- Investasi yang diminati milenial :Biasanya karena sedang memegang dana yang cukup banyak, Anda menjadi tergoda dengan promo dan tanpa sadar jadi membeli sesuatu yang setelah dipikir-pikir sebenarnya tidak terlalu penting. Sering mengalaminya? Jika iya, generasi milenial harus mengetahui kebiasaan tersebut nantinya akan membawa ke dalam situasi keuangan yang sulit. Maka dari itulah selain lebih selektif terhadap apa yang akan dibeli, yuk mulai berinvestasi sejak dini penting untuk dilakukan untuk masa depan yang lebih aman secara finansial.
Baca juga: 3 Dasar Penting Pasar Modal bagi Pemodal!
jenis-jenis Investasi yang Diminati Milenial

Investasi adalah cara yang cerdas untuk mengembangkan kekayaan Anda dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Milenial yang ingin memulai perjalanan investasi mereka dapat mempertimbangkan beberapa jenis investasi populer berikut:
-
Saham
Investasi saham menjadi salah satu jenis Investasi yang diminati milenial, yang dimana investasi saham dapat memberikan keuntungan jangka panjang, tetapi juga memiliki risiko yang harus diperhatikan. Saat memilih saham, pastikan Anda melakukan riset terlebih dahulu mengenai perusahaan yang akan Anda investasikan dan memahami bagaimana perusahaan tersebut menghasilkan pendapatan.
-
Reksadana
Selanjutnya adapun investasi yang diminati milenial yaitu Reksadana, merupakan investasi yang dikelola oleh manajer investasi yang mengumpulkan dana dari investor untuk diinvestasikan dalam berbagai jenis instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, dan pasar uang. Reksadana dapat memberikan keuntungan yang cukup stabil dan diversifikasi portofolio investasi.
-
Cryptocurrency
Cryptocurrency adalah bentuk uang digital yang terdesentralisasi dan aman. Beberapa milenial tertarik untuk berinvestasi di cryptocurrency karena potensi keuntungan yang tinggi, meskipun investasi ini memiliki risiko yang cukup besar karena fluktuasi nilai mata uang yang tinggi.
-
Properti
Investasi properti adalah cara lain yang populer untuk membangun kekayaan jangka panjang. Properti seperti rumah, apartemen, atau lahan dapat memberikan pendapatan pasif melalui sewa atau penjualan properti di masa depan.
-
Peer-to-peer lending
Peer-to-peer lending adalah cara untuk meminjamkan uang secara online. Milenial yang ingin menghasilkan pendapatan pasif dapat mempertimbangkan untuk menginvestasikan uang mereka dalam platform peer-to-peer lending yang aman dan terpercaya.
-
Emas
Investasi dalam emas juga diminati oleh milenial karena dianggap sebagai aset yang aman dan tahan terhadap inflasi. Namun, investasi dalam emas juga memiliki risiko dan biaya penyimpanan yang tinggi.
-
Socially responsible investing (SRI)
Socially responsible investing atau investasi yang bertanggung jawab sosial juga semakin populer di kalangan milenial yang peduli dengan isu-isu sosial dan lingkungan. Dalam jenis investasi ini, investor memilih perusahaan atau proyek yang mempunyai dampak positif terhadap masyarakat atau lingkungan. Meskipun potensi pengembalian dari SRI tidak sebesar investasi konvensional, namun investasi ini memberikan dampak yang positif pada masyarakat dan lingkungan.
-
Exchange-traded funds (ETFs)
ETFs adalah investasi yang relatif mudah dan murah untuk diakses, di mana investor dapat menginvestasikan dana mereka dalam berbagai macam saham, obligasi, dan komoditas melalui satu produk investasi. Dengan berinvestasi dalam ETFs, milenial dapat memperoleh diversifikasi portofolio dengan risiko yang lebih rendah.
-
Startup
Milenial yang berjiwa kewirausahaan juga tertarik untuk berinvestasi dalam startup atau perusahaan rintisan yang memiliki potensi pertumbuhan yang cepat. Investasi dalam startup membutuhkan pemahaman yang baik tentang bisnis dan risiko yang tinggi, namun dapat memberikan pengembalian yang tinggi jika berhasil.
Namun, sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi, pastikan Anda memahami risiko dan potensi keuntungan dari masing-masing jenis investasi dan melakukan riset terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Selain itu, penting juga untuk membangun portofolio investasi yang diversifikasi dan sesuai dengan tujuan keuangan Anda.
Risiko Umum yang Mungkin akan Dihadapi

