Pernahkah Anda mendengar Logam Tanah Jarang? LTJ atau rare earth merupakan komponen penting dalam tren energi ramah lingkungan dengan basis baterai. LTJ ialah paduan senyawa kompleks yang terdiri dari 17 belas unsur di tabel periodik. Dimana 15 unsur diantaranya adalah kelompok Iantanida dengan skandium beserta itrium.
Baca Juga: Logam Tanah Jarang: Kegunaan dan Potensi di Dalam Negeri
Sebagai mineral, LTJ termasuk mineral ikutan pada mineral utama. Seperti tembaga, perak, timah, emas, dan lainnya. Tetapi, memang jumlahnya sangat kecil dan jarang ditemukan, maka tak heran jika disebut sebagai Logam Tanah Jarang. Saat ini China menjadi pemain utama dalam pengeksporan material baru LTJ ke negara-negara yang tak memiliki Logam Tanah Jarang. Diketahui bahwa pada 2010-2011 silam China melakukan pembatasan ekspor sehingga harga LTJ meningkat drastis di pasar global.
Logam Jarang Tanah banyak digunakan untuk perangkat elektronik seperti speaker, tablet, ponsel, dan lainnya. LTJ juga dapat digunakan untuk bidang lain seperti kesehatan, penerbangan, industri pertahanan, dan otomotif. Bahkan, banyak senjata militer canggih yang diproduksi menggunakan komponen LTJ.
Oleh karenanya, LTJ diklaim memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Misalnya, jika suplai LTJ berkurang, maka produsen dapat berhenti beroperasi. Sebab perlu LTJ dalam proses pembuatannya.
Ditemukan di Eropa
Eropa sempat dibuat heboh dengan penemuan sumber tambang logam LTJ di wilayah mereka. Dikabarkan bahwa LTJ ditemukan di ujung utara Swedia sebanyak lebih dari 1 juta ton. LTJ yang baru ditemukan itu tentu menjadi kabar baik bagi Eropa. Tetapi, mungkin butuh waktu sampai 15 tahun untuk dapat dipasarkan. Sebab rumit dan juga proses perizinan yang memakan waktu lama sebab adanya evaluasi risiko lingkungan.
Kabar penemuan LTJ di wilayah Eropa tersebut heboh lantaran tak pernah ada sebelumnya, LTJ yang ditambang di wilayah mereka. BBC melaporkan bahwa sekitar 98 persen kebutuhan LTJ yang digunakan di UE diimpor dari Tiongkok pada 2021 lalu.
Potensi Logam Tanah Jarang di Dalam Negeri
Dengan banyak potensi LTJ untuk perindustrian, apa Indonesia perlu mengimpor dari luar negeri? Tak perlu, sebab Indonesia punya potensi LTJ sampai 1.5 miliar ton. Logam Tanah Jarang tersebut disebut tersebar di Bangka Belitung, Sulawesi, Papua, dan Kalimantan. Tetapi, pengembangan material LTJ dalam negeri, masih memiliki beberapa kendala. Seperti belum optimalnya penelitian sebab masih dilakukan parsial oleh instansi-instansi.
Bukan hanya itu, masih terikatnya sumber Logam Tanah Jarang dengan logam utama hasil tambang dan sulitnya mengekstrasi sumber sekundernya. Sehingga, sampai saat ini, penguasaan potensi LTJ di Indonesia belum mencapai skala komersial.
Sumber daya LTJ yang termasuk dalam mineral kritis dunia ini, rentan dipengaruhi oleh isu global. Oleh karenanya, kebijakan pemerintah dalam mengelola sumber daya Logam Tanah Jarang. Dengan cara memahami seutuhnya karakteristik serta potensi sumber daya LTJ di Tanah Air. Jaminan pemenuhan kebutuhan mineral untuk kepentingan nasional, kemandirian, dan kedaulatan negara adalah kewajiban pemerintah. Baik pemerintah pusat atau provinsi, sesuai dengan kewenangannya. Hal ini sejalan dengan UU Nomor 4 Tahun 2009 mengenai pertambangan mineral dan batubara.
Dimana mineral dan batubara sebagai sumber daya alam, tak terbarukan adalah kekayaan nasional dan dikuasai negara. Agar sebesar-besarnya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Ekplorasi sumber daya LTJ secara sistematis dalam jangka pendek, menengah, atau panjang, sangat penting guna mengungkap potensi sumber daya LTJ, yang cukup dimiliki Indonesia.
