Kabar mengenai saham Shopee anjlok membuat banyak orang tercengang. Anda mungkin salah satunya karena masih kurang yakin dengan pemberitaan tersebut. Di mana nilai saham Shopee rontok sedikit demi sedikit hingga turun drastis.
Baca juga: Mengenal Investasi Bibit Berbasis Digital yang Menguntungkan
Tentu saja hal tersebut membuat banyak pihak was-was dan bersikap hati-hati. Bukan hanya Anda sekalian yang sering beraktivitas di Shopee, baik menjadi pihak penjual ataupun pembeli. Apalagi ada di antara Anda yang menanamkan saham di bisnis tersebut.
Jika kondisi semacam itu, tentu saja dari pihak Shopee harus segera melaksanakan beragam langkah pencegahan dan pemulihan. Anda yang mungkin baru saja mengetahui kabar saham Shopee yang anjlok bisa membaca artikel ini hingga tuntas karena akan kami jelaskan secara detail.
Apa Penyebab Saham Shopee Anjlok?

Secara umum, penyebab turunnya saham Shopee memang terdiri atas beberapa hal yang tidak bisa dilepaskan oleh kondisi ekonomi global. Bukan hanya nilai saham Shopee saja yang rontok, tetapi juga lainnya.
Namun demikian, saham Shopee yang paling disorot oleh media Indonesia karena merupakan salah satu perusahaan e-commerce besar. Bahkan, situs jual beli onlinenya hingga sekarang masih yang terbesar dan belum tersaingi di wilayah Indonesia.
Lalu, apa sebenarnya penyebab saham Shopee anjlok dan hingga merugikan perusahaan induknya yang berpusat di Singapura? Untuk lebih jelasnya, silahkan membaca uraian berikut.
-
Nilai Saham Shopee Turun Drastis
Kondisi tersebut memang sempat mengkhawatirkan karena saham Shopee di pasar Amerika Serikat turun drastis. Salah satu penyebabnya, yaitu isu penjualan saham yang membuat sentimen negatif pada pasar.
Dengan begitu, investor sedikit demi sedikit meninggalkan sahan Shopee yang masih bisa bertahan. Bahkan, penurunan sahamnya hingga mencapai USD 150 miliar atau sekitar Rp 2,145 triliun. Nilai yang sangat besar dan sempat mengkhawatirkan perusahaan induknya.
Kondisi mengkhawatirkan seperti itu sebenarnya masih umum dan wajar saja terjadi di pasar saham. Namun demikian, nilai anjloknya yang cukup besar tentu saja menghebohkan masyarakat Indonesia secara umum terutama yang masih awam di bidang ini.
-
Kepercayaan Masyarakat Mulai Menurun
Turunnya nilai saham di pasar dari sebuah perusahaan besar bisa menjadi indikasi ditinggalkan konsumennya. Jika dilihat secara keseluruhan, masyarakat umum mulai meninggalkannya.
Tentu saja ada penyebabnya yang seharusnya dicaritahu oleh pihak perusahaan terkait. Begitu juga fenomena saham Shopee anjlok yang menjadi berita utama beberapa media di Indonesia.
Beberapa analis menyimpulkan bahwa masyarakat global mulai meninggalkan perusahaan e-commerce tersebut. Bukan hanya masyarakat di Indonesia saja, tetapi juga di beberapa negara yang masih mengaplikasikan Shopee.
Dengan kondisi tersebut, investor yang menanamkan modal di Shopee juga ikut khawatir dan ingin menjual sahamnya saja di pasaran. Langkah tersebut semakin membuat runyam masalah karena pasar saham semakin tidak membaik.
Oleh karena itu, sedikit demi sedikit saham Shopee anjlok dan tentu saja merugikan finansial perusahaan induknya sebagai pendukung utamanya. Mau tidak mau harus ada langkah nyata untuk menghindari nilai saham Shopee tidak semakin anjlok di pasar.
-
Kondisi Ekonomi Global Ikut Mempengaruhi
Secara langsung atau tidak, kondisi ekonomi global juga ikut menjadi penyebab saham Shopee anjlok. Bukan hanya saham di Shopee saja, tetapi juga milik perusahaan lainnya karena kondisi perekonomian dunia yang kurang mendukung.
Ditambah peristiwa perang antara Rusia dengan Ukraina yang hingga sekarang masih belum selesai. Perang kedua negara tersebut berimbas pada harga minyak dunia tidak menentu karena keduanya diketahui sebagai negara eksportir minyak.
Ditambah pandemi Covid yang masih belum usai meskipun di banyak negara sudah menyatakan bebas dari virus tersebut. Jadi, semua peristiwa dan kondisi kurang menyenangkan di dunia memang bisa mempengaruhi perekonomian global.
Sementara itu, perekonomian global saling mempengaruhi dengan kondisi pasar saham dan uang di beberapa negara maju, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Australia. Negara-negara tersebut dijadikan patokan kondisi ekonomi secara keseluruhan.
Banyak perusahaan besar termasuk Shopee menjualbelikan sahamnya di pasar saham secara terbuka. Jika kondisi ekonomi memang sedang sulit, tentu saja banyak investor yang menjual sahamnya agar tidak mengalami kerugian lebih banyak.
Beberapa penyebab saham Shopee menjadi anjlok seperti yang diuraikan diatas memang dilihat secara umum. Masih banyak penyebab lainnya baik dari faktor eksternal maupun internal perusahaan Shopee. Minimal, Anda sudah mengetahuinya lebih dekat penyebabnya.
Akibat dari Saham Shopee Anjlok

