Profil risiko investasi merupakan istilah supaya para investor tahu tingkat toleransi, pada risiko ketika melakukan investasi. Hal tersebut karena ketika berinvestasi, akan ada risiko yang berbeda. Risiko yang ada akan bergantung pada jenis investasi yang dipilih. Semakin tinggi imbal hasil yang didapat, maka akan semakin tinggi juga risiko yang diperoleh.
Baca Juga: 4 Tipe Profil Risiko Investasi yang Perlu Diketahui!
Karakter seseorang dalam menghadapi sebuah risiko akan sangat berpengaruh terhadap perencanaan keuangan dan juga kegiatan penanaman modal. Risiko yang berbeda pada setiap produk investasi, menyebabkan penting bagi seorang calon investor mengetahui profil risiko. Dengan memilih instrumen penanaman modal yang tepat, maka anda dapat memperoleh imbal hasil yang maksimal di kemudian hari.
Jenis Profil Risiko Investasi

Sebelum terjun ke dunia investasi, lebih bai kanda mengetahui jenis-jenis profil risiko investasi yang ada. Terdapat 4 jenis profil risiko investasi, yakni sebagai berikut:
Agresif
Jenis pertama dari profil risiko adalah agresif, yang mana berani untuk menghadapi risiko. Terutama risiko yang tinggi, tipe ini bertujuan untuk mengembangkan investasi. Tak lain, untuk mencapai keuntungan maksimal dalam jangka waktu panjang. Tipe investor ini biasanya memiliki rencana jangka waktu berinvestasi lebih dari empat tahun. Perlu diketahui bahwa seorang investor dengan tipe agresif biasanya tidak akan mencairkan dana investasi, bila di kemudian hari sedang terjadi penurunan atas nilai investasi. Bahkan, jika terjadi potensi mengalami kerugian.
Moderat
Profil risiko berikutnya adalah jenis moderat, yang mana berani untuk mengambil risiko. Namun, tetap hati-hati dalam menentukan pilihan. Tipe investor moderat ini akan selalu menyeimbangkan antara risiko dengan imbal hasil, ketika mencapai keuntungan yang optimal secara berkala. Investor dengan tipe moderat ini juga bertujuan memiliki pertumbuhan modal, dalam jangka waktu menengah sampai panjang. Dimana, rencana jangka waktu melakukan investasi 3 hingga 4 tahun. Seseorang dengan tipe ini cenderung tidak mencairkan dana investasi ketika terjadi penurunan nilai yang berdampak kerugian. Justru ia akan lebih memonitor investasi tersebut.
Konservatif
Tipe investor konservatif menjadi profil risiko investor yang berikutnya. Tipe konservatif akan memilih investasi yang aman dengan risiko rendah. Dimana tipe ini akan menghindari investasi yang memiliki risiko tinggi. Juga lebih menyukai produk investasi yang mempunyai nilai stabil. Biasanya, rencana jangka waktu investasi seseorang dengan tipe konservatif adalah 1 hingga 3 tahun. Seorang investor bisa mentoleransi risiko rendah, juga cenderung akan mencairkan dana ketika terjadi penurunan nilai. Tipe investor ini, umumnya hanya mengalokasikan sebagian kecil modalnya, pada instrumen investasi dengan risiko tinggi, seperti obligasi atau saham.
Sangat Konservatif
Sangat konservatif merupakan tipe profil risiko yang sangat mengedapankan keutuhan nilai pokok investasi. Serta tak ragu bila harus melepas potensi keuntungan yang lebih besar. Tipe ini biasanya memiliki rencana jangka waktu investasi kurang dari satu tahun. Seseorang dengan tipe sangat konservatif tidak bisa mentoleransi risiko kerugian nilai pokok investasi. Sehingga, biasanya ia akan cenderung memilih produk investasi berupa deposito, reksadana pasar uang, atau tabungan yang mana bisa dicairkan kapan saja.
Cara Cek Profil Risiko

Sebelum anda memulai investasi, ada hal lain yang penting untuk diketahui oleh investor pemula. Apa itu? Yakni mengecek profil risiko investasi anda. Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi alasan pada tiap tingkatan profil risiko tersebut. Di bawah ini merupakan cara cek profil risiko yang dapat anda lakukan, guna menentukan profil anda:
Sesuaikan Usia
Langkah pertama untuk cek profil risiko yakni dengan menyesuaikan usia. Semakin muda seseorang, maka cenderung lebih berani ia mengambil risiko tinggi. Sementara itu, untuk seseorang yang akan memasuki masa pensiun atau sudah, akan lebih cocok jika berinvestasi dengan produk investasi yang memiliki risiko kecil dan stabil.
