Semua orang yang tengah berinvestasi saham, tentu berharap mendapat tingkat pengembalian tinggi. Tingkat pengembalian atau bentuk dari return dalam dunia saham ada 2 jenis, yakni capital gain dan dividen. Capital gain adalah harga jual dikurangi harga beli. Sementara itu, hak dari perusahaan yang mendapat keuntungan kepada pihak yang menjadi pemegang saham atau investor disebut sebagai pembagian dividen.
Baca Juga: Pembagian Dividen: Jenis dan 5 Faktor yang Memengaruhinya!
Ketika membeli saham atau melakukan investasi pada sebuah perusahaan, maka tentu saja yang diharapkan oleh investor ialah perusahaan tersebut mendapat keuntungan besar. Hal tersebut disebabkan perusahaan dengan laba yang besar, maka bisa membagian laga kepada para investor ke dalam bentuk dividen. Pembagian dividen dari perusahaan ini disesuaikan edngan jumlah lembar yang dimiliki.
Mayoritas pembagian dividen dilakukan dengan jangka waktu tetap, tetap kadang ada juga yang melakukan pembagian dividen di luar waktu yang ditentukan. Dividen nantinya akan dibagikan kepada pihak yang mempunyai saham, namun dengan catatan bahwa perusahaan sudah menghasilkan keuntungan cukup besar. Kemudian, dewan direksi perusahaan telah menganggap bahwa pembagian dividen sudah layak diumumkan.
Apa sebenarnya fungsi dari pembagian dividen ini? Tidak lain adalah sebagai imbal balik dari jasa investor. Dimana mereka sudah memasukkan modal pada sebuah saham sebuah perusahaan. Hal tersebut yang menyebabkan perusahaan yang mendapat keuntungan, akan memberi sebagian keuntungan kepada para investor. Bukan hanya itu, pembagian dividen juga dianggap sebagai hak pemegang saham untuk mendapat bagian yang bersumber dari keuntungan perusahaan.
Jika perusahaan telah memutuskan untuk melakukan pembagian dividen, maka semua pemilik saham perusahaan tersebut akan memperoleh hak yang sama, sesuai dengan jumlah kepemilikan. Namun, ada juga sejumlah alasan yang membuat perusahaan tak selalu memberi semua keuntungan kepada investor. Salah satunya adalah keuntungan digunakan untuk kepentingan menambah modal perusahaan.
Jenis Pembagian Dividen

Ada beberapa jenis dividen yang perlu anda ketahui, diantaranya adalah sebagai beriikut:
Dividen Tunai
Jenis dividen satu ini ialah yang dibagian perusahaan kepada para pemegang saham, dalam bentuk uang tunai. Dividen tunai dapat dikatakan adalah pembagian dividen yang paling sering digunakan. Para investor atau pemegang saham juga sangat menyukai pembagian dividen tunai ini. Hal tersebut karena pemegang saham akan mendapat keuntungan dalam bentuk uang tunai. Periode pembagian dividen tunai dapat dilakukan dari dua sampai empat kali per tahun. Pembagian itu nantinya akan bergantung dari periode. Perlu diketahui bahwa jenis dividen ini akan dikenai pajak, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dividen Properti
Dividen properti sering juga disebut sebagai dividen barang, yang mana didistribusikan dalam bentuk aset. Jenis dividen satu ini cukup jarang dilakukan, sebab proses pembagian yang relatif tak mudah. Umumnya, perusahaan melakukan pembagian dividen ini karena tak memiliki uang tunai. Hal tersebut tentu dapat terjadi sebab uang tunai dari perusahaan, tengah digunakan dalam investasi saham perusahaan lain, atau digunakan untuk keperluan persediaan.
Jika uang tunai yang keluar dalam jumlah banyak, dikhawatirkan akan menyebabkan harga jual investasi atau persediaan turun. Sehingga bisa merugikan perusahaan atau para pemegang saham itu sendiri. Oleh karenanya, pembagian keuntungan dari perusahaan dilakukan dalam bentuk aset.
Dividen Janji Hutang
Dividen janji hutang biasa disebut sebagai dividen skrip, yang mana dibagian dari perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk surat janji hutang. Nantinya perusahaan memberi janji kepada para investor akan membayarkan dividen dalam waktu yang sudah ditentukan. Pembagian dividen ini biasanya dilakukan karena perusahaan tak punya uang tunai yang cukup. Oleh karena itu, surat janji hutang dibuat sebagai jaminan pelunasan dividen kepada para pemilik saham atau investor.
