Startup merupakan perusahaan yang baru dirintis dan tengah berada dalam tahap pengembangan. Startup biasanya sudah berbasis digital dan masih seumur jagung. Belakangan ini, eksistensi perusahaan startup sedang ramai. Di Indonesia sendiri, perusahaan rintisan ini mulai berkembang pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Berkembangnya bisnis rintisan ini memunculkan istilah startup unicorn, decacorn, hectocorn.
Baca Juga: Startup Unicorn, Decacorn, Hectocorn: Cari Tahu Perbedaan dan Karakteristiknya!
Perusahaan Rintisan

Sebelum membahas perbedaan startup unicorn, decacorn, hectocorn, mari bahas apa itu startup. Pada umumnya, startup lebih mengutamakan ide baru yang bisa memberi solusi bagi permasalahan masyarakat atau konsumen. Dengan perkembangan teknologi, startup biasanya mengacu pada perusahaan yang mempunyai layanan atau produk, pada bidang teknologi atau digital.
Perbedaan Startup Unicorn, Decacorn, Hectocorn

Berdasarkan nilai valuasi, kategori atau jenis perusahaan rintisan ada tiga. Dimana terdapat startup unicorn, decacorn, hectocorn. Ketiga kategori ini dalam bahasa Indonesia disebut sebagai unikorn, dekakorn, hektokorn. Apa perbedaan dari ketiga jenis tersebut? simak penjelasan di bawah ini.
Unicorn
Secara global, istilah unikorn dipakai pertama kali pada 2013 silam oleh Aileen Lee yang merupakan pemodal ventura. Pendiri Cowboy Ventures tersebut menulis istilah unikorn pada sebuah artikel dengan judul Welcome to The Unicorn Club: Learning from Billion Dollar Startups. Dari sisi nilai valuasi, startup ini yang mempunyai nilai paling rendah diantara tiga kategori, yakni 1 miliar dollar atau sekitar 14 triliun rupiah. Dana tersebut dapat diperoleh dari investor publik atau swasta.
Angka valuasi perusahaan yang memperoleh gelar unikorn berdasarkan pada investor serta perkembangan jangka panjang, dari permodalan venturanya. Tak lama ini, sejumlah perusahaan startup di Indonesia sudah memperoleh gelar unicorn, diantaranya adalah Traveloka, Ekspedisi J&T, dan Kopi Kenangan.
Decacorn
Istilah dekakorn dibuat oleh Bloomberg pada 2015. Jika dibandingkan dengan startup unicorn, perusahaan yang berada pada level ini mempunyai nilai valuasi 10 kali lipat lebih banyak. Di Indonesia, Gojek sudah berhasil menjadi perusahaan startup pertama, yang memperoleh gelar dekakorn. Lalu, menggandakan nilai valuasi pada tahun 2021, usai melakukan merger dengan Tokopedia. Hurun Global Unicorn Index 2021 mencatat bahwa valuasi J&T Express sebesar 20 miliar dolar. Sementara itu, GoTo yang merupakan perusahaan merger Gojek dan Tokopedia, diperkirakan mempunyai nilai valuasi sebesar 40 miliar dolar.
Secara global, sejumlah dekakorn lainnya yakni seperti marketplace NFT terbesar yakni OpenSea. Dimana perusahaan tersebut mempunyai nilai valuasi sebesar 13.3 miliar dolar atau setara dengat 186.2 triliun rupiah. Lalu, ada startup penyedia jasa internet asal Australia yaitu Canva. Disebutkan bahwa Canva mempunyai nilai valuasi sebesar 40 miliar dolar atau sekitar 560 triliun rupiah.
Hectocorn
Hektokorn atau super unikorn merupakan tingkat startup yang paling tinggi. Untuk mencapai tahapan ini, perusahaan startup haruslah mencapai nilai valuasi sebesar 100 miliar dolar atau sekitar 1.410 triliun rupiah. Pada kategori ini, banyak perusahaan teknologi asal Amerika yang menempatinya, diantaranya adalah Google, Microsoft, Apple, dan Facebook. CB Insight juga mencatat bahwa terdapat tiga startup yang termasuk golongan ini, dan tak ada yang berasal dari Indonesia.
ByteDance merupakan perusahaan asal Beijing, Cina yang mana mempunyai nilai valuasi sebesar 140 miliar dollar. Angka tersebut merupakan nilai valuasi terbesar di dunia. Startup tersebut mengombinasikan dua sosial media yakni Musically dan Douyin menjadi TikTok. Seperti yang diketahui bahwa TikTok merupakan mesia sosial dengan basis video yang ramai digunakan masyarakat. Di urutan kedua ada startup transportasi Elon Musk yakni SpaceX. Startup asal Amerika tersebut mempunyai nilai valuasi sebesar 127 miliar dolar. Di urutan ketiga, ada startup e-commerce asal Shenzhen, Cina yaitu Shein yang memiliki nilai valuasi sebesar 100 miliar dolar.
Karakteristik Ketiga Tingkatan Startup

