Kisah pendiri Uniqlo menjadi salah satu kisah inspiratif serta dapat menginspirasi dan memotivasi pembaca untuk terus bersemangat dalam meraih mimpi. Uniqlo sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di industri retail fesyen.
Anak perusahaan dari PT. Fast Retailing ini didirikan pertama kali pada tahun 1974 dan berlokasi di Prefektur Yamaguchi, Jepang. Perusahaan dari Jepang ini berfokus pada penjualan fesyen “Japanese Casual Wear”.
Dengan menghadirkan tagline “LifeWear”, perusahaan ini berusaha menyajikan pakaian berkualitas tinggi dan tidak terkekang oleh tren yang cepat berubah. Uniqlo tidak menganut sistem fast fashion dimana mereka harus mengikuti tren.
Baca Juga : Jaminan Hari Tua Jamsostek, Balik ke Aturan Awal Bisa Cair Sebelum 56 Tahun
Uniqlo Lebih Fokus Pada Kenyamanan Konsumen

Brand ini lebih berfokus pada kenyaman konsumen dengan model simple dan dapat digunakan kapan saja tanpa mengenal zaman. Uniqlo berusaha menghadirkan keunggulan tersendiri dari perbedaan fesyen yang mereka tawarkan.
Alasan mengapa perusahaan ini tidak ingin mengikuti tren yaitu karena mereka percaya bahwa pakaian simple lebih mudah digunakan untuk mix and match sehingga dapat mengekspresikan style unik dari setiap pemakai.
Meskipun persaingan brand-brand global lainnya semakin ketat, perusahaan ini mampu bertahan di tengah sengitnya persaingan pasar tersebut. Hal ini tentu tidak lepas dari manusia hebat dibalik kesuksesan Uniqlo secara global.
Kisah pendiri Uniqlo yaitu Tadashi Yanai merupakan sosok dibalik suksesnya perusahaan retail fesyen asal Jepang tersebut. Lahir pada Februari 1949 silam, Tadashi Yanai merupakan seseorang dengan semangat tinggi dalam berbisnis.
Kualitas seorang Tadashi dapat dilihat dari kerja keras dan ketekunan yang selalu Ia jaga sehingga mampu membawa perusahaannya berdiri pada posisi saat ini. Lalu, bagaimana kisah Tadashi dalam membangun bisnisnya?
Kisah Pendiri Uniqlo, Kesuksesan Tadashi Yanai Membangun Bisnis dari Nol

Sosok Tadashi Yanai merupakan pendiri Uniqlo yang dulunya juga pernah bekerja sebagai seorang sales dan penjahit. Dirinya merupakan alumni Universitas Waseda dan mengambil jurusan ilmu politik.
Setelah lulus, Tadashi memutuskan untuk memulai karirnya dengan berjualan pakaian pria juga peralatan dapur di Supermarket Jusco. Namun, karir tersebut hanya berjalan setahun karena Tadashi diminta bergabung dalam bisnis menjahit.
Ayah Tadashi merupakan orang yang memintanya untuk berhenti dan bergabung dalam bisnis menjahit milikinya yaitu Ogori Shoji. Kisah pendiri Uniqlo dimulai ketika Tadashi memutuskan untuk bergabung dengan bisnis menjahit tersebut.
Pada Maret 1949, Hitoshi, ayah dari Tadashi membuka toko pakaian pria Ogori Shoji. Tadashi kemudian mewarisi usaha tersebut pada tahun 1984, dimana dirinya kemudian memutuskan untuk membuka toko pertama Uniqlo.
Meskipun toko pertama dibangun pada tahun 1984 namun perusahaan induk tetap berdiri pada tahun 1949. Dalam kisah pendiri Uniqlo, Tadashi memutuskan membuka toko pertamanya dengan nama Unique Clothing Warehouse.
Resmi dibuka tanggal 2 Juni 1984, toko pertama Tadashi berlokasi di Hiroshima. Kemudian tahun 1985 dirinya membuka toko pertama dengan label Uniqlo di tepi jalan besar area Prefektur Yamaguchi.