Kondisi Finansial
Mengetahui kondisi finansial menjadi hal penting dalam cek profil risiko investasi. Sebab penghasilan yang dihasilkan setiap bulan, dapat memengaruhi profil risiko anda. Seseorang dengan penghasilan besar cenderung mengambil risiko yang lebih tinggi. Sedangkan, seseorang yang memiliki penghasilan minim akan memilih investasi dengan risiko lebih rendah.
Pertimbangkan Tanggungan
Bagi seseorang yang sudah mempunyai tanggungan, maka hal itu dapat menjadi faktor yang diperhitungkan. Misalnya adalah untuk orang yang sudah berkeluarga, maka lebih baik memilih investasi dengan instrumen, yang memiliki nilai stabil dan risiko rendah.
Tahu Ilmu Investasi
Ilmu investasi merupakan hal penting yang sangat perlu dimiliki oleh seorang investor. Ilmu investasi adalah hal yang wajib anda ketahui, sebelum mulai melakukan investasi. Hal tersebut dikarenakan dengan ilmu yang dimiliki, maka anda dapat mengatasi beragam risiko yang mungkin akan terjadi di kemudian hari. Sehingga, anda lebih siap dibanding tidak mempunyai ilmu investasi sama sekali.
Contoh Profil Risiko Investasi
Ketika menjalankan sebuah produk investasi, anda tentunya akan dihadapi sejumlah risiko yang mungkin akan terjadi di kemudian hari. Beberapa contoh profil risiko investasi tersebut adalah sebagai berikut:
Pasar
Pada dasarnya, pasar adalah salah satu risiko yang pasti akan dialami investor. Bahkan, risiko ini tidak bisa dihindari. Perubahan sentimen saha atau obligasi menyebabkan terjadinya fluktuasi NAB atau Nilai Aktiva Bersih. Contohnya, kebijakan perpanjangan waktu PSBB menyebabkan turunnya IHSG.
Suku Bunga
Risiko ini biasanya muncul saat terjadi fluktuasi suku bunga di pasar modal serta berdampak pada pendapatan investasi. Contohnya, nilai obligasi akan memburuk bila suku bunga mengalami peningkatan.
Likuiditas
Tahukah anda bahwa kesulitan menyediakan uang tunai pada periode waktu tertentu, akan mengakibatkan likuiditas? Saat seorang peminjam melunasi utang yang sudah jatuh tempo, maka aset tersebut diubah menjadi uang tunai. Tetapi, waktu pencairan sangat lama sehingga tidak akan likuid atau cair.
Negara
Negara adalah salah satu faktor yang memengaruhi risiko dalam berinvestasi. Contohnya, kegiatan politik negara, beberapa perubahan terhadap ketentuan perundang-undangan akan sangat berpengaruh, pada iklim investasi atau ekonomi negara.
Reinvestasi
Ketika berinvestasi pada produk atau instrumen investasi yang baru, tak menutup kemungkinan adanya beberapa risiko yang timbul. Salah satunya ialah arus kas investasi tersebut, menghasilkan hasil yang lebih rendah daripada sebelumnya.
Nilai Tukar Mata Uang
Risiko ini bisa terjadi saat terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah, dengan mata uang negara lain. Contohnya, ketika tingginya nilai mata uang dollar Amerika akan memberi dampak buruk pada rupiah. Hal tersebut dikarenakan ketika anda melakukan investasi menggunakan dollar Amerika, maka akan semakin banyak uang rupiah yang harus dikeluarkan.
Baca Juga: 4 Tipe Profil Risiko Investasi yang Perlu Diketahui!
Seperti yang diketahui bahwa saat ini semua orang memiliki kesempatan untuk berinvestasi, baik itu dalam jumlah kecil atau besar. Namun, ketika memutuskan untuk berinvestasi, anda tidak bisa sembarangan dan asal dalam memilih produk investasi. Pertama, anda harus memahami tipe profil risiko agar tahu produk atau instrumen investasi mana yang memang cocok dan sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai, di masa depan anda dapat mengatasi risiko atau permasalahan yang mungkin muncul.