Agar lebih memahami perbedaan startup unikorn, dekakorn, hektokorn, simak karakteristik tiap kategori di bawah ini.
Unikorn
Beberapa karakteristik yang biasanya dimiliki perusahaan unikorn yakni sebagai berikut:
- Adanya Inovasi, salah satu karakteristik dari startup unikorn yakni adanya inovasi bisnis. Hal ini bisa dilihat pada beberapa perusahaan, misalnya Traveloka. Dimana pada awalnya, Traveloka hanya menyediakan booking hotel namun saat ini berkembang, dengan menyediakan TravelokaFood. Konsumen dapat memesan secara daring makanan yang sedang diinginkan.
- Fokus pada Pelayanan Konsumen, layanan yang diberikan oleh startup unicorn biasanya merupakan B2C atau Business to Consumer. Strategi ini berfokus pada keterjangkauan pelanggan secara luas. Misalnya platform streaming musik Spotify, yang mengembangkan layanan musik dalam aplikasi legal dan gratis.
- Kepemilikan Pribadi, salah satu alasan mengapa startup berkembang secara pesat, sampai meraih predikat unicorn yakni kepemilikan pribadi. Dengan begitu, bisnis lebih cepat dan responsif dalam mengambil keputusan mengenai investasi sampai dengan valuasi yang meningkat.
Dekakorn
Dekakorn merupakan sebutan untuk perusahaan, yang saling berlomba untuk menaikkan pendapatan setinggi mungkin. Di Indonesia, belum banyak perusahaan yang berhasil meraih predikat ini. Salah satu syarat utama startup dikatakan dekakorn yakni perusahaan tersebut, harus mencapai angka valuasi 10 miliar dolar per tahun. Angka valuasi tersebut dilihat dari perhitungan ARPU atau Average Revenue Per User. Bukan hanya itu, namun juga dilihar dari engagement atau price, tak hanya dari pendapatan bersih perusahaan terkait saja.
Hektakorn
Tingkatan tertinggi startup yang ada sekarang ini yakni hektokorn, jika dilihat dari sisi nilai valuasi. Pada tingkatan ini, perusahaan startup sudah mencapai nilai valuasi lebih dari 100 miliar dolar. Super unicorn, menjadi sebutan yang sering kali disematkan pada perusahaan pada tingkatan tertinggi ini. Sebenarnya belum banyak informasi yang beredar tentang tingkatan hektokorn, sebab memang dapat dikatakan tingkatan ini masih langka. Dimana sangat sulit bagi perusahaan rintisan dalam mencapai tingkatan ini.
Daftar Perusahaan dalam Tingkatan Startup

Di bawah ini adalah beberapa startup yang masuk pada salah satu kategori unikorn, dekakorn, atau hektokorn.
Traveloka – Unikorn
Traveloka merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 2015 silam. Traveloka menyediakan jasa pemesanan tiket kereta, tiket pesawat, dan booking hotel. Namun, saat ini Traveloka juga menyediakan layanan lain seperti pembayaran listrik, pulsa, air, dan lain sebagainya. Traveloka memperoleh predikat unicorn usai mendapat kucuran dana dari perusahaan Expedia, yang mana bergerak pada bidang serupa. Dimana Traveloka mendapat kucuran dana sebesar 350 juta dollar AS.
Grab – Decakorn
Grab merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang transportasi online, sama seperti Gojek. Sekarang ini, Grab sudah mempunya sejumlah layanan seperti layanan mengantar makanan dan e-wallet. Startup yang bermarkas di Singapura ini telah menyandang gelar decacorn.
Apple – Hectokorn
Di Indonesia, belum ada startup yang menyandang predikat ini. Apple menjadi salah satu perusahaan yang berhasil menyandang predikat hectocorn. Apple merupakan perusahaan produsen smartphone, yang berbasis di Negeri Paman Sam. Melalui produk utama yakni ponsel pintar, Iphone dan seri laptop, serta dekstop dengan sebutan Mac, Apple berhasil membuat berkembang pesat dan merajai pasar ponsel pintar di dunia. Apple tercatat mengalami pertumbuhan sebesar sembilan persen daripada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Startup Unicorn, Decacorn, Hectocorn: Cari Tahu Perbedaan dan Karakteristiknya!
Demikian, pembahasan mengenai startup unicorn, decacorn, hectocorn. Mulai dari perbedaan, karakteristik, sampai dengan contoh perusahaan. Semoga membantu anda lebih memahami tingkatan startup, jika dilihat dari sisi nilai valuasi.