Start up di Indonesia semakin berkembang pesat, itu membuktikan bahwa perusahaan ini menjanjikan. Tetapi, start up sendiri memiliki perjalanan yang tak singkat. Dalam beberapa tahun terakhir, start up di Indonesia semakin banyak dan menunjukkan prospek positif pada ekonomi digital. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk mencapai lebih dari 260 juta jiwa menjadi market yang sangat besar. Terlebih penggunaan internet yang semakin tinggi, membuat Indonesia adalah potensi di industri digital.
Baca Juga: Start Up di Indonesia Semakin Berkembang Ini Alasannya!
Sehingga, tak heran jika dikatakan bahwa start up di Indonesia memberi manfaat positif bagi negara. Manfaat tersebut memberi banyak dampak baik seperti terserapnya tenaga kerja, memberi solusi inovatif dan adaptif bagi permasalahan di masyarakat, serta saluran penjualan bagi pengusaha UKM melalui kanal digital.
Start Up adalah

Start up merupakan perusahaan rintisan yang masih dalam proses pengembangan, Guna menemukan pangsa pasar dan mengembangkan produknya. Start up sendiri identik dengan perusahaan yang memanfaatkan teknologi dan internet. Perusahaan rintisan ini didirikan oleh satu atau lebih pengusaha, yang mana ingin fokus pada pengembangan produk atau layanan. Produk yang ditawarkan juga dibuat untuk memenuhi permintaan pasar. Pada founder start up di Indonesia sendiri berusaha membuat bisnis yang tak tergantikan.
Start up mempunyai tujuan untuk memperbaiki kekurangan produk yang telah ada atau membuat produk baru. Start up biasanya memerlukan modal besar untuk bisa menjalankan bisnisnya. Namun, pendapatan mereka masih terbatas, oleh karenanya kehadiran venture capital menjadi penting. Meski begitu, start up bisa menjadi lahan kerja yang mempunyai peluang besar, untuk belajar dan berinovasi. Sebab modal awal yang dikeluarkan biasanya digunakan untuk mengembangkan rencana bisnis. Juga untuk riset demi mengetahui permintaan pasar terhadap barang atau jasa yang mereka buat.
Ciri Start Up di Indonesia
Perusahaan start up di Indonesia secara umum memiliki ciri seperti berikut ini:
- Usia perusahaan kurang dari empat tahun.
- Pendapatan kurang dari 100 ribu dolar per tahun.
- Jumlah pegawai kurang dari 20 orang.
- Umumnya beroperasi dalam bidang teknologi.
- Perusahaan masih dalam tahap pengembangan.
- Operasional melalui website.
- Mengutamakan inovasi dan distruption.
- Produk dibuat berupa aplikasi dalam bentuk digital.
- Budaya perusahaan unik dan fleksibel.
- Test market perusahaan kecil.
- Mengandalkan pendanaan investor.
Daftar Start Up di Indonesia
Ada banyak start up di Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut:
Tokopedia
Tokopedia menjadi salah satu toko online terpercaya dan terkenal di Indonesia. Start up Indonesia ini berdiri sejak 2009 dan sudah berhasil melakukan transformasi besar. Sehingga, saat ini sudah mencapai level unicorn. Unicorn sendiri ialah klasifikasi perusahaan start up yang mempunyai nilai kapitalisasi lebih dari 1 miliar dolar.
Shopee
Salah satu start up di Indonesia selanjutnya yakni Shopee. Shopee memiliki kantor pusat di Singapura dan sekarang ini menjadi aplikasi jual beli daring, yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Shopee berada di bawah naungan SEA Group, yang didirikan pada 2009. Baru pada tahun 2015, Shopee resmi diluncurkan di Singapura. Meski terbilang muda, namun Shopee sudah mempunyai banyak pencapaian hebat. Shopee pun mulai beroperasi di Thailand, Taiwan, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Malaysia. Semakin berkembang, setelah pada 2019 lalu, Shopee mulai beroperasi di Brazil.
Blibli
Blibli adalah start up di Indonesia berikutnya, yang mana menjadi salah satu anak perusahaan Djarum. Blibli mulai berdiri pada 2010 silam dan melakukan kerja sama dengan jasa penyedia teknologi. Bukan hanya itu, Blibli juga melakukan kerja sama dengan mitra logistik dan beberapa mitra perbankan. Kerja sama ini dilakukan guna menciptakan e-commerce terpercaya dan mudah digunakan seluruh masyarakat dalam negeri.
