Saham digital pada dasarnya adalah saham yang sama pada umumnya baik saham biasa maupun saham preferen. Namun, perdagangan efek dilakukan secara online atau daring melalui aplikasi atau kebanyakan orang sering menggunakan situs web. Lalu, bagaimana sejarah perdagangan saham digital di seluruh dunia?
Baca Juga: Pinjaman Online Syariah yang Sesuai dengan Aturan Islam
Trading saham secara online atau digital di Indonesia memang baru terkenal beberapa tahun ini. Tetapi sebenarnya saham online pada global telah berjalan sejak dahulu. Sistem perdagangan digital yang diklaim menjadi Electronic Communication Network (ECN) telah terdapat dalam tahun baru 1969 silam. Sistem ini dimanfaatkan para broker buat menampilkan in-house permintaan & penawaran harga khususnya untuk sebuah saham.
Semua itu terus berlanjut sampai tahun 1980-an, saat industri di bidang keuangan mulai menyadari bahwa potensi yang dimiliki internet publik & untuk kepemilikan personal komputer juga yang jadi lebih terkenal dan populer, beberapa broker terkemuka lalu menetapkan baut melihat lebih dekat dalam ECN.
Para broker tadi rutin melakukan pengembangan dalam perangkat lunak & melakukan pembelian perusahaan yang memang telah menyebarkan aplikasi tersebut guna menghubungkan fakta harga saham terkini. Inovasi ini juga disebut bisa mencocokan penjual menggunakan pembeli secara lebih mudah, efisien & irit biaya. Seiring menggunakan perkembangan teknologi, sistem ini mampu diakses melalui handphone & personal computer.
Saham online atau saham digital lebih mudah diakses dan mudah digunakan. Perbedaan yang paling mencolok yang terdapat di sekuritas online dan tidak pada sekuritas offline adalah semua transaksi sekuritas yang dipilih oleh klien dapat dilakukan oleh klien sendiri. Mulai dari membeli atau menjual saham, memutuskan pada harga berapa akan membeli atau menjual saham tersebut, serta seberapa sering saham tersebut diperdagangkan.
Selain itu, banyak informasi dari perdagangan online dapat digunakan untuk analisis real-time harga saham, berita pasar, volume perdagangan, grafik saham, serta nilai kunci, pemenang, loser dari saham di pasar saham.
Selain itu, perdagangan online memungkinkan pengguna untuk dengan mudah melakukan analisis teknis dengan biaya yang lebih rendah dan prosedur yang lebih rendah dan prosedur yang lebih cepat untuk membeli dan menjual sekuritas.
Risiko Saham Digital

Capital Loss
Capital loss berarti perhitungan negatif atau buruk dari selisih antara nilai jual dan nilai beli saham. Sederhananya, kerugian modal adalah situasi di mana seorang investor menjual sahamnya lebih rendah dari harga belinya.
Suspend
Suspend merupakan keadaan saat investor tidak bisa melakukan investasi saham kembali. Jika hal ini terjadi maka, investor tidak dapat menjual beli saham sebelum status suspend-nya hilang dengan syarat. Terdapat jangka waktu yang bisa dibilang suatu akun yang dibekukan atau tidak dapat digunakan sementara ini mempunyai banyak jenis. Termasuk di antaranya dalam waktu sebentar. Kurang lebih hanya menggunakan satu hari perdagangan. Nah, sedangkan yang lainnya berjalan selama beberapa hari perdagangan.
Likuidasi
Merupakan kondisi jika sebuah emiten bangkrut, seorang investor kemungkinan kehilangan semua dana yang sudah ditanamkan. Meskipun begitu, jika sebuah emiten mempunyai sisa dari beberapa aset jika sudah melunasi semua utang, pajak, gaji untuk pegawai, seorang investor tentunya tetap memiliki hak atas aset perusahaan yang sesuai dengan segala kepemilikan masing-masing.
Tidak Memperoleh Dividen
Risiko yang harus dihadapi seorang investor saham digital yaitu mempersiapkan segala kemungkinan untuk tidak mendapatkan keuntungan atau dividen. Risiko ini akan ada apabila suatu perusahaan yang diinvestasikan menghadapi masalah kebangkrutan.
Itulah sedikit ulasan mengenai risiko dan kelebihan yang berpotensi harus dihadapi oleh para investor saat menanamkan modal yang berbentuk saham digital atau saham online.
Namun, saat ini harga saham bank digital mengalami hal buruk. Meskipun yang Anda ketahui bahwa saham bank digital mempunyai citra yang bagus seperti, memiliki prospek cerah untuk dalam jangka waktu sebentar dan jangka waktu yang panjang, tetapi faktanya saat ini beberapa saham bank digital mengalami penurunan harga saham karena berbagai alasan.
Sisi kinerja bank digital khususnya untuk jangka waktu pendek masih sangat lemah. Namun jika untuk jangka waktu yang menengah hingga jangka waktu yang panjang kurang lebih 6 bulan-an, pasar akan kembali melemparkan apresiasi. Karena pihak perbankan masih menjadi salah satu pilihan.
