Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus berubah seiring berjalannya waktu. Pada masa pandemik baru-baru ini harga rupiah sangat jatuh. Dalam sejarahnya, rupiah dapat melemah karena berbagai faktor.
Baca Juga: Total Kekayaan Elon Musk yang Didapatkan dari 5 Bisnis Berikut Ini
Masalah yang dihadapi oleh rupiah bukan hanya pada saat melemah tapi juga pada saat tinggi. Hal tersebut bergantung juga dengan situasi dan kondisi nilai tukar yang diterapkan. Indonesia sendiri telah tercatat menggunakan kurs tetap, tidak lama setelah Negara ini merdeka.
Nilai tukar berbeda dengan mata uang, hal ini dibedakan dengan pengertiannya. Pada nilai tukar lebih mengacu kepada daya beli mata uang suatu Negara terhadap mata uang Negara lain. Sedangkan mata uang merupakan harga dari mata uang itu sendiri.
Terdapat dua jenis system penukaran mata uang, yang pertama adalah tetap dan yang kedua adalah fleksibel. Pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masuk dalam jenis system yang pertama. Hal ini disebabkan karena harga antara rupiah dan Dolar akan berubah seiring waktu.
Pengertiannya sendiri berupa nilai tetap adalah saat suatu Negara mengikat harga mata uangnya sendiri dengan mata uang atau komoditas lain seperti emas dan dolar AS. Sementara nilai fleksibel menyerahkan harga mata uang domestic ke dalam sebuah mekanisme pasar.
Sejarah Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS
System yang ada di dunia memiliki sejarah yang panjang, bahkan beberapa mata uang sampai tidak berlaku lagi di Negaranya sendiri karena pengaruh inflasi yang terjadi setiap tahunnya. Maka diperlukan berbagai faktor agar tetap mempertahankan mata uang dari suatu Negara.
Pada abad ke 19, dunia menggunakan sistem moneter Internasional, namun sistem tersebut tidak berjalan lama karena beberapa Negara tetap menggunakan sistem nilai tukar tetap yang mengacu pada emas. Tahun 1944 seluruh Negara beralih pada sistem nilai tukar tetap.
Sayangnya system tersebut juga tidak bertahan lama, pada awal tahun 1970an kepercayaan masyarakat terhadap nilai tukar tetap menjadi berkurang, hal ini menyebabkan dunia harus mengganti system agar kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Saat tahun 1973 akhirnya seluruh Negara diberi kebebasan untuk memilihnya sendiri. Saat ini terdapat tiga jenis sistem pada pertukaran mata uang yang digunakan diberbagai Negara, yaitu tetap, mengambang, dan fixed but adjustable rate.
Mengenal Kurs Beserta Sifatnya

Nilai tukar mata uang juga bisa disebut sebagai kurs. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sendiri mengikuti sistem nilai tukar tetap. Nilai tukar memiliki sifat fluktuasi yang dimana harga mata uang domestic bisa naik dan bisa juga turun tergantung oleh keseimbangan pasar yang terjadi.
-
Fakta Mengenai Depresiasi dan Apresiasi
Ketika mata uang domestic nilainya turun terhadap mata uang asing, maka mata uang domestik terdepresiasi. Sebaliknya, apresiasi akan terjadi ketika mata uang domestic menguat terhadap mata uang asing.
Contohnya, ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berubah dari Rp.15.000/dolar menjadi Rp.16.000/dolar maka bagi masyarakat Indonesia, rupiah terdepresiasi karena mereka harus menukar Rp.16.000 untuk satu dolar, harga ini lebih tinggi dari harga sebelumnya.
Bagi orang Amerika, mata uang mereka yaitu dolar mengalami Apresiasi terhadap rupiah, karena mereka bisa mendapatkan lebih banyak rupiah hanya untuk 1 dolar AS. Hal tersebut dapat berpengaruh dengan harga barang yang ada di Indonesia.
-
Pengaruh Harga Barang
Bukan hanya perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saja yang mampu mempengaruhi harga barang, namun pada setiap pertukaran mata uang yang terjadi dapat berpengaruh pada Negara-negaranya masing-masing terlebih khusus pada impor dan ekspor.
Pengaruh harga oleh perdagangan yang terjadi di berbagai Negara terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut juga dipengaruhi pada peningkatan globalisasi dan teknologi yang berpengaruh pada jumlah bisnis yang melakukan jual beli di luar negeri.
Untuk membangun sebuah bisnis perlu adanya pertimbangan harga pada saat membeli dan menjual barang. Semua butuh perhitungan, jangan sampai mengalami kerugian yang tidak diinginkan. Karena nilai tukar sangat mempengaruhi harga barang dan jasa.