Dividen Likuidasi
Jenis dividen berikutnya adalah likuidasi, yang mana dibagikan dalam bentuk sebagian laba dan sebagai pengembalian modal. Perusahaan yang memberi dividen likuidasi biasanya adalah perusahaan, yang mempunyai rencana untuk perusahaan. Misalnya joint venture atau sedang mengalami kebangkrutan. Saat perusahaa mengalami kebangkrutan dan masih mempunyai sisa kekayaan, maka sisa kekayaan nantinya akan dibagikan kepada pemilik saham. Tetapi, jika perusahaan tak mempunyai modal yang tersisa, maka mereka tak dapat membagikan apapun kepada pemegang saham.
Dividen Saham
Dividen saham ialah pembagian yang dilakukan dalam bentuk saham dari perusahaan kepada para investor. Jenis dividen ini sebenarnya hampir mirip dengan penyusunan ulang modal perusahaan atau rekapitulasi perusahaan. Tetapi, tidak mengurangi jumlah kepemilikan dari pemilik saham itu sendiri. Dalam pembagian dividen saham, investor tak mendapat uang tunai, tetapi mereka memperoleh tambahan jumlah saham.
Dalam jenis dividen ini, investor akan mendapat peningkatan jumlah saham. Tetapi, jika pembagian keuntungan dilakukan karena faktor lain, maka penambahan jumlah lembar saham yang beredar, akan memengaruhi harga pasar saham serta memiliki potensi penurunan. Nilai saham tak mengalami perubahan atau peningkatan, secara keseluruhan. Jika juga perusahaan melakukan pembayaran dividen dalam bentuk tunai, dividen saham akan sangat menguntungkan para investor.
Kebijakan Saham

Mungkin anda bertanya-tanya apa yang menjadi faktor perusahaan, dalam menentukan jenis dividen yang akan diberikan untuk investor. Di bawah ini adalah beberapa faktor yang mungkin menjadi alasannya:
Membayar Kewajiban
Saat perusahaan akan mendapat hutang baru atau melakukan penjualan surat hutang, untuk membiayai perusahaan, sebelumnya harus telah direncanakan seperti apa cara untuk membayar hutang tersebut. Hutang bisa dilakukan pelunasan ketika jatuh tempo, dengan mengganti dengan utang baru. Perusahaan juga dapat melakukan cara alternatif lain seperti menyediakan dana sendiri, yang mana berasal dari keuntungan dalam melunasi utang.
Keadaan Pemegang Saham
Jika sebuah perusahaan kepemilikan sahamnya relatig tutup, umumnya manajemen memahami dividen yang diharapkan investor dan bisa bertindak cepat. Saat hampir seluruh investor berada dalam golongan high tax dan lebih suka mendapat capital gain, maka perusahaan bisa mempertahankan dividend payout ratio yang rendah. Dengan begitu, dapat diperkirakan apa perusahaan akan menahan laba untuk kesempatan investasi yang lebih menguntungkan. Perusahaan yang jumlah investor besar hanya bisa menilai dividen, yang diharapkan investor dalam konteks pasar.
Pembatasan Hukum
Salah satu faktor yang memengaruhi jenis pembagian dividen ialah pembatasan hukum dari sebuah perusahaan.
Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
Semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan, maka semakin besar kebutuhan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan itu sendiri. Semakin besar kebutuhan dana dalam membiayai pertumbuhan perusahaan di masa mendatang, semakin besar juga keinginan perusahaan untuk menahan pendapatannya. Daripada harus membayarkan sebagian dividen kepada para investor.
Likuiditas
Likuiditas perusahaan ialah pertimbangan utama dalam kebijakan dividen, yang mana uang tunai menjadi pembagian dividen bagi perusahaan. Hal tersebut menjadikan semakin besar posisi uang tunai serta likuiditas secara keseluruhan. Sehingga, akan semakin besar juga kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran untuk pelunasan dividen. Perusahaan yang tengah mengalami pertumbuhan serta memiliki potensi keuntungan besar akan memerlukan modal besar. Guna membiayai investasi, sehingga perusahaan akan kurang likuid sebab modal yang berhasil didapat, lebih banyak diinvestasikan pada aktiva tetap. Juga pada aktiva lancar yang permanen.
Baca Juga: Pembagian Dividen: Jenis dan 5 Faktor yang Memengaruhinya!
Demikian pembahasan mengenai pembagian dividen dari perusahaan kepada para pemegang saham. Semoga bermanfaat bagi anda.