Startup unicorn merupakan salah satu istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi orang-orang yang aktif dalam dunia usaha atau dunia bisnis. Namun bagi sebagian orang mungkin istilah unicorn atau startup sendiri masih sangat masih awam dan belum banyak diketahui.
Baca juga : E-Commerce Terpopuler di Indonesia dengan Jumlah Pengunjung Terbanyak
Unicorn sebenarnya merupakan gelar yang disematkan kepada sebuah perusahaan atau startup yang mempunyai nilai valuasi mencapai 1 miliar dolar AS atau Rp. 14 triliun. Sementara valuasi sendiri merupakan nilai ekonomi dari sebuah perusahaan dan biasanya angka ini dijadikan sebagai acuan untuk mengukur potensi bisnis perusahaan tersebut.
Apa Itu Startup Unicorn?

Istilah unicorn sendiri biasanya digunakan pada industri modal ventura untuk menggambarkan perusahaan swasta yang mempunyai nilai lebih dari 1 miliar dolar AS. Istilah unicorn pertama kali dipopulerkan oleh Aileen Lee, investor perusahaan startup sekaligus pendiri dari Cowboy Ventures yang ada di Palo Alto, California Amerika Serikat.
Awal mula munculnya istilah unicorn tertuang dalam artikel berjudul “Welcome to the Unicorn Club”, yang ditulis oleh Aileen Lee terbit di Techcrunch pada November 2013. Dalam mitologi Yunani sebutan unicorn merupakan hewan langka yang mirip dengan kuda dan mempunyai tanduk di kepalanya.
Kemudian istilah unicorn tersebut diambil untuk menggambarkan sebuah perusahaan startup yang mempunyai nilai valuasi mencapai 1 miliar. Karena sebenarnya perusahaan yang mencapai nilai valuasi tersebut sangat jarang terjadi atau langka bahkan cukup terdengar mustahil.
Apalagi perusahaan yang dapat meraih nilai valuasi sebesar itu adalah perusahaan rintisan atau startup yang masih terbatas pada berbagai hal. Maka dari itu perusahaan yang bisa mendapatkan gelar sebagai startup bisa dibilang merupakan pencapaian yang sangat luar biasa.
Karena tidak mudah bagi setiap perusahaan apalagi perusahaan startup untuk bisa mempertahankan kinerja dan terus berinovasi. Di Indonesia sendiri perusahaan yang berhasil mendapatkan gelar sebagai startup unicorn sudah terdata 13 perusahaan yang terbukti performanya.
Nilai Evaluasi dari Startup Unicorn
Perusahaan startup dinilai berdasarkan valuasinya yang kemudian dijadikan sebagai acuan untuk mengukur potensi bisnis perusahaan startup tersebut. Apabila sebuah startup mempunyai nilai valuasi 1 triliun maka ketika ada yang ingin mengakuisisi perusahaan tersebut harus membayar sebanyak 1 triliun.
Semakin banyak pendanaan yang diterima oleh perusahaan rintisan maka nilai valuasinya juga akan semakin meningkat. Angka valuasi yang tinggi tersebut akan dinilai mempunyai prospek yang sangat bagus tentunya kemudian akan menarik lebih banyak investor.
Sementara nilai valuasi startup unicorn sendiri umumnya berdasarkan pada bagaimana investor dan pemodal ventura merasa startup tersebut tumbuh dan berkembang. Hal ini tentunya didasarkan pada kemungkinan jangka panjang.
Hal ini karena akan ada banyak hal yang terjadi di masa depan dan berkaitan dengan ketahanan perusahaan tersebut dari berbagai tantangan yang datang. Apalagi perusahaan startup membutuhkan banyak strategi matang mengingat proyeksi bisnisnya yang baru dan terancam kestabilannya.
13 Perusahaan Startup Unicorn Indonesia

Sering dengan semakin bertambahnya perusahaan yang berhasil mendapatkan gelar sebagai unicorn di Indonesia, angka perkembangan perusahaan startup juga semakin meningkat. Walaupun gelombang PHK atau pemutusan hubungan kerja juga ikut membayangi perkembangan dari bisnis atau perusahaan rintisan tersebut.
Selain itu semakin banyak pula yang mendapatkan gelar sebagai unicorn startup, namun ada juga yang malah bangkrut dan tidak dapat berkembang. Tentu saja jelas membangun startup bukan hal yang mudah, berikut ini daftar perusahaan rintisan unicorn terbaru.
-
Gojek
Gojek bisa dibilang sebagai startup pertama di Indonesia yang mendapatkan gelar startup unicorn, Gojek berdiri sejak 2010 dan berkembang sangat pesat di Indonesia. Gojek berhasil mendapatkan suntikan dana dari raksasa luar negeri ternama Amazon dan Google.
Selain itu ada juga suntikan dana dari Tencent Holdings Ltd yang berasal dari China dan Temasek Holdings Pte yang berbasis di Singapura. Sementara dari dalam negeri, Gojek mendapatkan investasi dari Astra Internasional dan Telkomsel.
-
Tokopedia
Tokopedia juga menjadi salah satu startup penyandang gelar startup unicorn yang didirikan oleh dua orang yaitu Leontinus Alpha Edison dan William Tanuwijaya berdiri pada tahun 2009. Sejak berdiri pada tahun 2009, Tokopedia mengalami perkembangan pesat dengan perkembangan superappnya.
