Perkembangan cashless sudah menyebar hampir di setiap lapisan dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat tidak perlu lagi repot membawa uang cash saat bepergian, karena pembayaran dapat dilakukan hanya melalui kartu atau ponsel saja.
Baca juga : Inilah Rekomendasi Mobile Banking Terbaik 2023
Keadaan yang menjadi peralihan transaksi ini dimulai dari campur tangan Bank Indonesia terkait uang elektronik pada tahun 2009 lalu. Mulai dari situ, cara transaksi masyarakat Indonesia juga mulai berubah dan terus berkembang.
Pada tahun 2014, Bank Indonesia juga mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) sebagai pendorong transaksi uang elektronik. Pencanangan GNNT ini merupakan bagian dari usaha peningkatan kesadaran masyarakat, pelaku bisnis, dan lembaga pemerintah.
Diharapkan subjek-subjek yang disebutkan di atas diharapkan untuk menggunakan saran pembayaran non tunai. GNNT juga bisa kalian rasakan melalui berbagai kebijakan seperti dalam pembayaran bus trans pakuan, tol, dan KRL.
Berikut Perkembangan Cashless di Indonesia

Seperti yang sudah dijelaskan secara singkat di atas, bahwa perkembangan teknologi ini mulai banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat dapat menjumpai penerapan GNNT dari berbagai fasilitas umum sekitar.
Bukan hanya yang sudah disebutkan sebelumnya, masih ada beberapa perwujudan dari masyarakat non tunai saat ini. Berikut adalah beberapa penerapan GNNT dalam mendukung program cashless di Indonesia:
- Diresmikannya Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) pada kartu Debit atau ATM.
- Dibuatnya kebijakan pembayaran tol secara cashless dengan e-Toll.
- Adanya inovasi berupa QR Code Indonesia Standart (QRIS) untuk menjadi standar pembayaran digital.
- Perkembangan cashless melahirkan beragam aplikasi uang elektronik seperti dompet digital, m-Banking, dan sejenisnya.
- Penggunaan uang elektronik di berbagai usaha baik perusahaan besar maupun UMKM.
- Diberikannya promo ataupun cashback sebagai bonus untuk menarik minat konsumen.
Pengaruh Perkembangan Cashless untuk Perekonomian Indonesia

Pada awal tahun 2010, Bank Indonesia sebagai otoritas moneter dalam sistem pembayaran di Indonesia mulai menggalakkan program non tunai. Bank Indonesia memulai sosialisasi sebagai bentuk pengembangan program ini.
Sampai akhirnya di tahun 2014 dicanangkan program GNNT untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar. Kehadiran sistem pembayaran tersebut tentu akan memberikan sebuah dampak terhadap perekonomian di indonesia sendiri.
Menurut Dias dalam Pramono et al, adanya pembayaran non tunai menggunakan kartu, akan mengurangi biaya menunggu dan biaya transaksi masyarakat. Sistem cashless juga dirasa lebih praktis dan efisien yang juga memberikan penghasilan dari bunga.
Baik untuk non bank ataupun bank, perkembangan cashless ini akan dirasakan keuntungannya. Oleh karena itu, profit dari lembaga baik non bank ataupun bank akan tetap mengalami peningkatan.
Penggunaan sistem pembayaran non tunai juga dapat meningkatkan tingkat konsumsi para pengguna karena sifat praktis dan efisiennya. Dengan begitu, permintaan output akan berpotensi naik karena jumlah peningkatan output yang juga naik.
Kondisi seperti di atas akan mendorong peningkatan produksi pada sektor riil yang juga mendorong pertumbuhan ekonomi. Mantan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo berpendapat, transaksi cashless akan menjadikan ekonomi Indonesia lebih efisien.
Adapun keunggulan pembayaran non tunai untuk bank sentral adalah dapat mengurangi biaya cetak, rawat, pemusnahan uang tunai untuk menghemat anggaran. Sedangkan pada sisi neraca bank sentral, e-money dapat mengurangi komponen currency.
Pengurangan komponen currency dalam perkembangan cashless ini berarti berkurangnya pasiva pada neraca bank sentral. Karena dengan adanya pembayaran ini, peredaran uang palsu juga bisa diminimalisir keberadaannya.
Apa itu Cashless Society dan Mengapa Bisa Terjadi?

