UMKM dan start up menjadi dua model bisnis yang saat ini banyak ditemui. Masih banyak orang juga yang beranggapan bahwa UMKM dan start up adalah bisnis yang sama, namun pada kenyataannya tidak. UMKM adalah usaha yang didirikan dan juga dijalankan oleh perseorangan atau berkelompok, sedangkan start up dipimpin oleh satu atau beberapa pengusaha.
Baca Juga: UMKM dan Start UP: Pengertian dan 7 Perbedaannya!
Pengertian UMKM dan Start Up

Untuk lebih memahami kedua model bisnis ini, tentu Anda harus mengetahui apa pengertian sebenarnya.
UMKM
UMKM merupakan singkatan dari Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah, yang biasanya dibangun pada tempat yang tergolong kecil. Misalnya rumah atau ruko sebab ruang lingkupnya belum sebesar start up. UMKM bisa dikatakan sebagai usaha yang baru saja berjalan dan dikembangkan. Makanan dan fashion adalah dua bidang yang sering kali dijalankan dalam UMKM. Hal tersebut karena makanan dan fashion adalah bidang yang cukup mudah untuk dimulai dan dimasuki, bahkan oleh orang yang tidak mempunyai pengalaman sekali pun. UMKM sendiri dibagi menjadi 3 jenis usaha, yang berdasarkan kriteria aset dan omset. Ketiga jenis UMKM tersebut adalah usaha mikro (micro enterprise), usaha kecil (small enterprise), dan usaha menengah (medium enterprise).
Start Up
Start up adalah perusahaan yang didirikan untuk mempunyai tujuan dan milestone. Sebab pemilik dari start up memang ingin perusahaannya bisa berkembang dan maju ke pasar internasional. Start up ada untuk menjawab permintaan pasar lewat penciptaan produk dan jasa baru. Dengan begitu start up akan lebih fokus pada perkembangan dan juga pertumbuhan bisnis daripada dengan profit pada awal berdirinya perusahaan. Sehingga, tak jarang start up rela bakar uang demi perkembangan.
Saat start up sudah mempunyai progress yang cukup signifikan terhadap perkembangan dan juga pertumbuhan perusahaan, baru mereka mencari keuntungan untuk mendukung inovasi berikutnya. Salah satu kelebihan start up adalah mereka mempunyai hubungan yang lebih luas sebab skala bisnis yang tergolong besar. Tidak hanya itu, start up sudah mempunyai legalitas sehingga tak akan sulit jika ingin memperluas bisnisnya.
Perbedaan UMKM dan Start Up

UMKM dan start up mempunyai ciri-ciri atau karakteristik yang berbeda. Dari ciri tersebutlah, dapat diketahui dan terlihat perbedaannya. Mari simak uraian di bawah ini:
Ide
Salah satu faktor pembeda UMKM dan start up yakni ide. Dimana tujuan utama dari diciptakannya bisnis start up yaitu menguji model bisnis. Oleh karena itu, ide start up memiliki sifat eksperimental. Hal tersebut berbeda dengan UMKM yang mana idenya lebih riil sebab tujuan dibentuknya UMKM yaitu memilih cara terbaik untuk memperoleh untung.
Pendanaan dan Permodalan
Perbedaan UMKM dan start up berikutnya adalah pendanaan dan juga permodalan. Sebenarnya pendanaan dari kedua model bisnis ini dapat diperoleh dari dana pribadi. Tetapi, pada perkembangannya, start up jika sudah mempunyai nama besar, maka akan mendapat pendanaan yang besar juga dari pemberi modal. Sementara itu, untuk UMKM biasanya lebih sering memutarkan modal yang ada.
Target Pasar
Jika dibandingkan dengan UMKM, target pasar start up lebih luas. Dimana sejak awal berdiri, bisnis ini telah berhasil menjangkau target pasar internasional. Hal tersebut dikarenakan kancah start up ialah dunia internasional. Sementara itu, UMKM harus melakukan perjuangan yang tak mudah supaya bisa dilirik oleh dunia internasional. Perjuangan yang bisa dilakukan yakni menghadiri banyak pameran yang diadakan di luar atau dalam negeri.
