaran. Sehingga, gagal dan masyarakat tak dapat menerima produk secara baik.
Risiko Keuangan
Risiko usaha selanjutnya tak kalah penting yaitu risiko keuangan. Risiko ini merupakan risiko yang sering kali dihadapi para pelaku usaha. Kegagalan bisnis atau penyalahgunaan kas perusahaan mengakibatkan potensi kerugian.
Risiko Pasar
Kemudian, risiko usaha yang mungkin muncul adalah risiko pasar. Dimana risiko ini dikendalikan oleh pelanggan atau konsumen dari perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya perubahan dan juga perkembangan gaya hidup target pasar, munculnya pesaing lain, dan lain sebagainya.
Risiko Sumber Daya Manusia
Risiko sumber daya manusia tak jarang dialami pemilik usaha. Jenis risiko dari perilaku dan tingkah laku sdm atau sumber daya manusia dalam menjalankan usaha ini. Contohnya, tenaga kerja malas, tidak disiplin, tidak jujur, dan lain-lain.
Identifikasi Risiko Usaha

Supaya dapat menangani risiko yang mungkin terjadi dalam perusahaan, Anda sebaiknya mulai mengetahui cara mengidentifikasi risiko usaha sejak dini. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:
Melatih Kemampuan Helicopter View
Cara pertama mengidentifikasi risiko bisnis yakni dengan melatih kemampuan helicopter view. Kemampuan ini mengajarkan Anda untuk melihat dari banyak sisi bisnis. Sehingga, tak hanya berfokus dan perhatian pada satu bagian saja. Namun, memperhatian perbaikan bidang lain dalam perusahaan.
Menyusun Perencanaan Bisnis
Menyusun rencana bisnis dengan matang adalah langkah berikutnya yang harus Anda persiapkan. Sebelum menjalankan bisnis, Anda sebaiknya membuat rencana tindakan dan juga risiko. Jadi, Anda dapat melihat kegiatan mana yang mempunyai risiko tingkat tinggi serta harus diatasi dengan segera.
Analisa Tingkat Product Maturity
Langkah selanjutnya dalam mengidentifikasi risiko usaha yaitu dengan menganalisa tingkat kematangan produk. Sebelum produk mengalami penurunan penjualan karena kejenuhan konsumen, perusahaan diharuskan bersiap membuat diversifikasi produk baru. Dengan begitu, ketika penjualan satu produk turun, telah ada produk lain yang menggantikannya.
Lakukan Analisa SWOT
Dalam mengidentifikasi risiko bisnis, analisa SWOT menjadi hal yang penting. Hal tersebut tak lain untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu perusahaan. Dengan begitu, Anda dapat memberikan treatments terbak guna menghindari potensi risiko.
Merencanakan Strategi Mitigasi Risiko
Langkah identifikasi dini risiko bisnis berikutnya adalah merencanakan strategi mitigasi risiko. Mitigasi merupakan aktivitas terencana dan berkelanjutan, dalam mengurangi pengaruh akan suatu hal yang memungkinkan adanya bahaya risiko. Dengan begitu, Anda dapat mengatasi risiko secara perlahan.
Dokumentasikan Proses dengan Baik
Dokumentasi proses secara baik menjadi cara penting untuk menghindari risiko, seperti kesalahan prosedur serta kegagalan proses produksi. Seluruh rencana dari strategi serta tindakan yang pernah diterapkan dalam usaha, tercatat dalam laporan perusahaan secara teratur. Hal tersebut membantu Anda dalam menganalisis serta mengidentifikasi tindakan mana yang berhasil serta meminimalisir risiko.
Evaluasi Kinerja secara Berkelanjutan
Cara identifikasi risiko usaha berikutnya yakni dengan mengevaluasi kinerja secara berkelanjutan. Mulai dari seluruh tindakan serta rencana yang dijalankan, Anda harus melakukan evaluasi hal tersebut. Dengan begitu, Anda dapat menghindari potensi terulangnya risiko yang pernah terjadi. Juga mencegah terjadinya risiko lebih besar di masa mendatang.
Klasifikasi Risiko Usaha

Sebagai pelaku usaha, Anda harus mengetahui beberapa klasifikasi risiko usaha, diantaranya adalah:
Berdasarkan Sifat
Jika berdasarkan sifat, ada lima poin penting yakni:
Risiko Murni
Klasifikasi risiko bisnis berdasarkan sifatnya yakni risiko murni. Dimana tingkat kepastian adanya kerugian dinilai besar, misalnya bencana alam, pandemi, dan lain yang sejenisnya.
Risiko Fundamental
Risiko fundamental adalah klasifikasi risiko usaha yang ditanggung sendiri oleh pihak internal perusahaan. Risiko ini tak dapat dilimpahkan kepada pihak lain.
Risiko Khusus
Berikutnya adalah risiko khusus yang berasal dari peristiwa di luar kendali dan dapat dimaklumi. Misalnya, kapal tenggelam, kebakaran, dan lain sebagainya.
Risiko Dinamis
Kemudian, ada risiko dinamis yang muncul karena perkembangan dan kemajuan teknologi.
Risiko Spekulatif
Risiko ini dikarenakan keputusan dan tindakan yang tidak dipertimbangkan secara matang. Sehingga, mencelakai perusahaan, seperti hutang.
Berdasarkan Perpindahan
Jika berdasarkan perpindahannya, klasifikasi risiko bisnis terbagi menjadi:
Dapat Dipindahkan
Risiko bisa dipindahkan yakni klasifikasi risiko, yang mana beban kerugiannya dapat dipindahkan atau dialihkan pada pihak lain. Sehingga, akibat yang muncul dapat teratasi, misalnya asuransi.
Tidak Dapat Dipindahkah
Klasifikasi risiko jenis ini tak dapat dipindahkan beban kerugian ke pihak lain. Dengan begitu, perusahaan haruslah bersedia menanggung kerugian tersebut.
Berdasarkan Sumbernya
Klasifikasi risiko usaha terakhir adalah yang berdasarkan sumbernya. Dengan penjelasan di bawah ini:
Internal
Risiko internal ialah risiko yang muncul sebagai akibat dari dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya, karyawan, kebocoran, kerusakan operasional, dan lain sebagainya.
Eksternal
Risiko eksternal ialah risiko yang diakibatkan karena tindakan pihak lain yang mana berada di luar kendali perusahaan. Misalnya regulasi pemerintah, pencurian, bencana alam, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Risiko Usaha: 3 Faktor Penyebab dan Langkah Mengatasinya
Kemampuan mitigasi risiko usaha menjadi sangat penting bagi pelaku usaha. Sebab akan sangat memengaruhi kemajuan perusahaan di masa mendatang. Maka dari itu, mempelajari manajemen risiko menjadi tak kalah penting dengan ilmu lainnya.