Menyusul kesuksesan dari toko yang telah dibangunnya, Tadashi kemudian mengganti nama perusahaan milik ayahnya dari Ogori Shoji menjadi Fast Retailing. Ide cemerlang tersebut kemudian mendatangkan banyak perubahan.
Dalam kisah pendiri Uniqlo, sosok Tadashi memiliki dampak sangat besar. Dengan ide perubahan nama perusahaan menjadi Fast Retailing, Ia dapat membawa nama perusahaan agar lebih dikenal oleh pasar global.
Strategi Bisnis yang Diterapkan Tadashi Sehingga Berhasil Membawa Uniqlo Memasuki 5 Besar Urutan Brand Terbesar di Dunia

Peran Tadashi terhadap perubahan dan perkembangan perusahaan hingga saat ini sangat besar. Dampak dari setiap keputusan yang diambilnya terbukti telah membantu membawa nama perusahaan semakin dikenal dalam skala internasional.
Dalam kisah pendiri Uniqlo, Tadashi berhasil membawa perusahaan menduduki jajaran 5 besar sebagai brand terbesar di dunia. Perannya dalam mengambil keputusan terkait strategi menjadi salah satu faktor kesuksesan pencapaian tersebut.
Pencapaian tersebut menunjukkan seberapa baik kepemimpinan Tadashi dalam mengatur perusahaannya. Berikut 5 strategi bisnis perusahaan yang diterapkan dan dipimpin oleh Tadashi sehingga mampu menjadi salah satu brand terbesar di dunia:
-
Perusahaan Lebih Memfokuskan Diri Pada Produk di Luar Kompetitornya
Melalui tagline “LifeWear”, perusahaan ini ingin membuat pakaian inovatif berkualitas tinggi. Kemudian pakaian dapat digunakan secara universal dengan desain simpel dan bahan yang nyaman dipakai sehari-hari.
Tadashi, dalam kisah pendiri Uniqlo menunjukkan bahwa banyak kompetitor berfokus untuk mengejar trend fashion terkini. Hal tersebut berbanding terbalik dengan tujuan Tadashi yang memilih jalan berbeda.
Mereka mengembangkan bahan dan teknologi baru untuk menciptakan desain basic terbaik. Dengan metode tersebut, produk yang dihasilkan memiliki jaminan lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor lainnya.
Perusahaan ini juga mengedepankan program sustainability pada produk yang mereka jual. Salah satu program sustainability untuk membuat bahan Uniqlo lebih sustainable yaitu “Unlocking the Power of Clothing”
Program ini dimaksudkan untuk membantu pemakai memiliki produk tahan lama dan membantu membuat lingkungan atau bumi menjadi lebih baik. Salah satu bagian dari program tersebut yaitu sustainable jeans.
Dalam kisah pendiri Uniqlo, dengan ide cemerlangnya, perusahaan Tadashi membuat jeans yang dapat mengurangi penggunaan air saat mencucinya. Dengan teknologi mutakhir, pencucian jeans dapat diganti dengan menggunakan Eco Stones.
Melalui tagline “LifeWear”, Tadashi merepresentasikan pesan bahwa pakaian yang dijual adalah “simpel made better” dan “made for all”. Dengan begitu, Uniqlo mengedepankan pembuatan pakaian simple, berkualitas serta tidak mengejar trend.
-
Perusahaan Lebih Dicintai Karena Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang Diterapkan
Strategi lain yang diterapkan perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan konsumen yaitu melalui program CSR. Perusahaan ini melahirkan program Uniqlo Recycling Program: Clothing Support dengan memanfaatkan pakaian yang sudah tidak terpakai.
Tadashi dalam kisah pendiri Uniqlo juga mewujudkan tanggung jawab yang baik mewakili perusahaannya. Melalui kerja sama dengan beberapa pihak, pakaian tidak terpakai dan masih layak akan diberikan kepada yang membutuhkan.