Apalagi saat ini Tokopedia sudah melakukan merger dengan Gojek menjadi bagian dalam GoTo yang sebelumnya sempat menjadi perbincangan hangat. Selain itu Tokopedia juga kerap diperbincangkan karena menggaet idol Korea Selatan BTS sebagai brand ambassadornya.
-
Traveloka
Traveloka sudah mendapatkan penanaman investasi dari banyak perusahaan besar seperti Hilhouse Capital dan JD.com dari China. Serta GFC dan Sequoia Capital yang berbasis di AS, pendanaan terbesar berasal dari dana investasi Qatar senilai 250 juta dolar AS.
-
Ajaib
Selanjutnya Ajaib yang merupakan fintech investasi saham dan reksadana yang sudah resmi menjadi unicorn di Indonesia setelah mendapat penggalangan dana seri B senilai 153 juta dolar AS dari DST Global. Hal tersebut kemudian menjadikan Ajaib sebagai fintech unicorn investasi pertama di Asia Tenggara dan hal tersebut bisa dicapai oleh Ajaib setelah 2 tahun berdiri.
-
Bukalapak
Bukalapak juga mendapat gelar sebagai startup unicorn setelah sebelumnya juga melantai di bursa saham dengan nama PT. Bukalapak Tbk. (BUKA). Bukalapak pernah mengumumkan investasi pada perusahaan teknologi baru seperti Bank Allo sampai melakukan akuisisi dengan perusahaan rintisan PT Belajar Tumbuh Berbagi.
-
OVO
OVO menyandang status sebagai unicorn startup sejak 14 Maret 2019 mengingat pertumbuhan OVO yang sangat cepat melampaui skala valuasi Traveloka dan Bukalapak. Saat ini mayoritas saham OVO dikuasai oleh Grab dan masih berdiri sebagai salah satu perusahaan dompet digital populer.
-
Kopi Kenangan
Kopi kenangan juga resmi menjadi salah satu startup unicorn di Indonesia setelah mengantongi pendanaan pada seri C tahun 2022 senilai 96 juta dolar AS atau Rp. 1,37 triliun. Pertumbuhan kedai Kopi Kenangan yang sangat pesat berhasil menarik minat investasi dari Jas Z dan Eduardo Saverin.
Saat ini Kopi Kenangan terus melakukan ekspansi gerai waralabanya di seluruh Indonesia mengingat bisnis kopi yang juga terus populer. Selain itu Kopi Kenangan juga sudah meluncurkan produk kopi kemasan yang bisa kalian temukan di berbagai gerai.
-
Xendit
Xendit merupakan startup teknologi finansial yang bergerak pada segmen pembayaran dan telah menyandang status startup unicorn sejak 2021. Bahkan Xendit mengumumkan pada Mei 2022 lalu telah mendapatkan pendanaan seri D senilai 300 juta dolar AS atau Rp. 4,3 triliun.
-
Tiket.com
Selanjutnya ada Tiket.com yang merupakan startup online travel agency atau OTA yang didirikan oleh Wenas Agus Setiawan, Dimas Surya, Gerry Undarsa dan Natali Ardianto pada Agustus 2011. Pada 2017 Blibli.com mengakuisisi 100% saham dari Tiket.com dimana Blibli.com merupakan e-commerce milik GDP Venture dari Djarum group.
-
J&T
J&T hadir sebagai salah satu startup unicorn di Indonesia setelah mendapatkan suntikan dana 2 miliar dolar AS dalam putaran pendanaan terbarunya. Beberapa investor memberikan suntikan dana seperti PE China Hillhouse Capital, Sequoia Capital dan Boyu Capital.
-
Kredivo
Perusahaan induk dari Kredivo yaitu Finaccel pada awal tahun 2023 sudah mengumumkan rencana listing di bursa saham Amerika Serikat melalui perusahaan SPAC. Setelah melakukan merger dengan SPAC, valuasi Finaccel kemungkinan akan melebihi 2,5 miliar dolar AS dan rencana ini juga didukung oleh banyak investor.
-
DANA
DANA juga baru mendapatkan pendanaan dari Sinarmas dan Lazada group dengan nilai kesepakatan mencapai 250 juta dolar AS atau Rp. 3,7 triliun sementara investasi dari Lazada tidak dipublikasikan. DANA juga menargetkan pertumbuhan 2 kali lipat dalam total volume pembayaran atau nilai transaksi bruto pada tahun 2022 dibandingkan dengan volume pembayaran tahun 2021.
-
Blibli
Rencana penawaran umum perdana saham atau inisial public offering Blibli.com kabarnya akan menghimpun 500 juta dolar AS atau Rp. 7,2 triliun. Perusahaan unit usaha yang langsung didirikan oleh grup Djarum ini juga punya kinerja baik walaupun tidak sepopuler marketplace lain.
Baca juga : Startup Unicorn, Decacorn, Unicorn: Cari Tahu Perbedaan dan Karakteristiknya!
Unicorn di Indonesia saat ini tentunya akan terus bertumbuh dan semakin banyak dari beragamnya startup yang ada membuktikan bahwa unicorn terbuka untuk setiap jenis usaha. Mulai dari jenis perdagangan, travel sampai bisnis food and beverage bisa menjadi salah satu startup unicorn yang sukses.