Kabar mengenai BNI buka cabang di Amsterdam menjadi angin sejuk bagi para diaspora di Belanda. Terobosan baru ini menjadi manuver BNI dalam melakukan ekspansi bisnis dan layanan terhadap akomodasi para nasabah.
Baca juga: Dampak BNI Resmi Akuisisi Bank Mayora yang Perlu Diketahui
Apa yang dilakukan bank BNI ini patut diapresiasi juga ditiru oleh bank-bank lain. Inovasi layanan yang cukup akomodatif dalam optimalisasi servis. Terlebih, tidak semua warga negara Indonesia tinggal di Indonesia.
Dengan BNI buka cabang di Amsterdam ini, memudahkan warga negara Indonesia yang tinggal di sana dalam melakukan transaksi keuangan. Tidak perlu lagi harus pakai ATM khusus dari negara asing.
Prospek Los Angeles dan Amsterdam
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terus meningkatkan kapasitas bisnis internasional. Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini mengatakan bahwa BNI akan membuka kantor perwakilan di negeri Belanda dan Amerika Serikat.
Dua tempat tersebut akan diproses dalam waktu yang bersamaan. Tepatnya, BNI buka cabang di Amsterdam dan kota Los Angeles. Dua kota yang cukup strategis di dua negara tersebut.
Dalam menentukan lokasi baru, BNI mestilah menggunakan strategi capture the flow. Artinya, kita akan menangkap transaksi trade finance, transaksi investasi, dan data diaspora Indonesia. Lokasi yang ditentukan akan menyesuaikan dengan kebutuhan transaksi yang ditargetkan.
Hal ini tentunya akan dipastikan tetap dalam koridor visi dan misi BNI serta fokus global BNI. Dalam mengembangkan kantor di luar negeri, tentu dibutuhkan analisis mendalam tentang negara yang akan dituju.
Persiapan BNI buka cabang di Amsterdam, khususnya untuk menggarap pasar di Eropa. Sementara pembukaan cabang di Los Angeles untuk pasar potensial di Amerika dan Kanada.
Dalam melakukan manuver semacam ini, perlu untuk memperoleh izin dari regulator dan pemerintah daerah. BNI sendiri sudah mendapat izin tersebut sejak tahun 2021. Hal ini memudahkan BNI untuk bisa beroperasi pada kuartal pertama tahun 2022 ini.
Sementara itu, bank berkode BBNI ini baru saja mendirikan BNI Sekuritas Singapura pada 22 Maret 2021. Bisnis baru ini ditujukan sebagai hubungan transaksi global bagi nasabah korporasi yang ingin memasuki pasar modal internasional.
BNI Sekuritas Singapura dipimpin oleh tim Singapura. Cabang BNI satu ini dikepalai oleh Leonard Ng, yang sebelumnya pernah berkarir di bank yang beroperasi secara internasional. Sebetulnya, fakta bahwa BNI buka cabang di Amsterdam ini bukanlah kejutan.
Pada pertengahan tahun lalu, BNI bahkan mencatatkan fee based income yang tinggi. Jika dipresentasikan, pendapatan tersebut mencapai 116 persen pertumbuhannya. Atau, dengan versi nominalnya senilai 1 triliun rupiah.
Tidak hanya itu, ada juga fee based income dari sumber lainnya. Salah satunya adalah yang bersumber dari service trade finance mencapai 730 miliar rupiah. Dua tahun belakangan, pendapatan dari sumber tersebut mengalami pertumbuhan hingga angka 21 persen besarnya.
Misi BNI di Tanah Eropa

Dengan BNI buka cabang di Amsterdam, artinya BNI sedang mempromosikan diri ke taraf pasar yang lebih luas. Ada ekspansi layanan di sana. Harapannya, agar BNI bisa mengakomodir nasabah-nasabah di negara Belanda.
Kantor perwakilan cabang BNI ini terletak di Gedung World Trade Center di Zuidas, Amsterdam. Manajemen BNI menilai lokasi ini cukup strategis untuk menjalankan kegiatan operasional kantor perwakilan.
Sekretaris Perusahaan BNI, Mucharom mengatakan dengan optimistis bahwa strategi jitu ini akan efektif nantinya. Tidak hanya menerbangkan nama BNI hingga ke kancah internasional, namun juga memperluas jaringan.
Misi besarnya tentulah ada. BNI secara bertahap hendak mencoba menangkap peluang bisnis di Benua Biru. Banyaknya WNI yang tersebar di negara-negara Eropa, menjadi faktor yang mempengaruhi adanya target bisnis tersebut.
Alasan Kenapa BNI Buka Cabang di Amsterdam
Beberapa faktor krusial mempengaruhi keputusan BBNI untuk memperkenalkan kantor perwakilan baru di Amsterdam. Faktor-faktor inilah yang menjadi alasan kenapa BNI buka cabang di Amsterdam dengan mantap.
-
Angka Volume Transaksi
Transaksi menjadi kunci bahkan nyawa dalam dunia perbankan. Setiap hari, jam, menit, bahkan detik, akan selalu ada transaksi yang seolah-olah tiada hentinya. Tentu, hal ini menandakan tingginya angka nasabah aktif dalam suatu bank.