-
Pengaruh Pendapatan Perusahaan
Hal tersebut juga akan berdampak dengan pendapatan perusahaan dan biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan perusahaan tersebut. Saat ini harga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS adalah 0,000069 dolar/1 rupiah atau setara dengan Rp. 14.455,65/ 1 dolar.
Saat ini juga terdapat dua jenis kurs yaitu kurs Nominal dan riil. Pada kurs nominal lebih mengacu ke unit actual yang bisa kita dapatkan ketika menukar mata uang dengan mata uang asing.
Sedangkan kurs riil merupakan nilai tukar yang digunakan untuk menukar barang atau jasa suatu Negara dengan Negara yang lainnya. Kurs riil dapat dihitung dengan rumus nilai tukar nominal x inflasi domestic.
Dalam nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mempengaruhi indikator inflasi yang biasa digunakan melalui indeks harga konsumen atau biasa disingkat IHK. Inflasi riil rupiah lebih rendah daripada kurs nominal karena inflasi yang terjadi di Indonesia lebih tinggi.
Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kurs mata uang seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Seperti faktor non-ekonomi dan faktor fundamental sangat mempengaruhi kurs terutama dalam jangka pendek. Berikut merupakan faktor yang dapat mempengaruhi harga mata uang pada suatu Negara:
-
Inflasi
Negara dengan tingkat inflasi yang rendah biasanya nilai tukar akan mudah terapresiasi, hal tersebut dipengaruhi oleh harga barang, jika inflasi domestik rendah maka barang-barang pada suatu Negara tersebut akan lebih kompetitif di pasaran.
Eksport akan lebih tinggi dan permintaan untuk mata uang domestic akan meningkat pesat. Hal ini akan sangat menguntungkan ekonomi dari Negara tersebut. Sebaliknya, Negara dengan tingkat inflasi tinggi akan mengalami depresiasi.
Para investor lebih melihat pada Negara yang menawarkan pengembalian yang lebih tinggi kepada para pemberi pinjaman dibandingkan pengembalian standar. Masuknya modal asing akan membuat harga mata uang suatu Negara akan terapresiasi.
Sebaliknya, jika suku bunga lebih rendah, cenderung menyebabkan harga mata uang terdepresi. Modal akan keluar dari Negara ini lalu pergi ke Negara lain yang lebih menawarkan pengembalian lebih tinggi.
-
Neraca Perdagangan
Pada sebuah perdagangan Internasional tentu saja membutuhkan yang namanya pembayaran, pembayaran tersebut melibatkan mata uang dari dua Negara atau lebih. Oleh karena itu, neraca perdagangan sangat dibutuhkan untuk mempengaruhi.
Jika dalam suatu Negara eksport melebihi impor maka permintaan untuk mata uang domestic akan terus meningkat, akibatnya akan terapresiasi. Sebaliknya ketika suatu Negara impor lebih banyak maka akan terjadi terdepresiasi.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga dipengaruhi oleh utang pemerintah, Karena ketika nilai hutangnya tinggi, maka hal tersebut akan berakibat pada risiko gagal bayar, semakin tinggi kemungkinan modal asing tidak akan masuk ke Negara tersebut.
Jika mengarah pada pelarian modal, hal ini dapat menyebabkan depresiasi tajam mata uang dari suatu Negara. Bukan hanya itu, pajak pada setiap barang juga akan ikut naik, mengingat kurangnya pemasukan dari modal asing.
-
Spekulasi
Pada situasi tertentu fluktuasi kurs, dalam situasi tertentu tidak dapat mencerminkan fundamental ekonomi dari sebuah Negara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan spekulatif yang berpengaruh pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Spekulan biasanya akan mengambil keuntungan lebih dari sebuah peluang jangka pendek, selain untuk menyebabkan kurs menjadi lebih fluktuatif, kegiatan tersebut juga dapat memperkuat pelarian modal dari Negara tertentu.
Politik yang stabil dapat menjaga iklim investasi, terutama pada kebijakan ekonomi yang diambil, hal ini juga berpengaruh pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dengan iklim investasi yang sehat maka investor akan lebih percaya.
Jika terjadi gejolak politik dalam suatu Negara, maka kepercayaan investor akan rusak dan dapat menyebabkan pelarian modal dalam jumlah yang cukup besar, hal ini harus dihindari karena dapat merugikan sebuah Negara.
-
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi pada suatu Negara sangat berbeda-beda, para investor asing biasanya lebih melirik Negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi sehat. Karena hal tersebut dapat meyakinkannya.
Baca Juga: Panduan Cara Daftar NPWP Online dengan Baik dan Benar
Kinerja ekonomi yang kuat sangat dibutuhkan agar bisa menawarkan peluang untuk pengembalian yang diharapkan oleh para investor asing. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara.