Sekarang ini, investasi saham menjadi topik hangat kalangan masyarakat, bahkan generasi muda. Tak heran, banyak generasi milenial dan gen Z sudah melek investasi, dan mulai serius untuk terjun ke bidang investasi saham. Kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi sebagai penyelamat keuangan jangka panjang di masa depan telah semakin meningkat. Hal ini terlihat dari PT Bursa Efek Indonesia yang mencatat ada 9 juta investor pasar modal di Indonesia.
Baca Juga: Istilah Saham: 30 Istilah yang Investor Pemula Wajib Ketahui!
Istilah dalam Investasi Saham

Berikut ini adalah beberapa istilah yang harus anda pahami sebagai investor pemula:
- Capital gain, yang mana merujuk pada keuntungan yang akan didapatkan sebagai investor yang sudah menanam modal. Hasil dari keuntungan ini didapat dari selisih antara harga beli aset dan harga jual.
- Capital loss, yang mana pemegang saham mengalami kerugian. Untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar, maka mereka menjual saham dengan harga yang lebih kecil.
- Dividen, berbeda dengan capital gain, istilah ini merujuk pada keuntungan yang didapat sebuah perusahaan. Dimana nantinya akan dibagian kepada pemegang saham.
- Dividen yield, merupakan jumlah dividen tahunan dari perusahaan, yang mana dinyatakan dalam persentase dari harga pasar terakhir saham perusahaan tersebut.
- Dividen payout ratio, merupakan persentase tertentu dari laba perusahaan yang dibayarkan sebagai dividen kas kepada para pemegang saham.
- Deposit, sama halnya di perbankan, deposit ialah sejumlah dana yang disimpan ke dalam rekening ketika baru memulai investasi.
- Cut loss, yang merupakan strategi untuk mendapat keuntungan dan menghindari kerugian. Dengan cara menjual kembali saham yang dimiliki, sebelum nilai saham anjlok.
- Crowdfunding, ialah suatu jenis investasi dengan tujuan untuk mempertemukan pengusaha yang tengah mencari modal usaha. Dengan para investor yang memang ingin menanamkan modal. Transaksi ini biasanya dilakukan lewat sebuah platform, yang diawasi oleh OJK atau Otoritas Jasa Keuangan.
- IPO (Initial Public Offering), yang mana momen atau ketika perusahaan untuk pertama kalinya melepaskan saham ke bursa. Jika perusahaan sudah melakukan hal tersebut, berarti saham perusahaan telah dapat dibeli masyarakat umum sebab sudah go public.
- Financial investment, ialah investasi keuangan berupa surat berharga di pasar uang. Misalnya seperti sertifikat bank, saham, obligasi, dan lain sebagainya.
- Portofolio investasi, ialah instrumen investasi yang beragam. Dimana terkumpul dan dimiliki investor, baik perorangan atau institusi.
- Diversifikasi, merupakan metode yang digunakan untuk mengurangi risiko kerugian. Jika investasi disatukan dalam satu instrumen. Metode satu ini ditujukan untuk memisahkan alokasi dana ke beberapa instrumen yang berbeda.
- Likuiditas, istilah dalam investasi saham ini digunakan untuk menggambarkan situasi mudahnya sebuah investasi, dapat dicairkan menjadi uang tunai kembali.
- Index harga saham, merupakan harga rata-rata dari perusahaan yang telah didaftarkan ke sebuah index. Istilah dalam investasi saham ini dapat memberi gambaran dari performa perusahaan, yang akan anda jadikan tempat untuk melakukan investasi.
- Bursa efek, merupakan lembaga yang menyediakan sistem, sarana, dan peraturan diadakannya perdagangan efek. Baik itu berbentuk saham atau obligasi. Bursa efek juga memberi fasilitas yang menghubungkan antara perusahaan dan investor. Jadi, anda yang ingin membeli saham sebuah perusahaan, nantinya anda akan dihubungkan oleh bursa efek.
- Return, merupakan hasil dari investasi yang dapat anda peroleh, baik berupa keuntungan atau gai maupun kerugian atau loss. Hasil return dapat anda ketahui dengan membandingkan harga jual dengan harga ketika anda membeli aset investasi terkait.
- Akuisisi, adalah sebuah cara menggabungkan badan usaha dengan membeli atau menguasai sebagian besar saham yang dimiliki badan usaha lainnya.
- Lot atau satuan saham, untuk menunjukkan satuan saham yang dijual di bursa dan anda miliki. 1 lot saham sama dengan 100 lembar saham.
