Peer to Peer Lending adalah sebuah sistem atau platform yang mempertemukan kreditur dengan debitur. Kreditur ialah pemberi pinjaman sedangkan debitur sebagai peminjam. Dalam peer to peer lending atau P2P ini, uang yang dipinjam akan dikenakan sejumlah bunga. Dikarenakan sifatnya pinjaman langsung, anda dapat menanamkan modal di platform ini atau anda dapat menjadi seorang investor. Kemudian, berapa modal investasi? Dengan seratus ribu rupiah, anda dapat memulai investasi P2P.
Baca Juga: 4 Hal Penting Peer to Peer Lending dan Cara Kerjanya!
P2P memungkinkan setiap orang memberikan atau mengajukan pinjaman, untuk beragam kepentingan. Tanpa harus menggunakan jasa dari lembaga keuangan yang sah sebagai perantara. Sebenarnya sistem peer to peer lending ini sangat mirip dengan konsep marketplace. Dimana mereka menyediakan wadah sebagai tempat pertemuan antara pembeli dan juga penjual. Daripada mengajukan pinjaman melalui lembaga resmi seperti koperasi, bank, jasa kredit, dan pemerintah yang mana memiliki proses rumit, maka sistem P2P ini dapat menjadi sebuah alternatif.
Kelebihan dan Kekurangan Peer to Peer Lending

Terdapat sejumlah kelebihan dan juga kekurangan dari peer to peer lending ini. Pertama, mari simak uraian kelebihan P2P di bawah ini:
- Memberikan pinjaman sangat mudah dan cepat, terlebih jika anda mempunyai dana lebih tetapi tak tahu harus mengalokasikan ke mana.
- P2P sudah resmi diatur dan diawasi oleh OJK atau Otoritas Jasa Keuangan, lewat Peraturan OJK nomor 77/POJK.01/2016.
- Tak perlu modal besar, sejumlah perusahaan P2P Lending hanya memberi syarat 100 ribu rupiah sebagai modal minimal.
- Pendapatan dari keuntungan bunga akan diterima dalam bentuk tunai. Kemudian, besaran bunga bisa dihitung dalam persentase yang sudah disepakati.
- Suku bunga pinjaman yang diterima mempunyai nilai yang signifikan. Tentu saja hal tersebut lebih menguntungkan.
- Memudahkan anda untuk mendiversifikasi investasi, sehingga kesempatan mendapat keuntungan yang lebih besar akan lebih besar juga.
Selanjutnya, mari simak sejumlah kekurangan dari investasi peer to peer lending ini:
- Ada kemungkinan bahwa si peminjam akan gagal dalam mengembalikan uang pinjaman. Sehingga, dana anda dapat hilang begitu saja.
- Bila anda menginvestasikan uang lewat P2P Lending, maka anda tak dapat menarik uang yang sudah diinvestasikan secara fleksibel.
Cara Kerja Peer to Peer Lending
Berikut ini adalah cara kerja peer to peer lending, yang wajib anda ketahui:
Sebagai Peminjam
Bila anda ingin menjadi peminjam pada platform ini, maka anda harus mengunggah seluruh dokumen untuk mengajukan pinjaman secara daring. Diantaranya adalah dokumen yang berisi laporan keuangan, dalam jangka waktu tertentu. Juga sertakan tujuan anda dalam pinjaman tersebut. Permohonan peminjaman tak akan selalu diterima, mungkin saja permohonan ditolak. Mengapa permohonan bisa ditolak? Hal tersebut mungkin saja terjadi karena beberapa faktor.
Bila permohonan anda ditolak, maka segala hal yang menjadi alasan penolakan permohonan harus segera anda perbaiki. Lalu, bila diterima, maka suku bunga pinjaman akan diterapkan serta pengajuan pinjaman akan dimasukkan ke dalam marketplace yang tersedia. Tak lain agar semua pendana dapat melihat pengajuan pinjaman anda.
Sebagai Investor
Bila anda memilih untuk menjadi investor, anda nantinya akan mempunyai akses untuk menelusuri data-data. Dimana data-data tersebut adalah mengenai pengajuan pinjaman, yang ada di dashboard yang sudah disiapkan. Anda juga dapat melihat semua data mengenai peminjam, terlebih tentang pendapatan si peminjam, tujuan dari si peminjam, dan juga riwayat keuangan.
Bila anda memutuskan untuk berinvestasi pada pinjaman tersebut, anda dapat langsung melakukan deposit sesuai dengan tujuan investasi. Peminjam nantinya akan mencicil dana pinjaman setiap bulan, kemudian anda akan memperoleh keuntungan berupa bunga dan pokok. Sementara itu, besaran bunga akan bergantung dengan suku bunga pinjaman yang diinvestasikan.
