Crowdfunding ialah pendanaan yang dananya dikumpulkan dari banyaknya orang, yang memiliki ketertarikan dan meminati gagasan dari suatu kegiatan atau usaha yang tengah di bangun. Di era yang sangat mengandalkan teknologi dan internet, pemilik bisnis UKM atau sedang membuka usaha baru, tentu membutuhkan modal dari pendanaan bersama. Salah satu solusinya adalah crowdfunding, yang mana saat ini banyak muncul.
Baca Juga: 4 Jenis Crowdfunding, Kelebihan, dan Risiko yang Ada!
Salah satu jenis fintech ini bertujuan untuk kegiatan atau bisnis, yang melibatkan masyarakat. Urun dana merupakan salah satu teknik pengumpulan dana yang dilakukan banyak orang, kemudian nantinya akan dipakai untuk tujuan tertentu. Urun dana merupakan pendanaan proyek, usaha, dan lain sebagainya, yang mana biasanya melalui jejaring internet.
Jenis Crowdfunding

Ada 4 jenis urun dana yang harus anda ketahui, diantaranya adalah sebagai berikut:
Equity Crowdfunding
Jenis urun dana satu ini biasa disebut juga sebagai crowd investing merupakan jenis pendanaan dengan menawarkan saham kepada investor. ECF paling cocok untuk start up atau bisnis menengah yang memerlukan modal besar. Dalam ECF, sistem dibuat supaya anda sebagai pemilik bisnis untuk menawarkan saham perusahaan. Dengan jumlah target dana dalam kurun waktu yang ditentukan. Investor nantinya bisa membeli saham perusahaan pada platform yang anda gunakan. Lalu, dengan ketentuan pada platform tersebut, seluruh dana tercatat dan telah mencapai target atau belum.
Bila dilihat dari sistem jenis urun dana ini memang sedikit rumit. Tetapi, dengan sistem ini anda dapat menggalang dana dalam jumlah yang besar. Namun, perlu diperhatikan bahwa urun dana satu ini menuntut pemilik bisnis untuk mengembalikan investasi dari pengembangan bisnis yang telah dilakukan. Sama halnya dengan investasi saham, yang mana anda akan membagi laba bisnis sesuai porsi dana yang diberi oleh masing-masing investor.
Urun Dana Donasi
Urun dana jenis ini mengumpulkan dana dengan menggunakan sistem donasi. Biasanya dimanfaatkan untuk bantuan sosial, seperti pembangunan panti jompo, orang sakit yang tak mampu, pemberian bantuan bencana, dan beragam keperluan lainnya. Untuk pengajuan donasi ini cukup mudah, anda hanya harus memanfaatkan platform seperti kitabisa.com. Kemudian, anda bisa menjelaskan kepada publik seperti apa bisnis yang sedang anda jalankan, apa manfaatnya, produk apa yang ingin dibuat, dan juga potensi bisnis kedepannya.
Anda juga harus mengatur jumlah target dana yang diperlukan dalam batas waktu tertentu. Bila anda menggunakan urun dana jenis ini untuk keperluan bisnis, maka anda harus mempunyai produk terkait pelestarian lingkungan. Juga atau apa saja yang bisa memberi manfaat untuk banyak orang. Sehingga, banyak orang akan tergerak untuk ikut berpartisipasi dalam berdonasi pada bisnis anda.
Reward Crowdfunding
Jenis urun dana ini mempunyai kemiripan dengan jenis yang pertama. Namun, perbedaanya dengan ECF yakni sang pemberi dana akan memperoleh keuntungan berupa saham. Sementara itu, jenis urun dana satu ini keuntungannya adalah berupa potongan harga, keanggotaan ekslusif, layanan gratis uji coba, produk pra rilis, penawaran, dan lain sebagainya. Jenis urun dana satu ini menjadi pendanaan yang menggunakan hadiah untuk menarik pemberi dana atau investor. Maka tak heran, jika reward cocok untuk digunakan pebisnis kecil atau start up yang baru saja dirilis.
Dengan adanya hadiah, para pemberi dana atau investor akan merasa menjadi bagian dari pengembangan awal bisnis anda. Bukan hanya itu, hadiah berupa merchandise juga dapat anda gunakan sebagai salah satu upaya branding bisnis anda. Bagi beberapa orang, penawaran yang disebutkan tersebut sangat menarik. Anda juga bisa menggunakan strategi level reward, sehingga pemberi dana akan semakin semangat dalam memberi dana yang lebih besar lagi.
