Saat ini Bank DKI dorong UMKM agar terus meningkatkan layanan serta profitnya melalui berbagai program yang disediakan. Hal ini merupakan usaha bank sebagai salah satu pihak yang berperan besar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat DKI.
Baca Juga : Sederet Inovasi Terbaru Bank DKI yang Memudahkan
Mengingat saat ini merupakan era digitalisasi, maka bank DKI juga selalu berusaha meningkatkan layanan dengan memfokuskan pada bidang digital tersebut, seperti mengeluarkan aplikasi, sistem pembayaran, dan sebagainya.
Jika kalian penasaran dengan sepak terjang Bank DKI dorong UMKM tersebut, maka silakan simak penjelasan lengkapnya melalui artikel di bawah ini!
Mengenal 3 Usaha Bank DKI Dorong UMKM untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

Untuk memahami sistem kerja serta mengenali berbagai usaha dari bank ini dalam meningkatkan kinerja UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) tersebut, kalian dapat menyimak melalui beberapa poin pembahasan di bawah:
Mengenal Lebih Dekat Bank DKI
Sebelum membahas berbagai informasi lebih lanjut, kalian perlu mengetahui tentang Bank DKI ini, terutama jika bukan warga DKI Jakarta dan sekitarnya.
Bank DKI adalah bank yang berdiri dengan tujuan untuk membantu serta mendorong pertumbuhan perekonomian serta pembangunan daerah dalam berbagai bidang, dan menjadi salah satu sumber pendapatan daerah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Bank tersebut pertama kali berdiri di kawasan Jakarta bernama “PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya”.
Pendiriannya sesuai dengan Akta Pendirian PT Perusahaan Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya No. 30 tanggal 11 April 1961. Akta ini telah mendapatkan penetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia.
Hal tersebut tercantum melalui Surat Keputusan No. J.A.5/31/13 tanggal 11 April 1961 dan telah terdaftar pada buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta pada Juni 1961.
Lalu Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Jakarta Raya berubah sebagai Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta setelah terbitnya Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 tahun 1999.
Bank ini memiliki banyak kegiatan usaha, mulai dari menghimpun dana masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit, memindahkan uang, melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, dan sebagainya.
Bank DKI Dorong UMKM dalam Rangka Menghadapi Perekonomian yang Kompetitif
Nah, tidak hanya memperbanyak akses pembiayaan ke berbagai sektor UMKM, Bank DKI dorong UMKM tersebut juga terlihat dari usahanya dalam memberikan pendampingan dan pemberdayaan supaya bisa tumbuh dan berkembang untuk menopang perekonomian.
Perlu kalian ketahui bahwa pada tahun 2022 lalu bank ini telah memiliki penyaluran KUR sebanyak 100% atau Rp.1,15 triliun. Penyaluran tersebut telah tersebar kepada sekitar 6.023 penggiat UMKM.
Sedangkan pada tahun 2023 ini, porsi yang didapatkan adalah sebanyak Rp.2,8 triliun. Rincian dana tersebut antara lain untuk alokasi konvensional Rp.2 triliun dan alokasi syariah sebanyak Rp800 miliar.
Melihat banyaknya alokasi dana tersebut, maka sudah sepantasnya berbagai usaha Bank DKI dorong UMKM tersebut, maka sudah sepantasnya jika semakin banyak UMKM yang akan terbantu oleh kehadirannya.
Nah, untuk membantu usaha mendorong berbagai upaya tersebut, maka Bank DKI tersebut melakukan kolaborasi dengan pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menyelenggarakan berbagai program, seperti digitalisasi pasar.
Lalu sebagai pihak yang terus berusaha meningkatkan taraf kehidupan masyarakat provinsi ini, maka komisi B DPRD Jakarta juga ikut berperan sebagai pendorong.
Di mana mereka meminta bank agar selalu berusaha menguatkan layanan dengan basis IT (Teknologi Informasi) yang beriringan dengan meningkatnya pencapaian laporan keuangan pada triwulan pertama di tahun 2023 ini, terutama layanan untuk penggiat UMKM.
Wa Ode Herlina selaku Sekretaris Komisi B DPRD Prov. DKI Jakarta menyatakan bahwa upaya ini mampu mempermudah berbagai layanan kredit usaha rakyat dengan basis digital dari bank tersebut.
Beberapa Usaha Bank DKI dorong UMKM Saat Ini
Nah, untuk melihat upaya langsung dari bank ini dalam meningkatkan pemberdayaan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah tersebut, beberapa usaha yang dilakukan antara lain:
Program Edukasi Literasi Keuangan
Sesuai yang sempat dibahas pada pembahasan sebelumnya, bersama pemerintah provinsi, Bank DKI dorong UMKM melalui program edukasi literasi keuangan.
Program literasi keuangan tersebut diberikan kepada lebih dari 500 penggiat UMKM dengan nama JakPreneur yang merupakan hasil pembinaan Suku Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Administratif JakTim.
Amirul Wicaksono selaku Direktur Teknologi & Operasional sekaligus Plt (Pelaksana Tugas) Direktur Utama Bank DKI menyatakan bahwa program tersebut adalah bentuk komitmen bank dalam mendorong para pemilik usaha untuk bersiap menghadapi berbagai tantangan.
