Setelah Anda mengidentifikasi adanya tanda toxic culture, sebaiknya langsung praktikkan cara menghadapi toxic culture di kantor. Anda pasti mengimpikan lingkungan kerja yang sehat dan karyawan senang. Ketahui juga tanda kalau toxic culture ada di sekitar Anda.
Baca juga: Daftar Mata Uang Terendah di Dunia, Indonesia Juga Termasuk
Menurut studi yang telah dilakukan, 9 dari 10 perusahaan sekarang memiliki lingkungan kerja yang toxic. Dalam kata lain, ini sering disebut sebagai toxic workplace. Jika ada di lingkungan seperti ini, karyawan akan sulit merasa termotivasi dan juga tidak akan diapresiasi.
Data itu jelas adalah sesuatu yang tidak bisa dipercaya, karena sejak karyawan bekerja di lingkungan, mereka masuk ke lingkungan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Dan lingkungan seperti ini yang kemudian harus diganti dan perusahaan harus ambil bagian!
Sekarang adalah waktu untuk memulainya, karena ini dapat membuat mental pekerja lebih buruk. Ada banyak alasan juga mengapa toxic culture bisa muncul di kantor. Sehingga yang harus dilakukan sekarang adalah mengatasinya dan mulai dengan cari tahu tandanya.
Tanda Kalau Anda Perlu Segera Mempraktikkan Cara Menghadapi Toxic Culture di Kantor

Data lainnya adalah, sekitar 26 persen karyawan merasa kalau mereka malas bekerja dan pergi ke kantor setiap harinya. Alasan dari mereka juga adalah karena tempat kerja mereka tidak sehat. Tetapi pekerja memiliki cara untuk mengatasi situasi yang sulit seperti itu.
Cara menghadapi toxic culture di kantor harus segera dilakukan sejak Anda tahu tanda itu muncul. Ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama, karena bisa menjadi kebiasaan. Bagi Anda yang tidak tahu apakah tempat kerja sudah toxic atau tidak, sesuaikan lagi dengan tanda yang muncul ini:
-
Retensi Karyawan yang Lemah
Jika rate turnover sudah tinggi, maka itu bisa menjadi tanda terjadinya lingkungan yang toxic. Tenur dan retensi perusahaan yang lemah menjadi tanda kalau lingkungan kerja sudah toxic dan butuh cara menghadapi toxic culture di kantor.
-
Komunikasi yang Tidak Efektif
Anda juga bisa tahu kalau toxic culture sudah ada di lingkungan kerja ketika dalam hal komunikasi sudah tidak efektif. Menyampaikan satu pesan dan berlanjut ke yang lain itu harus terstruktur. Komunikasi yang tidak efektif ini sering memicu masalah lain.
-
Adanya Perasaan Tidak Aman dalam Aspek Psikologis
Kalau Anda sudah merasa tidak aman dalam aspek psikologis di tempat kerja, itu bisa jadi sudah waktunya Anda langsung mempraktekkan cara menghadapi toxic culture. Perasaan tidak aman ini bisa muncul ketika menyadari adanya perubahan di sana.
-
Gosip yang Semakin Buruk
Gosip bisa dibilang sebagai satu hal yang sudah biasa di lingkungan kerja. Tetapi jika itu sudah melebihi batas dan karyawan sudah merasa tidak aman akibat hal itu, itu berarti cara menghadapi toxic culture di kantor sangat dibutuhkan agar aman.
-
Bullying di Tempat Kerja
Kalau ini mungkin yang paling parah dan memiliki efek yang paling buruk. Jika sudah terjadi bullying di tempat kerja, segmen kerja itu tidak akan lancar. Bullying di tempat kerja dapat mengakibatkan bahaya dalam aspek fisik, mental, dan juga faktor lain.
-
Tidak Adanya Work-Life Balance
Karyawan wajib memprioritaskan work-life balance. Dalam hal pengalaman kerja, ini akan sangat mempengaruhi hasil kerja dan seperti apa karyawan bisa menambah hasil kerja itu. Kerja dan hiburan harus seimbang, meskipun ketika ada di tempat kerja.
-
Bos yang Buruk
Harus perhatikan juga sifat dari bos yang memimpin perusahaan itu. Bos yang buruk menjadi tanda kalau lingkungan kerja juga akan ikut buruk. Sehingga karyawan harus bisa mengikuti cara menghadapi toxic culture di kantor dari bos yang tidak sehat.
-
Moralitas yang Rendah
Berkaitan juga dengan moralitas, dan jika perusahaan memiliki nilai moral yang buruk, itu menjadi tanda kalau toxic culture semakin parah. Moralitas yang rendah itu juga akan membuat cara kerja yang tidak produktif untuk kinerja di perusahaan itu.
-
Kesadaran yang Sangat Rendah atau Bahkan Tidak Ada
Anda harus segera mempraktekkan cara menghadapi toxic culture di kantor ketika kesadaran yang sudah sangat rendah atau bahkan tidak ada. Kesadaran itu berkaitan dengan bantuan yang diberikan oleh pekerja lain untuk karyawan yang kesulitan.
-
Konflik yang Tidak ada Penyelesaian
Tidak bisa dipungkiri kalau konflik adalah hal yang umum di perusahaan. Dan jika konflik terjadi, maka sebaiknya langsung diselesaikan. Namun jika konflik itu tidak diselesaikan dan masih terus berlanjut, maka itu sudah menjadi tanda toxic culture.
-
Tidak Adanya Nilai Utama Perusahaan
Perusahaan harus memiliki nilai utama dan branding. Nilai utama juga bisa menjadi visi perusahaan, sehingga itu bisa membuat lingkungan kerja lebih efektif dan sehat. Sehingga nilai utama perusahaan sangat penting untuk hilangkan toxic culture.
-
Manajer yang Mulai Mengabaikan Karyawan
Manajer memiliki peran yang sangat penting untuk cara menghadapi toxic culture di kantor. Toxic workplace dimulai dengan manager yang mengabaikan karyawan. Maka dari itu, company wajib memilih manajer yang bisa utamakan healthy work style.
-
Kompetisi Antar Karyawan yang Tidak Penting dan Tidak Sehat
Kompetisi antar karyawan itu sebenarnya penting untuk mendorong produktivitas. Tetapi jika kompetisi itu sudah tidak sehat, maka toxic culture mulai muncul. Setiap kali adanya workplace yang buruk ini, harus segera diubah menjadi yang sehat.
Cara Menghadapi Toxic Culture di Kantor