Sedangkan pakaian tidak layak akan didaur ulang untuk kemudian dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Upaya tersebut menunjukkan etika bisnis dan membuat perusahaan memiliki keunggulan tersendiri di mata konsumen.
-
Berani Beda dengan Berkolaborasi Bersama Berbagai Genre
Uniqlo menjadi salah satu perusahaan dengan marketing yang sangat bagus. Salah satu upaya pemasaran perusahaan tersebut adalah berkolaborasi dengan berbagai brand lain yang sedang trend dikalangan target pasar mereka.
Sebagai contoh, target pasar perusahaan ini adalah anak muda milenial, maka mereka mencoba menghadirkan produk kolaborasi dengan brand yang sedang booming di kalangan milenial seperti Marvel, Snoopy, hingga Disney.
Tidak jarang, perusahaan juga berkolaborasi dengan manga atau anime terkenal seperti Jujutsu Kaisen, Haikyuu, dan Kimetsu No Yaiba. Tadashi dalam kisah pendiri Uniqlo juga tidak melupakan budaya Jepang.
Jepang terkenal dengan pembuatan manga dan anime mereka. Menargetkan pasar penggemar manga serta anime yang semakin melonjak, kolaborasi Tadashi dengan berbagai brand tersebut terbukti sukses dan laku keras di pasaran.
-
Menggunakan Teknologi Canggih Dalam Pembuatan Produk
Berbagai produk Uniqlo dihasilkan melalui teknologi canggih. Sebagai contoh, perusahaan ini menggunakan teknologi Heattech yang membantu mengikat suhu panas tubuh dan membuat tubuh tetap hangat meskipun udara sekitar dingin.
Tidak hanya memberikan kehangatan, teknologi Heattech juga sangat elastis karena dibuat dari serat khusus yang ditenun ke dalam kain sehingga membantu mencegah energi panas keluar dari tubuh.
Dalam kisah pendiri Uniqlo, Tadashi juga menggunakan teknologi UV Protection. Melalui kampanye “smart outerwear to protect your skin from UV rays”, perusahaan menghadirkan inovasi outwear dengan dilengkapi fitur UV Protection.
Kemudian teknologi yang paling ditonjolkan pada setiap produk yaitu Ulta-Stretch. Mengutamakan kualitas produk, perusahaan mengoptimalkan teknologi Ultra-Stretch untuk membantu pemakai bebas bergerak dan beraktivitas dengan lebih nyaman.
Teknologi Uniqlo berikutnya yaitu Dry-Ex. Produk dibuat dengan kemampuan menyerap keringat dan mengembalikannya menjadi kering secara lebih cepat. Produk tersebut dapat membantu konsumen lebih nyaman dalam beraktivitas meski cuaca panas.
-
Harga Produk Cenderung Lebih Terjangkau Dibandingkan Brand Sejenis
Tidak hanya terkenal di kalangan milenial, Uniqlo juga menjadi favorit bagi kalangan Gen Z dan Baby Boomer. Popularitas perusahaan di berbagai kalangan tersebut dilatarbelakangi oleh harga produk yang lebih terjangkau.
Tadashi dan perusahaan yang dipimpinnya berusaha menargetkan seluruh kalangan pasar. Dibandingkan beberapa brand sejenis lainnya Uniqlo jauh lebih murah karena sebanyak 30% produk perusahaan ini dibanderol dengan harga dibawah Rp.140.000.
Dengan menawarkan harga yang lebih terjangkau ini Uniqlo dapat menyerap seluruh kalangan pasar. Hal ini kemudian membantu Uniqlo mudah diterima oleh masyarakat mulai dari kalangan atas hingga menengah ke bawah.
Baca Juga : Berikut adalah Cara Cek Iuran BPJS Kesehatan yang Sudah di Bayar
Kesuksesan Uniqlo tersebut tidak lepas oleh pengaruh Tadashi dan seluruh strategi bisnis yang diterapkannya. Kisah pendiri Uniqlo tersebut menunjukkan bahwa setiap usaha dan kerja keras tidak akan mengkhianati hasil.