Selain mampu menghadapi tantangan sekaligus menyambut peluang dalam era perekonomian yang selalu semakin kompetitif.
Amirul juga menyatakan bahwa pengetahuan dan keterampilan lebih baik untuk mengelola keuangan, sehingga UMKM bisa mengelola usaha lebih efisien dan berkualitas. Dengan begitu, daya saing maupun pertumbuhan serta perkembangan yang meningkat.
Pelatihan tersebut sudah berlangsung pada bulan Juli 2023 terhadap sepuluh wilayah kecamatan di provinsi ini, yaitu Jatinegara, Matraman, Ciracas, Cipayung, Kampung Makassar, Duren Sawit, Pulo Gadung, Pasar Rebo, Kramat Jati, dan Cakung.
Acara pelatihan tersebut berlangsung dengan tema ”Mental Wirausaha dan Literasi Pengelolaan Keuangan Pribadi”, sebagai bentuk usaha Bank DKI dorong UMKM pertama.
Kehadirannya ini memang baru di sepuluh kecamatan, karena merupakan salah satu bentuknya sebagai pilot project dan kemudian di masa depan akan berlanjut ke berbagai daerah lainnya di provinsi tersebut.
Derlina Melinda Sagala selaku Kasudin PPKUKM JakTim juga menyatakan bahwa hal ini adalah bentuk implementasi dari Pergub Prov DKI Jakarta Nomor. 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Kewirausahaan Terpadu.
Pelatihan yang menjadi bagian dari usaha Bank DKI dorong UMKM ini diisi oleh praktisi UMKM dan kewirausahaan bank, dan pendamping JakPreneur.
Digitalisasi Pasar DKI Jakarta
Digitalisasi pasar di kawasan ibukota ini merupakan sebuah usaha yang memiliki tujuan agar pasar-pasar rakyatnya mempunyai marketplace atau lokapasar dan platform untuk mengarah ke era digital yang telah masuk ke wilayah Indonesia.
Dengan digitalisasi tersebut, pertemuan antara pedagang dengan pembeli, dan mempersingkat mata rantai distribusi.
Platform digital tersebut juga menjadi usaha Bank DKI dorong UMKM karena bisa juga meningkatkan keuntungan para penjual sekaligus mempermudah pembeli menerima keuntungan dengan efektivitasnya.
Oleh karena itu, menteri perdagangan menyatakan bahwa para pengelola pasar dan dinas yang menaungi perdagangan di setiap daerah agar ikut serta dalam melakukan sosialisasi serta mendorong program pasar rakyat untuk para pedagang.
Kementerian perdagangan juga berusaha membantu digitalisasi ini dengan para pemangku UMKM dengan Bank Indonesia, melalui berbagai hal menggunakan prinsip SIAP (Sehat, Inovatif, Aman, dan Pakai, QRIS, dan sebagainya.
Nah, untuk membantu program tersebut maka bank daerah Jakarta juga berusaha untuk mengimplementasikannya kepada pasar-pasar di provinsi ini.
Aplikasi JakOne
Nah, selanjutnya juga ada aplikasi JakOne sebagai bentuk dukungan Bank DKI dorong UMKM.
Aplikasi tersebut merupakan layanan keuangan dari Bank DKI yang terdiri atas Mobile Wallet dan Mobile Banking yang bisa kita gunakan dalam menjalankan transaksi berbagai kebutuhan sehari-hari, terutama para merchant yang bekerja sama dengan bank tersebut.
Aplikasi ini merupakan solusi atas transaksional yang mengolaborasikan antara mobile banking dan JakOne Pay sebagai dompet elektronik, sehingga kita lebih mudah melakukan banyak jenis transaksi.
Beberapa fitur yang akan kalian terima melalui aplikasi JakOne dalam membantu UMKM dan masyarakat secara umum adalah:
- Cek informasi saldo rekening Bank DKI dan aplikasi JakOne Pay
- Mengisi ulang saldo JakOne Pay
- Mengecek sejarah atau histori transaksi
- Transfer ke berbagai bank
- Mengirimkan uang elektronik ke sesama pengguna aplikasi
- Media pembayaran untuk berbelanja di berbagai merchant
Kehadirannya saat ini ke tengah masyarakat bertujuan agar bisa mewujudkan masyarakat non-tunai di kawasan DKI, sama seperti dengan poin digitalisasi pasar ini.
Bagi masyarakat yang bukan bagian dari UMKM, JakOne bisa berguna sebagai media melakukan pembayaran tagihan PDAM, telepon, pajak, listrik, dan sebagainya.
Dengan aktivitas dalam genggaman tangan ini, maka proses transaksi dari pedagang dan pembeli juga jauh lebih mudah karena menggunakan QRIS saja.
Baca Juga : Daftar Bank Digital Terbaik di Indonesia
Jadi, melihat berbagai usaha Bank DKI dorong UMKM tersebut, maka para pelaku usaha kecil dan menengah ke depannya bisa berkembang lebih pesat karena mendapatkan dukungan yang maksimal dari pemerintah daerah dan bank lokalnya.