Karena toxic culture sudah memburuk dan butuh kesadaran, maka tujuan utama Anda saat ini adalah membuat kultur itu hilang. Cara menghadapi toxic culture ini juga bukan hanya bisa diterapkan di kantor, tetapi di lingkungan yang Anda rasa sudah tidak lagi menyehatkan.
Seperti yang sudah kami singgung sebelumnya. Kalau ini masih terus dibiarkan, maka efek yang bisa dihasilkan akan memburuk, dan pada akhirnya membuat kinerja karyawan tidak lagi produktif. Untuk cara menghadapi toxic culture di kantor yang efektif, ini adalah caranya:
-
Menekankan dan Mengajarkan Teamwork
Semua ini dimulai dulu dengan tim. Tim yang bisa bekerja sama dan tahu apa saja tujuan yang harus dicapai akan mengurangi terjadinya kompetisi tidak penting. Malah yang akan terjadi adalah semuanya bekerja sama untuk tercapainya tujuan itu.
-
Membuat Tempat yang Aman dan Nyaman untuk Seluruh Rekan Kerja
Dengan adanya toxic culture, lingkungan kerja menjadi sangat tidak nyaman. Dari sini juga yang ingin kami prioritaskan, yaitu dengan mulai membuat tempat yang aman dan nyaman. Sehingga setiap bertemu rekan kerja, tidak ada lagi yang khawatir.
-
Pertimbangkan untuk Memperkenalkan Masing-Masing Staff
Jika Anda merupakan petinggi di kantor, lebih baik mulai perkenalkan kembali satu per satu staf. Dengan kenal satu sama lain, maka ini mempermudah komunikasi. Dan salah satu cara menghadapi toxic culture di kantor adalah dengan komunikasi.
-
Sadar Kalau Semua Karyawan adalah Aset Perusahaan
Semua karyawan memiliki kasta yang sama, dan semua adalah aset perusahaan. Jika ada yang merasa tidak senang dalam bekerja, maka perusahaan tidak akan mencapai tujuannya. Di sisi lain, jika semuanya saling menghargai, maka kinerja meningkat.
-
Tanamkan Rasa Semangat dan Antusias ke Semua Karyawan
Tanamkan rasa semangat dan antusias ke semua karyawan. Masing-masing karyawan memiliki caranya tersendiri, tetapi pihak perusahaan bisa membangun rasa semangat itu sedari awal. Dan itu adalah cara yang sangat efektif untuk mengusir sifat toxic.
Hal-Hal yang Bisa dilakukan Perusahaan untuk Cara Menghadapi Toxic Culture di Kantor

Kalau yang dari tadi kami sebutkan adalah cara hadapi toxic workplace dari pihak karyawan, pihak petinggi perusahaan juga memiliki tanggung jawab terhadap semua lingkungan kerja itu. Mulai dengan sadari sudah ada toxic culture dan mulai cari cara mengatasi semua itu.
Petinggi juga akan menyadari performa perusahaan yang menurun drastis setelah satu per satu tanda toxic culture muncul. Hingga pada akhirnya, kerugian menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Jadi, segera praktekkan cara menghadapi toxic culture di kantor yang seperti ini:
- Mulai dengan cari tahu apa masalahnya
- Evaluasi setiap jaringan atau pihak yang terlibat di sana
- Rencanakan strategi perbaikan
- Dengarkan keluhan karyawan lain
- Siapkan beban kerja dan deadline yang lebih masuk akal sekarang
- Komunikasi secara transparan
- Pahami setiap keluhan dan keinginan karyawan
- Realisasikan Rencana Tersebut
- Refleksi dan Adaptasi kebiasaan baru tersebut
Baca juga: Kerugian McDonald’s Setelah Keluar dari Rusia
Lingkungan kerja yang aman dan nyaman jelas adalah satu hal yang akan sangat membantu. Sementara itu, jika setiap ingin bekerja malah muncul perasaan tidak aman, itu bisa menjadi bahaya. Itu berarti sudah butuh cara menghadapi toxic culture di kantor segera.