Akselarasi Usaha
Baik UMKM atau start up tentu mempunyai tujuan bisnis yang ingin diraih. Namun, dalam hal akselerasi usaha, UMKM dan start up mempunyai kecepatan yang berbeda, dalam mencapai tujuan bisnis. Sejak awal, start up sudah didesain untuk melakukan perkembangan bisnis dengan cukup pesat. Misalnya, Traveloka yang baru beberapa tahun saja, telah merajai bidang travel dan hotel di dalam negeri. Sementara itu, UMKM memerlukan kerja keras, waktu yang cukup lama, dan konsistensi untuk mempunyai nama besar.
Produk yang Ditawarkan
Satu hal yang mencolok antara UMKM dan start up yakni produk yang ditawarkan. UMKM menawarkan produk-produk yang langsung dapat digunakan, dirasakan, dan dinikmati oleh konsumen. Misalnya, produk baju, aksesoris, makanan, perhiasan, dan lain sebagainya. Sementara itu, produk yang ditawarkan start up yakni produk digital yang berkaitan dengan bidang teknologi informasi. Kebanyakan produk yang start up tawarkan yakni jasa yang dibungkus dengan teknologi digital. Misalnya, aplikasi, software, digital marketing, dan lain-lain.
Visi Akhir
Sepuluh tahun lagi, di mana Anda ingin bisnis berakhir? Jawaban Anda akan menentukan apakah inovasi lebih cocok jadi bisnis kecil atau perusahaan rintisan. Misalnya, seorang founder dari sebuah start up tak akan puas, bila sekadar menjadi seorang bos. Dimana mereka ingin benar-benar menguasai dunia. Mungkin kalimat tersebut terdengar berlebihan, namun sejalan dengan visi perusahaan rintisan yang besar. Sampai nantinya mereka ingin membuat perubahan dalam industri.
Hal tersebutlah yang membuat perbedaan antara UMKM dan Start Up, yang mana UMKM kerap dibangun untuk memberi kesejahteraan di tingkat lokal. Tentu, itu bukan berarti bisnis kecil menjadi minim perkembangan. Visi ini lebih merujuk kepada bagaimana bisnis ingin membuat sebuah gebrakan. Dalam perusahaan rintisan, gebrakan menjadi nomor satu, sedangkan dalam UMKM kesejahteraan lebih diutamakan. Disebutkan oleh Forbes bahwa UMKM memiliki gol akhir yaitu tetap berjalan dan jualan, serta cenderung mencari cara supaya bisnisnya tetap berjalan sustain. Sedangkan, start up adalah kondisi sementara, sehingga mereka memiliki ambisi untuk membesarkan bisnisnya. Bila model dan ide bisnis terbukti sukses, maka start up akan melakukan initial public offering.
Risiko
Membuat hal yang benar-benar original atau baru tentu memiliki banyak risiko. Maka tak heran, bila berbagai bahaya besar kerap harus dihadapi oleh start up. Sebenarnya, hal tersebut sama saja dengan UMKM, namun besarnya berbeda dengan start up. Dikarenakan tingkat inovasi yang mereka lakukan berbeda dengan start up. Walaupun demikian, ancaman untuk bisnis kecil bukan berarti tak ada sama sekali.
Exit Strategy dan Pendanaan
Perbedaan lainnya dari UMKM dan start up adalah exit strategy, yang mana berkaitan dengan para investor. Perlu diingat bahwa saat sekelompok orang berivestasi, tentu mereka ingin memperoleh keuntungan. Supaya investor tertarik, mereka wajib memiliki exit strategy. Apa itu exit strategy? Merupakan rencana untuk investor yang berkaitan dengan pencairan investasi yang mereka lakukan. Sementara itu, UMKM tak memiliki investor, sehingga mereka tak membutuhkan persiapan ini.
Baca Juga: UMKM dan Start UP: Pengertian dan 7 Perbedaannya!
Pendanaan juga menjadi salah satu faktor pembeda UMKM dan start up. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa UMKM tidak memiliki investor, berbanding terbalik dengan start up yang membutuhkan pendana. Bisnis kecil sering kali dimulai dari kantong sendiri dan kadang ada juga yang dibantu oleh kerabat atau pinjaman bank. Sedangkan, start up didanai oleh para pemodal, sehingga ada berbagai tahap pendanaan yang harus dilewati.