Kini banyak peluang investasi cukup besar dan ada juga investasi asing di Indonesia. Banyak sektor penting yang membutuhkan suntikan dana segar untuk pengembangannya.
Baca juga : Inilah Daftar Aplikasi Saham Terbaik dan Terdaftar OJK
Seperti sektor real estate, transportasi dan pariwisata yang mulai berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Banyaknya sektor membutuhkan suntikan dana di Indonesia membuat banyak investor siap memberikan dananya.
Bahkan, ratusan investor luar bersedia menanamkan modalnya kepada Indonesia melalui kerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta perusahaan swasta.
Definisi Investasi Asing di Indonesia

Investasi asing adalah penanaman modal oleh orang luar dalam perekonomian domestik dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.
Dua kategori utama adalah investasi asing langsung dan investasi portofolio asing. Investasi langsung melibatkan kontrol atas pengelolaan aset dan biasanya melibatkan pembangunan aset produktif seperti fasilitas manufaktur.
Sedangkan dalam portofolio, investor membeli instrumen keuangan seperti saham dan obligasi kepada negara tujuan, biasanya untuk tujuan jangka pendek. Investasi asing mempunyai pendapat pro dan kontra.
Investasi asing di Indonesia menciptakan lebih banyak pekerjaan, pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran pada negara-negara target. Namun, kadang-kadang, itu bertemu dengan beberapa perlawanan.
Modal asing menciptakan ketidakstabilan ekonomi, terutama karena pergerakan arus modal jangka pendek. Namun, investasi luar menjadi semakin penting di era globalisasi saat ini.
Dunia semakin saling terhubung, tidak hanya melalui perdagangan internasional tetapi juga melalui arus modal. Semakin mudah untuk berinvestasi ke luar negeri.
Bagi negara tujuan, ini merupakan sumber pembiayaan penting bagi perekonomian, selain dari tabungan nasional. Sehingga banyak negara tertarik untuk melakukan bisnis ini.
Jenis-jenis Investasi Asing di Indonesia
Investasi internasional secara luas dibagi ke dalam beberapa kategori. Arus modal internasional juga mencakup kredit komersial dan arus legal.
-
Investasi Asing Langsung
Investasi asing langsung (FDI) adalah penanaman modal jangka panjang dan melibatkan kontrol atas aset. Investor dapat mengejar strategi organik dengan membangun fasilitas manufaktur baru.
Untuk melakukan ini, mereka dapat mendirikan perusahaan patungan dengan perusahaan luar atau mendirikan anak perusahaan di negara target.
Atau, investor dapat memilih strategi anorganik. Jika mengakuisisi perusahaan luar di negara target maka strategi investasi asing di Indonesia ini lebih cepat daripada pertumbuhan organik.
Selain itu, investor juga dapat menghindari reaksi kompetitif dari pesaing ke negara tujuan. Keuntungan penanaman modal jenis ini berasal dari dividen, royalti, laba ditahan, dan biaya
-
Horisontal
Dalam kasus investasi langsung horizontal, operasi bisnis yang sama didirikan di negara tuan rumah seperti di negara asal. Singkatnya, perusahaan melakukan kegiatan serupa ini tetapi pada negara asing.
Sebagai contoh, ekspansi McDonald’s kepada Indonesia termasuk dalam kategori investasi horizontal. Contoh lain adalah pembuat smartphone AS membuka pabrik ke China.
-
Vertikal
Dalam hal ini, investasi asing di Indonesia terjadi pada tingkat rantai pasok yang berbeda dengan di negara asal, baik pada bagian hulu atau bagian hilir.
Kegiatan ini masih dalam rantai pasok yang sama dengan kegiatan perusahaan di negara asal. Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur dari Amerika Serikat mengakuisisi kepentingan pemasok suku cadang atau bahan baku Eropa.
Contoh lain seperti McDonald’s mengakuisisi peternakan besar Indonesia untuk menyediakan daging. Hal ini membuat bisnis tersebut memberikan keuntungan bersama.
-
Konglomerat
Jenis ini melibatkan penanaman modal dalam bisnis tidak terkait dengan perusahaan induk. Ketika investor memasuki industri tidak mereka kenal, penanaman modal konglomerat seringkali berbentuk usaha patungan dengan perusahaan luar yang sudah beroperasi.
Strategi investasi asing di Indonesia konglomerat lebih berisiko daripada penanaman modal horizontal dan vertikal. Bisnis harus mengatasi dua rintangan sekaligus untuk menjadi kompetitif memasuki negara asing atau pasar baru.
-
Investasi Platform
Perusahaan berekspansi ke luar negeri pada platform investasi, tetapi produk perusahaan asing diekspor ke negara ketiga. Penanaman modal ini biasanya dilakukan pada lokasi berbiaya rendah dalam zona perdagangan bebas.
-
Investasi Portofolio Asing
Jenis portofolio melibatkan pembelian saham, obligasi, reksa dana, dana yang diperdagangkan pada bursa (ETF), atau jenis instrumen keuangan lainnya pada negara target.
Lebih dapat diperdagangkan dan umumnya kurang permanen, beberapa membutuhkan waktu singkat, terutama untuk tujuan spekulatif. Sementara investasi asing di Indonesia yang lain membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk mengorientasikan diri.