Eksplorasi LTJ yang bertahap dengan ragam metoda dibutuhkan guna mendapat gambaran, dari distribusi vertikal dan horisontal kondisi bawah permukaan. Diketahui dari 29 lokasi mineralisasi LTJ yang terungkap, ada sekitar 8 lokasi yang sudah dieksplorasi awal. Kemudian, sisanya menjadi peluang dan target utama Badan Geologi.
Indonesia sendiri dianggap terlambat mengeksplorasi LTJ, sehingga belum ada banyak informasi pasti yang bisa diperoleh mengenai potensi yang ada di Indonesia.
Wilayah Penghasil LTJ di Indonesia

Berikut adalah wilayah Indonesia yang memiliki Logam Tanah Jarang:
Kepulauan Bangka Belitung
Logam Tanah Jarang banyak terdapat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terutama di Bangka Selatan. ESDM menyebut bahwa di Bangka Belitung ada potensi LTJ sebesar 186.663 ton dalam bentuk monasit. Kemudian, ada 20.734 dalam bentuk material senotim.
Kalimantan Barat
Dilaporkan bahwa Kalimantan Barat memiliki laterit, yang merupakan bagian dari material LTJ sebesar 219 ton.
Sulawesi Tengah
Wilayah Indonesia selanjutnya yang memiliki LTJ adalah Sulawesi Tengah. Sulawesi Tengah memiliki LTJ dalam bentuk material laterit sebanyak 443 ton.
Sumatera Utara
Sumatera Utara menjadi wilayah Indonesia selanjutnya yang memiliki LTJ. Sumatera Utara memiliki potensi material laterit sebesar 19.917 ton.
Jawa Timur
Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Tengah menjadi viral sebab dianggap memiliki material LTJ. Material LTJ yang banyak di Lumpur Lapindo yaitu Ce atau Cerium. Tetapi, penemuan tersebut tak sebanding dengan kerugian yang diderita oleh para warga dan juga lingkungan, yang terkena dampak Lumpur Lapindo sejak 2006 silam.
Kegunaan LTJ
LTJ banyak diburu bukan tanpa alasan, yang mana LTJ ini digunakan dalam peralatan sehari-hari. Misalnya saja seperti DVD, baterai isi ulang, telepon seluler, memori komputer, magnet, lamu fluoresen, dan lainnya. Kegunaan LTJ bahkan untuk komputer dan DVD sudah tumbuh lebih cepat, daripada telepon seluler.
Baca Juga: Logam Tanah Jarang: Kegunaan dan Potensi di Dalam Negeri
Berbagai tipe rechargeable batteries yang mengandung banyak cadmium atau timbal, saat ini digantikan dengan rechargeable lanthanum-nickel-hydride. Seperti pada baterai mobil, baterai komputer, dan peralatan komunikasi yang banyak menggunakan Logam Tanah Jarang. Sebab daya pakai yang lebih lama, mudah didaur ulang, dana mudah diisis ulang.
Penggunaan LTJ ini memicu berkembangnya material baru, yang memberi perkembangan teknologi signifikan dalam ilmu material. Perkembangan material tersebut banyak diaplikasikan pada industri guna meningkatkan kualitas produk. Dengan adanya LTJ, mobil bertenaga listrik muncul dan bisa digunakan untuk perjaanan jauh. Sehingga, mobil dengan tenaga listrik mulai banyak dikembangkan.
Tiongkok adalah produsen utama Logam Tanah Jarang di dunia. Dimana pada tahun 2018, Tiongkok mampu memproduksi 120.000 ton LTJ. Kapasitas tersebut adalah 70 persen dari produksi LTJ dunia, yang mana mampu mendorong pertumbuhan teknologi industri. Sampai mendirikan industri elektronik luar, dengan kemampuannya menggunakan materail LTJ. Tiongkok saat ini bukan hanya menguasai pasar barang elektronik seperti komponen televisi, monitor, handycam, dan komputer, namun nyaris semua jenis produk industri dengan harga yang kompetitif. Misalnya otomotif, industri baja, dan juga manufaktur lainnya.
Sebenarnya hampir tak ada perusahaan di dunia, yang secara khusus menambang LTJ. Hal tersebut karena LTJ merupakan bijih tambang ikutan atau merupakan hasil sampingan, dari komoditas tambang lain. LTJ biasanya tak sengaja ikut ditambang bersama nikel, timah, atau bauksit. LTJ baru didapat ketika perusahaan tambang melakukan proses pemisahan atau ekstraksi.
Penambangan LTJ hampir sama dengan proses mendapat emas, yang kerap kali dijadikan produk sampingan. Atau ketika perusahaan menambang logam yang lainnya.