- IHSG atau indeks harga saham gabungan, yang menunjukkan nilai gabungan dari seluruh saham pada pasar saham Indonesia. IHSG akan menunjukkan penurunan atau peningkatan kinerja saham di Indonesia.
- Manajer investasi atau MI, merupakan pihak yang mengelola dana investor lewat portofoli efek. Manajer investasi biasanya adalah sebuah perusahaan yang sudah mempunyai izin tertulis dari OJK.
- Emiten, ialah pihak yang memperoleh dana dari pasar modal dengan menerbitkan atau menjual efek seperti saham, obligasi, dan lainnya di bursa kepada masyarakat. Emiten umumnya berupa perorangan, perusahaan, atau organisasi tertentu.
- Volatilitas, istilah dalam investasi saham ini menunjukkan fluktuasi harga instrumen investasi dan biasanya menjadi acuan anda sebagai investor pemula. Tingkat volatilitas akan menentukan tingkat risiko yang instrumen investasi miliki. Semakin tinggi fluktuasi maka akan semakin tinggi risiko instrumen investasi.
- Suspend, ialah kondisi penghentian transaksi suatu saham sementara waktu. Sebab terjadi pergerakan yang tak wajar atau terjadi pelanggaran, sehingga diterapkan sebuah hukuman.
- Bullish, ialah keadaan pasar yang tengah naik sebab banyak pemegang saham yang melakukan pembelian. Sehingga, harga saham pun menjadi terkerak naik.
- Buyback, yakni emiten yang membeli kembali sahamnya yang ada pada publik. Kegiatan tersebut biasanya dilakukan perusahaan guna menstabilkan harga saham.
- Bearish, yang mana sebuah keadaan saat terjadi aksi ambil untung secara besar-besaran di pasar saham. Sehingga, menyebabkan harga saham mengalami penurunan secara umum.
- ABA atau auto rejection bawah, yang berhubungan dengan penurunan saham yang melebih batas. Penurunan dilakukan agar tak menyebabkan harga saham terus jatuh.
- ARA atau auto rejection atas, yang berhubungan dengan kenaikan saham melebihi ambang batas. Kenaikan tersebut harus dibatasi guna memberi transaksi saham yang wajah bagi investor.
- Halting, ialah penghentian perdagangan sementara semua perdagangan saham. Hal tersebut disebabkan kenaikan atau penurunan harga yang signifikan, tanpa informasi yang jelas dan relevan.
- Growth stock, merupakan saham yang telah memperlihatkan perolehan penghasilan lebih cepat dari rata-rata. Selama beberapa tahun terakhir serta diharapkan tingkat pertumbuhan laba yang tinggi terwujud.
- Kustodian, yang merupakan tempat anda menyimpan modal dan juga dana hasil investasi.
Alasan Pentingnya Berinvestasi

Di bawah ini adalah beberapa hal yang menjadi alasan mengapa investasi penting dilakukan sejak dini:
Passive Income
Ketika berinvestasi dengan jangka waktu tertentu, anda dapat memperoleh passive income. Passive income adalah ketika anda memperoleh penghasilan meski tidak sedang aktif bekerja. Investasi saham dapat menjadi salah satu andalan untuk anda memperoleh penghasilan tambahan di kemudian hari.
Mencapai Financial Freedom
Financial freedom merupakan kondisi ketika anda tak perlu bekerja keras untuk mendapat penghasilan. Sebab apa yang anda miliki sudah memenuhi semua kebutuhan hidup sampai masa mendatang. Tak heran, untuk mencapai posisi ini banyak orang yang memilih untuk secara bertahap dan pelan-pelan melakukan investasi.
Modal Terjangkau
Beberapa jenis investasi dapat dimulai dengan modal relatif terjangkau, seperti emas dan reksadana. Reksadana adalah instrumen untuk investor pemula yang ingin melakukan investasi di pasar modal, dengan sebagian uang yang dimiliki. Sementara itu, emas adalah salah satu jenis investasi aset logam mulai yang banyak ditekuni masyarakat.
Melawan Laju Investasi
Investasi adalah salah satu cara untuk menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi. Juga upaya untuk mempertahankan nilai mata uang supaya tetap seimbang dengan inflasi.
Hidup Lebih Tenang
Ketika anda menjadi seorang investor berarti anda sudah merencanakan kebutuhan finansial di masa mendatang. Untuk mewujudkan rencana tersebut, maka investasi dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang diperlukan.