Investasi jangka panjang menjadi salah satu investasi yang dilirik masyarakat Indonesia. Investasi ini dipercaya merupakan jenis investasi paling tepat guna mendukung hari tua. Jenis investasi ini berupaya untuk menjalankan dan juga memutar dana dalam jangka waktu tertentu. Misalnya 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun, atau lebih secara berlanjut. Hasil investasi nantinya akan dinikmati ketika jangka waktu berakhir. Dengan begitu, investasi ini tidak dapat ditarik kapan saja.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Investasi Jangka Panjang untuk Investor Pemula
Jenis investasi ini tentu berbeda konsepnya daripada investasi jangka pendek. Dimana pada investasi jangka pendek, waktu yang digunakan untuk memutarkan dana cenderung lebih singkat. Investasi jangka pendek umumnya dalam hitungan bulan saja, sehingga dana bisa segera ditarik kembali dalam waktu dekat. Beberapa contoh investasi jangka panjang adalah seperti saham, properti, reksadana, deposito, tabungan berjangka, dan obligasi.
Tujuan Investasi Jangka Panjang

Ada beberapa tujuan dari jenis investasi ini, apa saja itu? Simak uraian di bawah ini:
Passive Income
Melalui jenis investasi satu ini, maka diharapkan dapat diperoleh keuntungan pasif secara berkala dalam kurun waktu tertentu.
Menghindari Risiko
Investasi jangka panjang memiliki tujuan guna menghindari risiko yang lebih besar. Hal tersebut karena investasi dalam jangka waktu yang lebih lama, biasanya relatif lebih aman dan stabil.
Memperoleh Kepastian Dana dan Keuntungan
Salah satu tujuan lainnya dari investasi dengan jangka waktu lebih lama adalah memperoleh kepastian dana. Juga keuntungan di masa depan bagi kebutuhan yang lebih spesifik. Kebanyakan orang memutuskan menggunakan investasi jenis ini untuk dana pensiun atau dana pendidikan anak.
Mengelola Keuangan dengan Optimal
Tujuan berikutnya adalah untuk membantu mengelola keuangan lebih optimal guna kebutuhan di masa depan.
Jenis Investasi Jangka Panjang

Menjalankan jenis investasi satu ini memang berpotensi mendatangkan banyak keuntungan, namun itu juga diiringi dengan risiko yang harus dihadapi. Maka dari itu, dalam memiliki investasi anda harus benar-benar cermat, supaya risiko yang harus ditanggung dapat diminimalisir. Di bawah ini adalah jenis-jenis investasi jangka panjang yang dapat anda pertimbangkan:
Saham
Saham adalah salah satu investasi jangka panjang yang bisa anda coba lakukan. Saham ialah bukti kepemilikan seseorang atas perusahaan, yang mempunyai potensi keuntungan lebih besar. Dengan catatan, saham juga diikuti dengan potensi kerugian yang besar atau disebut high risk high return. Investor yang menanamkan modal pada saham akan berpotensi memperoleh dividen. Apa itu dividen? Merupakan keuntungan yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham.
Bukan hanya mendapat dividen, investor juga berpotensi mendapat keuntungan dari capital gain. Capital gain sendiri merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Jika investor membeli dengan harga per saham 2000 rupiah, kemudian menjualnya dengan harga 3000 rupiah per saham, maka investor akan memperoleh capital gain sebesar 500 rupiah untuk setiap saham yang dijual. Tetapi, investor juga harus bersedia menanggung risiko jika perusahaan mengalami kerugian. Dimana kerugian akan berdampak langsung pada kondisi saham perusahaan tersebut.
Saham memiliki kelebihan, diantaranya adalah:
- Memberikan potensi return yang berkesinambungan dan tinggi.
- Tidak membutuhkan rekruimen karyawan baru.
- Tidak membutuhkan perawatan.
- Sangat likuid, ketika anda ingin menjualnya, ada pembeli yang tersedia. Hal tersebut karena saham mempunyai bursa sendiri yakni Bursa Efek Indonesia, yang mana mempertemukan pihak penjual dan pembeli.
- Tak perlu membayar pajak selama memilikinya.
- Nilai saham bisa dipantau dengan mudah di media cetak atau visual.
Selain itu, saham juga memiliki beberapa kekurangan, yakni:
- Potensi return tinggi kadang diiringi dengan potensi rugi yang besar, karena salah pilih saham.
- Tak jarang saham terlalu fluktuatif, sehingga harga tak sesuai ekspektasi ketika dijual.
- Investor harus memantau sendiri investasi sebab tak ada pegawai.
