Para pengguna crypto mungkin ada yang masih asing dengan Bitcoin Rainbow Chart. Seperti kita ketahui, Bitcoin merupakan salah satu asset crypto yang cukup banyak digunakan saat ini.
Bac ajuga : Perkembangan Harga Bitcoin dari 14 Ribu Sampai 900 Juta!
Untuk bisa menganalisis pergerakan pasar BTC, ada beberapa cara analisis yang bisa dilakukan. Untuk analisis kualitatif, kalian dapat memprediksi naik turunnya lewat berita terkini serta melihat apakah ada faktor berita.
Dapat mempengaruhi pergerakan pasar Bitcoin. Kemudian untuk analisis kuantitatif, kalian bisa membacanya lewat Rainbow Chart. Warna-warni yang ada di dalam chart membuat indicator ini mudah dipahami sekalipun oleh investor pemula.
Mengenal Pengertian dari Bitcoin Rainbow

Sebagai salah satu aset crypto terpopuler, nilai Bitcoin ini terus mengalami koreksi, menyebabkan pasang surut harga crypto yang cepat. Namun bila dilihat lewat grafik logaritmik, kalian bisa melihat evolusi crypto.
Terutama Bitcoin, terhadap dolar sejak tahun 2009. Salah satu grafik algoritma yang dapat digunakan ialah Rainbow Chart. Lantas apakah itu? Sebelum kita membahas bagaimana cara membacanya, kita bahas dulu pengertiannya.
Bitcoin Rainbow Chart sendiri merupakan grafik logaritmik yang menggambarkan pergerakan dari harga Bitcoin secara jangka panjang. Alat ini pertama kali dikenalkan tahun 2014 oleh Azop, seorang pengguna situs Reddit.
Azop menciptakannya untuk mengevaluasi harga pasar Bitcoin kepada komunitas kripto di situs tersebut. Setelah dikenal banyak orang, ide tersebut dikembangkan menggunakan Logarithmic Regression lalu kemudian di publish Uber Holger dalam Blochcancenter.com.
Logarithmic Regression sendiri ialah grafik yang dipakai untuk membuat analisis statistic. Dengan pendekatan yang membaca adanya hubungan pergerakan harga dengan faktor. Fitur penting dari grafik ini ialah rate harga.
Akan fluktuatif turun dan naiknya di awal, tetapi pergerakannya akan melambat seiring dengan berjalannya waktu. Bitcoin Rainbow Chart digambarkan seperti pelangi dan setiap warnanya menggambarkan arti yang berbeda.
Alat ini tidak mempertimbangkan turun naiknya nilai Bitcoin dalam jangka pendek, sehingga lebih cocok dipakai sebagai analisis jangka panjang. Rainbow Chart ini mencoba untuk memaparkan informasi kepada para investor.
Terkait kapan waktu yang tepat untuk menjual atau membeli Bitcoin saat ini serta di masa mendatang. Grafik ini juga menampilkan info tentang tindakan yang seharusnya dilakukan karena sifatnya jangka panjang.
Berikut Ini Arti Warna Bitcoin Rainbow

Berbeda halnya dengan kebanyakan indikator teknikal lain, cara membaca Rainbow Chart ini cukup mudah. Kalian hanya perlu memahami beberapa kelompok warna, setiap warna dapat dijadikan alat analisis.
- Kuning
Warna kuning ini menandakan fase hold, itu artinya harga BTC dianggap belum terlalu menguntungkan untuk melakukan take profit. Investor disarankan untuk menunggu dan melihat ke mana arah pergerakan harga BTC.
- Biru
Warna hijau pada Bitcoin Rainbow Chart menandakan harga BTC tengah mengalami diskon. Sehingga menjadi area yang pas untuk melakukan pembelian. Tetapi ia tidak memiliki batas bawah.
Alias harga dapat terus turun. Tidak pelak banyak yang menganggap pembelian di area ini berisiko. Jadi semua tergantung kalian, pada area ini kalian mau melakukan pembelian atau tidak.
- Orange
Pada level ini, BTC sedang mengalami fase bullrun, diiringi momentum FOMO. Bagi investor yang berhati-hati, momen ini dapat menjadi penanda bahwa kenaikan harga akan segera berakhir.
Bagi para investor yang agresif, momen ini dipercaya masih akan terus berlanjut berkat dukungan FOMO oleh kebanyakan investor. Jadi semua tergantung kalian, termasuk investor agresif atau tidak.
- Hijau
Pada level ini, para investor disarankan untuk melakukan pembelian sebab BTC sudah keluar dari fase bottom, diharapkan bisa terus naik. Level ini dapat dijadikan pintu masuk yang tepat.
Bagi para investor yang merasa level biru masih terlalu riskan. Sehingga bila kalian merasa level biru terlalu riskan, lebih baik lakukan pembelian BTC di area hijau ini.
- Merah
Area merah menandakan para investor untuk segera menjual BTC. Pada area ini, Bitcoin sudah ada di puncak, berpotensi mengalami koreksi sewaktu-waktu. Tetapi layaknya level biru, ia tidak memiliki batas atas.
- Warna lain
Selain beberapa warna di atas, ada pula beberapa warna lain yang perlu kalian ketahui. Antara lain seperti dark red menandakan gelembung harga akan pecah. Dark orange menunjukkan banyak investor.
Yang mengalami Fear of Missing Out. Sedangkan light green berarti harga pasar mulai menurun, bluish green berarti kalian harus membelinya sekarang juga. Indigo berarti diskon besar-besaran dari harga aset.
Cara Mudah Membaca Bitcoin Rainbow