Berinvestasi dalam saham adalah kasus khusus, dengan penanaman modal portofolio, investor tidak memperoleh saham mayoritas pada suatu perusahaan. Sebaliknya, jika seorang investor memperoleh saham mayoritas, maka termasuk dalam kategori langsung.
Secara khusus, Bank Dunia mengkategorikan FDI ketika investor mengakuisisi 10% atau lebih saham biasa dengan hak suara di perusahaan target. Investor juga lebih beragam daripada jenis langsung.
Individu bisa berpartisipasi melalui reksa dana atau dana pensiun. Penanaman modal jenis langsung sekarang biasanya datang dari perusahaan multinasional.
Metode dari Investasi Asing Langsung
Perusahaan investasi asing di Indonesia bisa segera hadir dengan membuka cabang baru di negara tujuan. Misalnya, L’Oreal membuka pabrik terbesar dunia kota Cikarang, Bekasi, Indonesia.
Reinvestasi keuntungan dari operasi luar negeri dan pinjaman antar perusahaan ke anak perusahaan asing juga termasuk dalam kategori penanaman modal jenis langsung.
Selain itu, cara penanam modal asing menanamkan modalnya ke luar negeri dapat dilakukan dengan penciptaan joint venture dengan perusahaan asing. Selain itu, bisa juga melakukan pendirian anak perusahaan luar negeri, beli saham voting pada perusahaan luar, dan mengakuisisi saham di perusahaan asosiasi.
Maka metode berinvestasi ini secara kasar dapat mengambil dua bentuk investasi asing di Indonesia yaitu Greenfield dan investasi Brownfield.
Ketika seorang investor memulai bisnis baru dari awal, maka menyebutnya penanaman modal lapangan hijau. Dalam hal ini, investor membangun semua yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis dari nol.
Termasuk infrastruktur, staf, layanan pendukung, dan sebagainya. Sebaliknya, dalam bisnis brownfield, investor menggunakan bisnis atau fasilitas yang ada. Salah satu contohnya adalah akuisisi perusahaan.
Manfaat Investasi Ini di Indonesia

Pemerintah membuka pintu lebar-lebar bagi penanaman modal asing di Indonesia. Hal ini dilakukan pemerintah karena penanaman modal luar memberikan keuntungan yang besar seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
-
Dapat Banyak Modal Baru
Manfaat pertama investasi asing di Indonesia adalah membutuhkan banyak dana baru untuk mengembangkan beberapa sektor penting. Namun, tidak semua dana dapat disediakan oleh investor domestik.
Masuknya investor luar ke Indonesia untuk melakukan penanaman modal membuat kebutuhan dana tersebut dapat segera dipenuhi dan pembangunan dapat segera berjalan.
Selama ini penanaman modal asing Indonesia selalu terkendala masalah perizinan yang berbelit-belit. Para investor akhirnya lebih memilih untuk berinvestasi pada negara berkembang lain di Asia atau Afrika.
Kesulitan berinvestasi di Indonesia akhirnya berakhir setelah pemerintah Indonesia mulai memfasilitasi akses permodalan. Bahkan, pemerintah mengundang investor datang ke Tanah Air untuk mencari sektor yang ingin mereka danai.
-
Membuka Lapangan Pekerjaan
Investasi asing di Indonesia dapat membuka banyak lapangan kerja baru. Dengan modal baru, sektor-sektor kunci yang sedang dikembangkan akan membutuhkan banyak tenaga kerja baru.
Penduduk pada sekitar proyek atau orang-orang di kota sekitar dibawa kesini untuk bekerja di sana. Banyaknya lapangan pekerjaan dari Indonesia akan menurunkan tingkat pengangguran.
-
Memajukan Suatu Bidang
Investor yang menyuntikkan modal segar ke Indonesia juga membawa serta teknologi dan pengetahuan dari negara mereka. Misalnya teknologi pengolahan air minum dalam kota atau teknologi handphone yang cepat dan hemat data.
Hal seperti ini belum tentu milik Indonesia, sehingga dibutuhkan investor luar untuk mendapatkannya. Apa yang dimiliki investor luar ini cepat atau lambat juga akan berkembang dan ditiru oleh Indonesia.
-
Pendapatan Pemerintah Lebih Meningkat
Investasi asing di Indonesia yang masuk ke Indonesia harus dalam bentuk mata uang asing juga. Sebab mata uang yang masuk otomatis kena pajak, yang menyumbang devisa negara.
Jika modal asing yang masuk ke negara ini terus meningkat, maka devisa yang diperoleh juga akan semakin besar. Sehingga akan mendapatkan banyak keuntungan.
-
Perlindungan Wilayah
Negara yang menjadi pusat investasi dilindungi oleh negara yang penduduknya menanamkan modal. Misalnya jika ratusan investor China berinvestasi di Indonesia, negara akan terlindungi, baik untuk kepentingan politik maupun kepentingan lainnya.
Hal ini bisa terjadi karena keuntungan yang diperoleh investor juga menguntungkan negara asal investor. Jika negara yang diinvestasikan terganggu atau berpotensi mengalami konflik regional, peluang penanaman modal akan semakin berkurang.
Baca juga : Aplikasi Saham Terbaik Resmi OJK Aman dan Terpercaya
Ini mengurangi pendapatan yang dihasilkan, dan itu tidak baik bagi perekonomian. Oleh karena itu, investasi asing di Indonesia dapat mencegah hal tersebut.