Setiap jenis investasi memiliki risiko yang berbeda-beda dan penting untuk dipahami sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Berikut adalah beberapa risiko umum yang mungkin dihadapi dalam investasi:
-
Risiko pasar
Risiko pasar terkait dengan fluktuasi harga aset atau instrumen investasi akibat perubahan kondisi pasar yang tidak terduga, seperti perubahan suku bunga, situasi geopolitik, atau perubahan kebijakan pemerintah.
-
Risiko likuiditas
Risiko likuiditas terkait dengan kemampuan untuk menjual atau mengubah investasi menjadi uang tunai secara cepat. Beberapa jenis investasi, seperti properti atau investasi kecil di pasar saham, mungkin tidak mudah dijual secara cepat.
-
Risiko kredit
Risiko kredit terkait dengan kemungkinan bahwa pihak yang meminjam uang tidak dapat membayar kembali utang mereka. Risiko kredit muncul dalam investasi dalam obligasi atau P2P lending.
-
Risiko inflasi
Risiko inflasi terkait dengan potensi nilai investasi yang berkurang karena adanya kenaikan harga-harga umum di pasar, yang mengurangi daya beli investor.
-
Risiko kebijakan
Risiko kebijakan terkait dengan perubahan regulasi atau kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi nilai investasi. Misalnya, pemerintah mungkin membatasi atau mengubah aturan investasi dalam suatu sektor atau industri tertentu.
-
Risiko default
Risiko default terkait dengan kemungkinan bahwa pihak yang meminjam uang gagal membayar kembali utang mereka. Risiko default muncul dalam investasi dalam obligasi atau P2P lending.
-
Risiko konsentrasi
Risiko konsentrasi terkait dengan investasi yang terlalu banyak terfokus pada satu jenis aset atau sektor industri tertentu. Hal ini dapat meningkatkan risiko jika aset atau sektor tersebut mengalami kerugian.
-
Risiko keamanan
Risiko keamanan terkait dengan kemungkinan kehilangan atau pencurian investasi. Misalnya, risiko keamanan terkait dengan investasi dalam cryptocurrency atau logam mulia.
Potensi Keuntungan yang Akan Didapatkan Saat Berinvestasi

Berinvestasi di usia muda dapat memberikan banyak keuntungan jangka panjang, seperti:
-
Waktu yang lebih panjang
Salah satu keuntungan besar berinvestasi di usia muda adalah memiliki waktu yang lebih panjang untuk berkembang. Semakin lama waktu yang dimiliki, semakin besar potensi keuntungan yang bisa didapatkan. Dengan waktu yang lebih panjang, investasi dapat tumbuh dan berkembang secara signifikan, terutama jika keuntungan diinvestasikan kembali untuk meningkatkan nilai investasi.
-
Meningkatkan keamanan finansial
Investasi dapat membantu meningkatkan keamanan finansial di masa depan. Dengan berinvestasi di usia muda, individu dapat mempersiapkan dana pensiun atau tabungan untuk tujuan jangka panjang lainnya seperti membeli rumah atau pendidikan anak. Dengan memiliki portofolio investasi yang sehat, individu dapat merasa lebih aman secara finansial dan siap menghadapi masa depan.
-
Meningkatkan pengalaman investasi
Berinvestasi di usia muda memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan investasi yang lebih baik. Dengan belajar dan mengalami berbagai jenis investasi, individu dapat memahami risiko dan potensi keuntungan dari masing-masing jenis investasi dan mengembangkan strategi investasi yang lebih baik.
-
Potensi keuntungan yang lebih besar
Berinvestasi di usia muda juga dapat memberikan potensi keuntungan yang lebih besar daripada memulai investasi di usia yang lebih tua. Investasi jangka panjang memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi, karena memiliki waktu yang lebih lama untuk berkembang dan melawan fluktuasi pasar.
-
Memupuk kebiasaan investasi yang baik
Investasi yang diminati milenial juga dapat membantu memupuk kebiasaan investasi yang baik di masa depan. Dengan memulai investasi di usia muda, individu dapat membangun kebiasaan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi investor yang lebih baik di masa depan.
Baca juga: Kenali Reksa Dana dan 7 Istilahnya yang Harus Investor Ketahui!
Demikianlah beberapa beberapa informasi mengenai Investasi yang diminati milenial. Namun, penting untuk memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan individu serta melakukan riset sebelum melakukan investasi. Selalu konsultasikan dengan profesional keuangan sebelum membuat keputusan investasi.