Tingginya volume transaksi antara Belanda dan Indonesia menjadi faktor utama kenapa BNI buka cabang di Amsterdam. BNI membaca hal tersebut sebagai peluang.
Toh, langkah ini terbilang asimilatif. Sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Pihak BNI jadi yakin melakukan ekspansi bisnis, sementara para nasabah menjadi lebih terbantu dalam hal akomodasi finansial perbankan.
-
Statistik Diaspora
Tingginya angka transaksi antara kedua negara, berarti menandakan tingginya jumlah warga negara asal yang berada di negara tamu. Demikian halnya dengan apa yang terjadi antara WNI di Negeri Oranye.
Dalam dua tahun terakhir, terhitung telah lebih dari 400 ribu orang Indonesia yang tinggal di Belanda. Tentu dengan urgensi masing-masing. Entah karena urusan sekolah, bekerja, atau rumah tangga.
Data statistik inilah yang coba dimanfaatkan oleh BNI buka cabang di Amsterdam guna mengambil momentum bisnis. Ada ceruk profit dengan prospek bisnis yang menjanjikan di Negeri Kincir Angin ini.
Dengan kantor perwakilan ini, masyarakat Indonesia di luar negeri dapat mengakses layanan perbankan BNI. Layanan tersebut antara lain pembukaan rekening tanpa perlu datang ke kantor cabang, serta memberikan trade finance, bank garansi, dan layanan lainnya.
-
Meneruskan Ekspansi
Selain BNI buka cabang di Amsterdam, BNI juga memiliki cabang di enam kota besar dunia lainnya. Dua di antaranya ada di Kawasan Asia Tenggara, yakni di Singapura dan Myanmar.
Untuk wilayah Asia Timur, BNI tersebar di Tokyo (Jepang), Hong Kong, dan Seoul (Korea Selatan). Sementara untuk wilayah Amerika, BNI sudah lebih dulu membuka cabang di kota New York. Dan di wilayah Eropa, sudah ada di London (Inggris) terlebih dahulu.
Keuntungan Pasca Huru-hara Brexit

Inovasi BNI buka cabang di Amsterdam ini juga dipengaruhi faktor lain. Pertama, tentunya, karena sejalan dengan amanat perusahaan dari pemerintah sebagai agen pembangunan yang menggarap pasar global.
Faktor selanjutnya adalah kondisi ekonomi makro Eropa pasca Brexit. Brexit adalah singkatan dari “British Exit”. Frasa merujuk pada keputusan Britania Raya yang memutuskan melepas diri dari lingkup Uni Eropa.
BNI memanfaatkan momentum ini guna terus memperluas dan mengoptimalkan kinerja perbankan global. Memperluas jaringan ke Amsterdam adalah misi untuk menangkap potensi bisnis di kawasan Eropa pasca Brexit.
Menurut Royke, volume transaksi perdagangan (ekspor-impor) antara Belanda dan Indonesia cukup besar, termasuk aliran investasi asing langsung (FDI) ke dalam negeri. Selain itu, ia menilai tingginya populasi diaspora Indonesia di Belanda dapat membantu berbagai aktivitas bisnis, baik UMKM maupun berbagai bisnis transaksi ritel global.
BNI banyak membuka cabang di luar negeri. Tujuannya hanya satu, yakni mengakomodasi kebutuhan klien. Menyediakan berbagai fasilitas agar dapat menjangkau lebih banyak diaspora.
Tentunya dengan teknis yang mudah, efisien, dan hemat biaya. Baik bagi urusan personal maupun bisnis. Terutama agar para pengusaha Indonesia dapat mengembangkan usahanya ke luar negeri.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan BNI dapat berperan strategis dalam meningkatkan hubungan bisnis. Khususnya, relasi antara Indonesia dengan Belanda, serta dengan negara-negara lain di kawasan Eropa.
Kartika menyebut bahwasanya Kementerian BUMN proaktif mendorong lebih banyak perusahaan BUMN. Hal ini guna mengembangkan ranah usaha di kancah global sehingga dapat menjadi acuan bagi perusahaan lain di Indonesia untuk berbisnis secara internasional.
Namun, penting juga bagi BUMN untuk mengoptimalkan transaksi dan nilai investasi keluar. Selain itu, juga untuk mensinergikan bisnis untuk menghasilkan kebijakan strategis yang serasi dan terintegrasi.
Pihak Kementerian BUMN mengapresiasi Langkah BNI buka cabang di Amsterdam ini. BNI dinilai proaktif dalam mengembangkan jaringan bisnisnya di luar negeri. Tentu, langkah ini bisa menjadi inspirasi yang inovatif bagi para pelaku usaha lainnya.
Tidak hanya mementingkan pasar, namun juga kenyamanan pelanggan. Bukan hanya memikirkan soal meraup untung, tapi juga mengakomodasi kebutuhan nasabah. Tidak heran bila kini BNI telah melejit hingga kancah internasional.
Baca juga: Dolar AS Jatuh, Rupiah Menguat Pertahankan Posisi Indonesia
Selain memiliki kantor di negara lain, BNI juga bekerja sama dengan joint venture dan anak perusahaan lainnya di lebih dari 25 negara di dunia. Tujuh belas di antaranya adalah BUMN, salah satunya termasuk BNI buka cabang di Amsterdam.