Untuk mengetahui bagaimana cara membacanya, kalian bisa mengetahuinya lewat indikator warna yang ada di titik harga. Seperti kita ketahui, cryptocurrency tidak stabil, nilainya bisa turun dan naik selama beberapa jam.
Tetapi bila mempertimbangkan grafik logaritmik bitcoin, kalian bisa melihat evolusinya sejak awal terhadap dolar. Serta kecenderungan penilaian BTC yang tinggi selama bertahun-tahun, dengan segmen warna Bitcoin Rainbow Chart.
Kalian bisa melihat kapan BTC oversold, ditandai dengan warna hijau dan biru. Atau kapan overbought yang ditandai dengan warna merah dan oranye. Ini memberi investor gambaran.
Terkait kapan waktu yang tepat untuk menjual atau membeli BTC. Jika harga ada di zona hijau hingga biru, itu menandakan bahwa koin tersebut sedang oversold.
Sementara jika grafik ada di zona merah, oranye, dan ungu itu menandakan koin sedang overbought. Dengan grafik ini kalian dapat memperoleh momen yang tepat untuk menjual atau membeli Bitcoin.
Sehingga ketika BTC ada di zona hijau atau biru dapat menjadi waktu yang pas untuk membelinya. Saat Bitcoin ada di zona merah, oranye, dan ungu, inilah saatnya untuk menjualnya.
Hingga kini, pengkategorian warna dengan Bitcoin Rainbow Chart ini benar-benar merupakan saran yang sangat berguna. Untuk membuat pertimbangan menjual atau membeli BTC. Rainbow Chart ini menunjukkan bahwa BTC.
Selalu meraih new high setiap mengalami halving. Halving BTC ini pertama terjadi tahun 2012 dan halving lain terjadi tahun 2016. Umumnya, Bitcoin bubble ini terjadi setelah halving.
Apakah Bitcoin Rainbow Akurat?
Untuk tingkat akurasinya, ada perbedaan pendapat, ada yang beranggapan bahwa Rainbow Chart ini akurat. Ada pula yang beranggapan tidak terlalu akurat, berikut ini penjelasan lengkapnya :
- Tidak terlalu akurat
Sebagai orang yang sudah mengembangkan Rainbow Chart ini, Hogler mengatakan bahwa grafik ini dibuat tanpa adanya dasar ilmiah. Chart ini sendiri dibuat untuk memungkinkan pembaca mengamati pergerakan harga pasar.
Dalam jangka waktu panjang tanpa harus melihat gangguan fluktuasi harga harian. Tidak hanya itu, dari chart ini para investor juga bisa melihat waktu yang pas untuk menjual ataupun membeli BTC.
Namun walaupun dianggap tidak terlalu akurat, Bitcoin Rainbow Chart sudah berhasil mengungkapkan info menarik terkait pergerakan pasar. Dari grafik tersebut bisa dilihat bahwa setahun setelah halving.
Biasanya harga BTC akan mengalami peningkatan drastis. Contohnya ialah pada tahun 2013, BTC mencapai titik tertinggi semenjak diluncurkan yakni $1000. Lalu hal yang sama terjadi tahun 2017 dan 2021.
Dari penjelasan di atas kalian dapat menyimpulkan bahwa Rainbow Chart bisa dijadikan salah satu metrics dalam menganalisa harga pasar. Tetapi alangkah baiknya jika kalian tetap mengkombinasikan analisis lain.
Antara lain seperti data on chain, analisis candlestick, atau dengan model stock to flow. Dengan demikian, kalian dapat memprediksi harga pasar dengan lebih akurat lagi.
- Sangat Akurat
Bitcoin Rainbow Chart ini mempunyai tingkat akurasi yang cukup pas. Walaupun sering kali grafik ini justru dianggap sebagai lelucon bagi sebagian technical analyst. Chart ini didasarkan pada gagasan bahwa.
Harga BTC dari sejak pertama kali dipasarkan hingga kini membentuk lintasan pelangi. Tidak hanya itu, warna pelangi yang sesuai dengan posisi harga mampu menunjukkan apakah kini BTC.
Berada di bagian bawah atau puncak pasar. Sejatinya, Holger sendiri mengakui bahwa pita warna-warni tersebut sebenarnya tidak mempunyai dasar ilmiah apapun. Tetapi kalian tidak perlu khawatir.
Sebab grafik tersebut bisa membantu kalian untuk mengamati pergerakan harga Bitcoin dalam jangka panjang. Dengan cara mengabaikan gangguan dari volatilitas harian serta mendapatkan gambaran terkait waktu terbaik menjual atau membelinya.
baca juga : Cara Tukar Bitcoin ke Rupiah Beserta Keuntungannya
Jadi bagi kalian, para pengguna Bitcoin kini sudah tau apa itu Rainbow Chart beserta cara membacanya. Bitcoin Rainbow Chart ini akan sangat membantu kalian, terutama bagi para pemula.