Debt Crowdfunding
Jenis urun dana ini lebih mirip dengan jasa peminjaman uang. Dimana pencari pinjaman akan datang ke peminjam dan meminjam uang guna keperluan usaha atau bisnis. Kemudian, setelah ada keuntungan, maka peminjam akan mendapatkan insentif seperti bunga. Sistem ini sebenarnya mirip juga dengan P2P Lending, tetapi ada yang menjadi pembedanya. Dalam crowd debt, dana yang diperoleh berbentuk donasi dan melibatkan tiga pihak yakni pemilik bisnis, pemberi dana, dan penyedia platform. Serta penggalangan dana yang bersifat sosial.
Sedangkan, P2P Lending merupakan pinjaman dengan bunga yang telah ditentukan, melibatkan kreditur serta debitur, dan juga bila dilakukan secara daring, tak harus mempertemukan kedua pihak secara langsung.
Kelebihan Urun Dana
Urun dana sudah menjadi cara pengumpulan dana, yang paling banyak digunakan untuk bisnis atau start up. Hal tersebut tak lain karena adanya kelebihan yang ditawarkan, yakni seperti berikut ini:
Memikat Investor Potensial
Urun dana bisa membuka potensi untuk mempertemukan pemilik bisnis, dengan calon investor yang cocok. Terlebih, jika ide bisnis anda menarik, unik, dan mempunyai potensi menjanjikan, tentu akan ada banyak orang yang bersedia untuk berinvestasi. Lewat crowdfunding, investor juga bisa mempelajari bisnis serta peluang keuntungan yang ada.
Bisnis Dikenal Lebih Cepat
Anda harus menjelaskan rencana pengembangan bisnis kepada publik, guna memperoleh pendanaan dalam melakukan urun dana. Dengan begitu, maka akan semakin banyak orang yang tahu dan kemungkinan dana yang diterima akan semakin besar. Selain menggunakan satu platform pendanaan, anda juga dapat menggunakan website, sosial medial, dan media alternatif lainnya, guna memberi informasi kampanye urun dana anda.
Mengurangi Kompetisi
Dengan menggunakan urun dana, anda tak perlu berkompetisi dengan perusahaan ternama yang telah mempunyai kredibilitas. Sebab urun dana dapat menjadi solusi fase awal untuk pendanaan bisnis. Hal tersebut karena dalam urun dana, anda bisa menggalang dana untuk bisnis apa saja, dengan bermodal ide serta potensi bisnis.
Risiko Urun Dana

Selain memiliki kelebihan, crowdfunding juga memiliki sejumlah risiko yang harus anda ketahui dan pahami. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Ide Bisnis Rentan Dicuri
Saat melakukan urun dana, anda tentu akan menjelaskan detail bisnis. Bila kompetitor anda ternyata mempunyai cukup dana untuk menciptakan bisnis yang ingin anda rintis, maka bisa jadi anda kalah cepat. Terlebih, jika penggalangan dana tak membuahkan hasil seperti yang diinginkan. Untuk menghindari hal tersebut, anda dapat mendaftarkan hak cipta dari produk yang dibuat. Namun sayang, sebab kebanyakan pebisnis pemula masih fokus pada uji coba produksi dan belum menentukan hak paten. Oleh karena itu, risiko ini harus anda pertimbangkan, bila ingin melakukan urun dana.
Keamanan Platform
Walau sudah banyak platform urun dana yang muncul, namun anda harus bisa pastikan bahwa yang anda akan gunakan nantinya adalah aman. Hal ini jangan diremehkan, sebab nantinya semua data bisnis dan investor anda akan tersimpan pada platform tersebut. Jika platform yang digunakan tak mempunyai keamanan terbaik, maka data anda dapat jadi sasaran kejahatan digital.
Target Dana Tak Tercapai
Baca Juga: 4 Jenis Crowdfunding, Kelebihan, dan Risiko yang Ada!
Keberhasilan crowdfunding sangat bergantung pada kerelaan para peminjam dana, untuk membantu mengembangkan bisnis. Walau informasi yang disampaikan sudah emnarik dan jelas, namun tak memungkiri tak adanya dana yang berhasil diperoleh. Tak semua bisnis yang berkampanye mengumpulkan dana bisa memenuhi target. Lalu, risiko kegagalan bisnis pun akan semakin besar sebab proses produksi bisa tertunda atau bahkan berhenti.