Lazada
Lazada menjadi perusahaan start up yang memiliki banyak pengguna, dari berbgai negara di Asia Tenggara. Start up di Indonesia satu ini didirikan pada 2012 oleh Ricket Internet dan Pierre Poignant. Lazada dimiliki oleh Alibaba Group, maka tak heran jika e-commerce satu ini dipercaya oleh banyak orang. Di Indonesia, Lazada baru mulai beroperasi pada tahun 2014.
Gojek
Gojek menjadi salah satu start up di Indonesia yang sudah lama berdiri yakni 2010. Gojek telah dikenal baik dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Gojek adalah perusahaan rintisan yang dimiliki Nadiem Makarim. Saat ini Gojek sudah merambah ke negara Vietnam, Singapura, dan Thailand. Bukan hanya itu,, untuk mendukung dan mengikuti tren keuangan, Gojek menyediakan Gopay. Gopay adalah uang elektronik yang bisa digunakan untuk fitur dalam aplikasi Gojek. Juga melakukan transaksi di sejumlah marketplace atau toko online.
Grab
Grab menjadi saingan di bidang transportasi dengan Gojek. Grab memiliki kantor pusat di Singapura, yang pada awalnya didirikan pada 2012 dengan nama Grabtaxi. Sampai pada 2016 berganti nama dan saat ini sudah hampir ada di setiap negara Asia Tenggara. Tahukah anda bahwa Grab mendukung pendidikan dan lapangan kerja, dengan membuka program magang dan rekrut pegawai.
Traveloka
Traveloka adalah start up di Indonesia yang memberi layanan lengkap. Mulai dari pemesanan tiket pesawat, booking hotel secara online, serta layanan lain yang terkait dengan akomodasi dan perjalanan. Traveloka didirikan pada 2012 dan telah beroperasi aktif di seluruh wilayah Indonesia.
Tiketdotcom
Perusahaan rintisan dengan logo berwarna biru ini didirikan pada 2011 oleh Djaruh Group. Tiketdotcom menawarkan fasilitas untuk pemesanan tiket pesawat, tiket atraksi, tiket konser, pemesanan hotel, dan penyewaan mobil.
Alasan Start Up di Indonesia Berkembang
Tentu saja ada sejumlah alasan mengapa start up terus berkembang di dalam negeri. Diantaranya adalah:
Pemerintah dan Investor Saling Mendukung
Tahukah anda bahwa aplikasi sebesar Gojek yang mulai diakui dunia, sebagai perusahaan rintisan decacorn? Decacorn ialah perusahaan rintisan yang memiliki nilai valuasi mencapai 10 miliar dolar. Indonesia dapat membangun start up dengan adanya pemerintah dan para investor yang mendukung. Bisnis start up dapat menopang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.
Teknologi Semakin Maju
Alasan utama mengapa start up did alam negeri semakin berkembang ialah karena pertumbuhan teknologi yang sangat cepat. Seperti yang diketahui bahwa saat ini segala sesuatu sudah dimudahkan dengan satu klik. Mulai dari membayar tagihan, urusan belanja, berjualan, sampai bersedekah. Semua aktivitas tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan ponsel pintar saja.
Potensi Penduduk Indonesia

Dapat dikatakan bahwa populasi Indonesia menjadi potensial market yang menggiurkan. Sebab ada lebih dari 260 juta jiwa dan hampir seluruhnya tengah berada di usia produktif. Oleh karenanya, tak hrean jika ada banyak bisnis rintisan yang saat ini berkembang pesat. Bagaimana menciptakan dan mengembangkan produk yang menjadi solusi dari kebutuhan serta persoalan hidup masyarakat, itulah yang terpenting.
Alasan lainnya mengapa start up berkembang pesat di Indonesia adalah produk dan jasa yang memudahkan aktivitas masyarakat. Juga biaya operasional bisnis yang lebih rendah menjadi alasan bisnis rintisan begitu berkembang.
Baca Juga: Start Up di Indonesia Semakin Berkembang Ini Alasannya!
Demikian pembahasan mengenai perusahaan rintisan di Indonesia, semoga membantu anda lebih memahami bidang ini.