Properti
Contoh investasi jangka panjang berikutnya adalah properti, yang merupakan investai dengan nilai tinggi. Properti biasanya dimanfaatkan untuk mendapatkan passive income. Anda dapat membeli properti seperti rumah, apartemen, dan ruko di lokasi strategis. Kemudian, disewakan yang mana akhirnya berpotensi menghasilkan keuntungan untuk anda.
Harganya yang cenderung naik dan mempunyai prospek baik sepanjang tahun, menjadi nilai plus dari kepemilikan properti sebagai instrumen investasi. Tetapi, risiko kerugian yang diperoleh adalah membutuhkan modal yang besar untuk bisa memiliki properti, sebab pajak yang tinggi dan biaya perawatan yang tak murah.
Sejumlah kelebihan dari investasi properti adalah sebagai berikut:
- Mendapatkan penghasilan lebih.
- Terlihat secara fisik.
- Pasar yang stabil.
- Risiko yang rendah.
Sementara itu, kekurangan dari investasi properti adalah:
- Sulit untuk dijual cepat.
- Modal yang besar.
- Biaya perawatan yang mahal.
Obligasi
Obligasi menjadi jenis investasi jangka panjang yang bisa anda coba pertimbangkan. Investasi ini berupa surat hutang yang diserahkan oleh peminjam kepada pemberir pinjaman. Dalam surat berharga ini tercantum nama anda, tanggal jatuh tempo pinjaman, dan juga bunga. Jangka waktu obligasi yakni mulai dari 1 tahun sampai dengan 10 tahun. Bagi pengusaha, jenis investasi jangka panjang satu ini adalah kesempatan untuk memperoleh dana untuk meningkatkan bisnisnya. Sedangkan, untuk pemberi pinjaman obligasi, ini menjadi bentuk investasi yang mendatangkan keuntungan.
Obligasi sebagai jenis investasi berjangka panjang memiliki sejumlah kelebihan, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Mendapatkan bunga yang diperoleh secara periodik, misalnya satu bulan sekali, per tiga bulan, atau per enam bulan. Bukan hanya itu, suku bunga yang diperoleh juga diatas suku bunga BI atau Bank Indonesia.
- Mendapat keuntungan berupa keuntungan dari selisih harga jual, setelah dikurangi harga beli.
- Lebih aman dan lebih bisa diandalkan, terlebih jika anda memilih obligasi pemerintah.
- Risiko yang lebih rendah jika dibandingkan dengan investasi seperti saham, yang mana memiliki pergerakan yang sangat fluktuatif.
Bukan hanya kelebihan, obligasi juga memiliki beberapa kekurangan yakni:
- Tingkat bunga sangat bergantung pada besaran bunga di pasar keuangan.
- Tetap memiliki risiko gagal bayar, terlebih bila peminjam tak mampu membayar bunga dan juga pokok utang.
- Sangat bergantung pada perubahan yang terjadi di luar kondisi atau kendali. Misalnya kondisi politik atau ekonomi suatu negara, sehingga memengaruhi pasar modal.
Reksadana
Reksadana adalah salah satu jenis investasi jangka panjang yang cukup menjanjikan. Reksadana adalah surat berharga yang menjadi bukti klaim atau aset. Reksadana memiliki banyak kelebihan, diantaranya adalah mempunyai banyak pilihan seperti pasar uang, saham, dan obligasi. Anda dapat memilih diantara pilihan tersebut, sesuai dengan dana dan juga risiko yang siap ditanggung oleh investor. Jenis investasi satu ini sangat sesuai bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman dalam bisnis. Hal tersebut karena seluruh investasi akan dilakukan oleh manajer investasi dengan segudang pengalaman.
Reksadana sebagai investasi mempunyai beberapa kelebihan yang bisa anda rasakan, yakni:
- Anda tak diharuskan memiliki pemahaman yang mendetail atau mendalam mengenai pasar.
- Anda bisa memilih tingkat risiko.
- Tak perlu uang dalam jumlah besar.
- Reksadana bisa dilakukan secara sekaligus atau cicil.
- Reksadana ini bisa dilakukan lewat rencana investasi sistematis.
Selain itu, anda juga harus tahu apa saja kekurangan dari jenis investasi ini, diantaranya:
- Ada risiko lain yang mengintai.
- Pertumbuhan reksadana sangat bergantung pada kinerja pasar.
- Kurangnya transparansi dalam kepemilikan investasi reksadana.
- Reksadana mempunyai biaya yang tinggi seperti pengeluaran komisi guna manajer investasi.