Jika ada sebab, tentu saja ada akibat dari sebuah peristiwa atau kondisi tertentu. Hal itu sudah menjadi hukum alam yang tidak bisa dipisahkan. Begitu juga dengan kondisi Shopee yang bisa diibaratkan sekarang sedang sakit parah, sehingga perlu diobati secepatnya.
Ada beberapa akibat dari kondisi saham Shopee anjlok di pasar bursa saham dunia. Akibatnya mungkin juga berdampak negatif kepada Anda sekalian yang sudah sering menggunakan fasilitas e-commerce dari situsnya. Berikut uraian selengkapnya.
-
Situs Shopee Mulai Sepi
Kondisi ini memang tidak bisa dilepaskan dari sebuah perusahaan yang sedang sakit karena nilai sahamnya turun drastis di pasaran. Sekarang, Shopee mengalaminya dan masih terjadi. Akibatnya, kepercayaan masyarakat di Indonesia juga menurun.
Hal tersebut bisa diketahui dari aktivitas di situs jual belinya yang mulai sepi pengunjung. Baik penjual dan pembeli tidak terlalu banyak dan antusiasnya menurun. Bahkan, Anda tidak melihat dan menonton lagi iklan-iklan Shopee yang biasanya banyak di layar televisi.
Jika kondisi seperti ini tidak segera diakhiri, maka sangat mungkin konsumen maupun investor di Shopee akan beralih ke perusahaan e-commerce lainnya. Jadi, tetap ada pihak yang diuntungkan dari peristiwa saham Shopee anjlok, yaitu kompetitornya.
-
Kegiatan Jual Beli Online Menurun
Shopee sangat populer dan familiar sebagai situs jual beli online terbesar di Indonesia. Banyak orang mengetahuinya terutama dari iklan yang sering muncul di layar televisi. Anda mungkin salah satu pengguna situsnya entah sebagai pihak penjual atau pembeli.
Setelah pemberitaan saham Shopee anjlok di berbagai media, hal tersebut ikut berdampak negatif pada kegiatan jual beli online di situsnya. Penjual dan pembeli online mengurungkan niatnya untuk beraktivitas jual beli di situs Shopee.
Mereka tentu mengkhawatirkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti Shopee bangkrut hingga situsnya diblokir. Padahal mereka sudah mendaftar dan memiliki akun resmi yang berisi beberapa data pribadinya.
Data pribadi inilah yang harus diselamatkan lebih dulu daripada terjadi apa-apa di kemudian hari. Oleh karenanya, Anda sebagai salah satu penggunanya memang seharusnya mengkhawatirkan dan mewaspadai kondisi saham Shopee anjlok sekarang.
Sekarang, Anda sekarang sudah mengenal beberapa akibat yang ditimbulkan oleh kondisi nilai saham Shopee menurun drastis. Sebenarnya hal tersebut tidak akan berdampak langsung kepada Anda pribadi, tetapi tetap harus diketahui dan diwaspadai.
Langkah Shopee untuk Mengembalikan Kepercayaan Masyarakat

Nama Shopee saat ini memang sedang naik daun. Bukan terkenal dan dibicarakan banyak orang karena prestasinya, tetapi memang sedang tidak baik-baik saja. Sahamnya di pasar sedang anjlok dan membuat kerugian besar untuk perusahaan induknya.
Kepercayaan masyarakat khususnya di Indonesia terhadap Shopee juga menurun akibat pemberitaan tersebut. Mau tidak mau Shopee harus mengembalikan kepercayaan masyarakat seperti sedia kala.
Sebagai perusahaan e-commerce besar yang tentu saja sudah berpengalaman, Shopee seharusnya mempunyai orang-orang pilihan yang bertugas untuk itu. Mereka harus bisa mengembalikan masyarakat terutama bagi penjual dan pembeli onlinenya.
Namun sebelumnya, perbaikan internal di dalam perusahaannya harus dilakukan. Evaluasi secara menyeluruh di semua lini perusahaan secepatnya dilakukan untuk memudahkan proses percepatan kesembuhan Shopee.
Kemungkinan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) di tubuh Shopee. Namun demikian, PHK tidak akan terjadi jika kondisi finansial Shopee secara keseluruhan masih sehat dan aman. Maka dari itu, juga harus dilakukan audit keuangan menyeluruh.
Setelah kondisi internal Shopee membaik, barulah melaksanakan rencana pemulihan kepercayaan untuk masyarakat umum. Beragam program dan kegiatan harus diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
Jangan lupa menggandeng berbagai pihak terkait agar rencananya berjalan tanpa halangan berarti. Jika berhasil, sedikit demi sedikit masyarakat pasti akan menaruh kepercayaan lagi kepada Shopee selaku perusahaan e-commerce besar di Indonesia.
Selanjutnya, kegiatan jual beli online melalui situsnya bisa hidup kembali bahkan semakin banyak yang melakukannya.
Baca juga: Mengenal Reksa Dana Investasi Livin’ by Bank Mandiri
Anda sekalian yang sudah membaca uraian panjang diatas tentu tidak ingin perusahaan tersebut bangkrut, bukan? Oleh karenanya, tidak ada salahnya menyumbang ide pikiran minimalis yang mungkin bisa mengobati dampak dari saham Shopee anjlok tersebut.