Harga saham digital kebanyakan telah mengalami penurunan. Padahal, tahun lalu harga saham digital melesat. Kebanyakan, harga saham bank digital turun drastis sepanjang tahun berlalu sampai perdagangan ditutup.
Harga saham bank digital terkemuka yaitu PT Bank QNB Indonesia Tbk. Atau BKSW ini mengalami penurunan harga saham sekitar 29,02% ytd. Sama saja dengan PT Bank Raya Indonesia Tbk. Atau AGRO pun mengalami penurunan harga saham yaitu sekitar 26,53% ytd. PT Bank Neo Commerce Tbk. Atau BBYB juga mengalaminya dengan 21,01 % ytd. Kemudian ini daftar terakhir adalah PT Bank Capital Indonesia Tbk. Atau BACA justru mengalami 24,44 % ytd penurunan.
Sedangkan, dapat dibilang bahwa keberadaan bank digital adalah hal yang sangat menarik. Hal paling menarik perhatian adalah kenaikan harga suatu saham. Tahun 2022 merupakan bukti yang dilakukan oleh saham-saham dari bank digital.
Ketika tahun 2022 awal, beberapa bank digital tentu akan meluncurkan laporan keuangan mereka, tentu kemudian akan menjadikannya pusat perhatian bagi orang-orang yang sudah ada di dunia pasar bisnis.
Jika sebuah keadaan finansial bank digital saat tahun 2021, pelaku pasar modal mungkin akan tertarik kembali dengan saham-saham bank digital. Sedangkan saat itu, mengenai catatan pembukuan yang ada di beberapa emiten khususnya emiten bidang teknologi, salah satunya bank digital, yang masih melakukan pencatatan kinerja merah, terdapat suatu perbaikan dibandingkan dengan apa yang aada di tahun-tahun sebelumnya. Maka akan masih menarik pelaku pasar.
Beberapa Saham Bank Digital yang Masuk Kategori Premium

Para investor tentu saja masih memburu bank digital. Maka dari itu harga saham bank dalam perindustrian ini masih menjadi sesuatu yang premium.
Analis Sucor Sekuritas, Edward Lowis mengatakan bahwa kendatipun sudah naik tinggi, industri atau harga saham bank digital tentunya masih mempunyai sebuah potensi baik khususnya tahun ini. Hal tersebut didukung beberapa dorongan yang sangat baik, seperti penguatan struktur permodalan melalui rights issue, penambahan fitur layanan finansial dalam aplikasi bank digital dan terdapat jumlah besar bank digital yang akan merilis sebuah produk mobile banking di tahun ini, misalnya Allo Bank, Bank Aladin Syariah dan Bank Riya.
Di sisi lain, tahun ini merupakan tahun pertama untuk bank digital menawarkan produk yang mereka miliki seperti, pinjaman, jadi oleh karena itu, tingkat pekerjaan finansial bank digital akan membaik pada tahun ini dengan naiknya pendapatan dari suku bunga bank.
Sebuah sentimen atau pandangan yang menghambat lanju saham bank digital kemungkinan datang dari tightening policy dari bank pusat yang akan berdampak buruk pada semua saham teknologi, termasuk pada bank digital.
Untuk sekarang, valuasi harga saham bank digital sangat beragam dan beberapa bank digital dapat dikatakan sebagai bank yang premium.
Jika akan berinvestasi khususnya dalam jangka yang panjang maka disarankan untuk memilih bank digital yang memiliki potensi yang harus baik, baik dukungan dari lingkungan digital maupun kapabilitasnya untuk menghubungkan kredit. Namun, tentu jangan khawatir karena masih terdapat saham bank digital yang mempunyai valuasi atraktif. Yaitu BBYB merupakan salah satu bank digital dengan valuasi bisa dibilang cukup atraktif daripada bank digital yang lain.
PBV BBYB sekarang ini 7x lebih rendah jika membandingkan dengan ARTO, BANK, BBHI yang memiliki pencapaian rata-rata 20x-30x PBV. Bisa dikatakan bahwa BBYB memiliki kemungkinan turun di kuartal 1 2022.
Namun, BBYB mencatat dalam pembukuan kerja operasional yang bagus. Total nasabah sudah menjadi 13 juta yang dalam waktu sebentar daripada bank digital lain. Rata-rata yang dicapai kebanyakan dari bank digital lain adalah 1-2 juta nasabah dalam jangka waktu yang sama dengan BBYB. Maka dari itu rekomendasi terbaik adalah membeli BBYB dengan target Rp 4.340.
Baca Juga: Latar Belakang Perang Rusia vs Ukraina, Peringatan Putin Untuk Dunia
Demikian mengenai harga saham bank digital. Sekarang Anda telah mengenal harga saham bank digital, mengenal kondisi dan rekomendasinya. Semoga bermanfaat bagi Anda yang membutuhkan informasi mengenai harga saham bank digital. Perlu diingat jangan sampai salah langkah, harus menjadi investor yang cermat.