Langkah Kerja di Platform P2P Lending
Di bawah ini adalah cara kerja P2P Lending yang wajib anda pahami, jika tertarik untuk berinvestasi didalamnya.
- Registrasi keanggotaan, yang mana pengguna melakukan registrasi secara daring melalui ponsel pintar atau komputer.
- Peminjam melakukan pengajuan pinjaman.
- Kemudian, platform akan menganalisa dan juga memilih peminjam yang layak untuk mengajukan pinjaman. Termasuk menetapkan tingkat risiko peminjam tersebut.
- Peminjam yang terpilih akan ditempatkan oleh platform dalam marketplace peer to peer lending secara daring. Beserta dengan informasi komprehensif mengenai profil dan risiko peminjam tersebut.
- Investor P2P Lending melakukan analisa serta seleksi atas peminjam, yang tercantum dalam marketplace P2P Lending yang disediakan oleh platform.
- Investor P2P Lending melakukan pendanaan ke peminjam, yang dipilih melalui platform P2P Lending.
- Peminjam mengembalikan dana pinjaman sesuai dengan waktu kesepakatan ke platform P2P Lending.
- Investor menerima dana pengembalian pinjaman, dari peminjam lewat platform P2P Lending.
Hal Penting pada P2P Lending

Apabila anda sudah yakni akan berinvestasi melalui peer to peer lending, maka ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut:
Risiko yang Cukup Tinggi
Meskipun potensi untung dalam peer to peer lending cukup tinggi, tetapi risiko yang dimiliki juga cukup tinggi. Terdapat kemungkinan bahwa si peminjam gagal bayar atau terlambat. Oleh karena itu, anda harus mencari perusahaan yang bisa memberi perlindungan. Hal tersebut tak lain bertujuan agar dana investasi anda tak sia-sia.
Tenor Singkat
Tenor merupakan jangka waktu kredit untuk peminjam, yang mana di platform ini pinjaman dapat dilakukan dengan pilihan tenor mulai dari 14 hari sampai dengan 365 hari. Sebagai investor, anda juga dapat memilih ingin berinvestasi dengan tenor 4 hari atau lebih lama lagi. Investasi ini termasuk jangka pendek sebab anda menikmati keuntungan dalam waktu maksimal setahun saja. Dengan tenor yang singkat tersebut, maka P2P Lending merupakan investasi jangka pendek yang menguntungkan untuk anda coba perhitungkan.
Investasi Tak Likuid
Investasi ini adalah salah satu jenis yang tak likuid, yang mana anda tak dapat mencairkan uang kapan saja. Hal tersebut karena tenor dan jika anda memilih mendanai pinjaman tenor 60 hari, maka anda tak dapat mengambil dana sebelum waktu kesepakatan berakhir.
Cermati Dana Proteksi
Walau tak memiliki jaminan dari LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan, investasi P2P Lending ini memiliki jaminan tersendiri dan anda harus mencermatinya. Perlu diketahui bahwa tidak semua perusahaan P2P Lending memberi proteksi, oleh karena itu anda harus mencari tahu dulu mana yang terbaik, sebalum akhinya memutuskan untuk berinvestasi.
Dana proteksi akan menjadi dana cadangan pengganti, untuk investor bila sewaktu-waktu peminjam tak membayar tepat waktu, sesuai dengan kesepakatan. Dana proteksi juga dapat menjadi dana pengganti modal investor, jika kredit macet atau uang tak dikembalikan si peminjam benar-benar terjadi.
P2P sendiri adalah sarana yang tepat untuk mendapat pinjaman dana yang cepat. Dimana platform ini bisa menjadi alternatif, saat meminjam di layanan keuangan konvesional dirasa terlalu rumit. Bukan hanya itu, pinjaman di P2P Lending ini biasanya juga tanpa ada jaminan. Oleh karena itu, sangat berguna untuk anda yang tak mempunyai aset untuk dijaminkan atau kartu kredit.
Baca Juga: 4 Hal Penting Peer to Peer Lending dan Cara Kerjanya!
Bagi investor, platform ini adalah alternatif yang sangat bagus untuk mengembangkan dana serta investasi. Terlebih, jika anda mempunyai dana yang ingin dikembangkan, tetapi tak tahu harus ke mana mengalokasikannya. Tak sampai disitu, modal awal dalam melakukan pendaan di P2P Lending cenderung kecil.