Cashless society merupakan fenomena yang terjadi di masyarakat karena pemanfaatan pembayaran digital dalam transaksi keuangan. Masyarakat non tunai ini lahir sebagai akibat dari sistem cashless dunia yang menggeser keberadaan uang fisik.
Tapi perlu diketahui bahwa semuanya tidak terjadi begitu saja secara tiba-tiba. Masyarakat non tunai yang lahir dari perkembangan non tunai bisa ada dikarenakan beberapa penyebab yang diantaranya seperti:
-
Sistem Pembayaran dan Perdagangan Online yang semakin Marak
Cashless society disebabkan oleh maraknya sistem pembayaran dan perdagangan online. Hal tersebut tidak terlepas dari keuntungan-keuntungan yang akan didapat konsumen dari transaksi elektronik tersebut dan juga kenyamanannya.
Penyebab pertama ini menyebabkan perkembangan cashless menjadi semakin pesat. Karena konsumen akan merasa lebih untung jika dibandingkan dengan melakukan transaksi menggunakan uang tunai.
-
Masyarakat semakin Sadar Teknologi
Penyebab kedua adalah karena kesadaran masyarakat terhadap teknologi yang sudah tinggi. Teknologi sendiri berkembang dengan pesat dan tren transaksi online akan menyebabkan beberapa masyarakat mengalami FOMO.
FOMO atau Fear of Missing Out merupakan gejala yang terjadi pada seseorang saat takut ketinggalan zaman. Oleh karena itu, mereka berlomba untuk mengikuti setiap trend yang ada, seperti dalam transaksi non tunai ini.
-
Masyarakat yang semakin Berperilaku Mengutamakan Kemudahan
Dan penyebab terakhir dari timbulkan masyarakat non tunai dari perkembangan cashless adalah perilaku masyarakat itu sendiri. Menyukai kemudahan adalah karakteristik mayoritas orang tidak hanya di Indonesia.
Dengan sifat alami tersebut, tentu tidak heran jika banyak yang lebih memilih sistem pembayaran ini. Pasalnya, mereka tidak perlu ribet tarik tunai uang di ATM atau bank untuk berbelanja. Cukup membawa kartu atau ponsel maka sudah bisa melakukan transaksi.
Keuntungan dari Fenomena Cashless Society

Adanya fenomena masyarakat non tunai, memberikan beberapa keuntungan yang sayang untuk dilewatkan. Berikut adalah beberapa keuntungan dan pembahasannya.
-
Terhindar dari Potensi Kriminalitas
Keuntungan pertama adalah dapat terhindar dari tindakan kriminal seperti pencurian saat membawa uang fisik. Karena dengan adanya perkembangan cashless, kalian tidak perlu menanggung konsekuensi pembawaan uang cash.
Karena beberapa kejahatan kerap terjadi seperti pencurian, perampokan, dan lainnya. Maka pembayaran digital akan menjadi solusi untuk masalah ini.
-
Berkurangnya Peredaran Uang Palsu
Peredaran uang palsu juga dapat diminimalisir dengan adanya fenomena ini. Hal tersebut dikarenakan penggunaan uang fisik kerap kali dimanfaatkan beberapa oknum untuk melakukan penipuan melalui uang palsu.
Kejadian seperti ini tentu tidak ingin dialami oleh siapapun, karena sama saja seperti kehilangan uang. Oleh karena itu, masyarakat menjadi lebih memihak transaksi non tunai agar hal seperti ini tidak terjadi.
-
Transaksi Menjadi Lebih Aman dan Mudah
Perkembangan cashless juga memberikan kemudahan dan rasa aman kepada para penggunanya. Transaksi lebih efisien dan dapat dilakukan dimana saja tanpa harus melakukan penarikan tunai terlebih dahulu.
Keamanan dari transaksi ini juga lebih terjamin dibandingkan menggunakan uang fisik. Karena penyimpanan uang sudah dilindungi oleh PIN dan kode OTP dimana hanya pemilik yang mengetahuinya.
-
Berbagai Promo dan Cashback Menunggu
Keuntungan selanjutnya adalah banyaknya promo dan cashback dari beberapa aplikasi transaksi online. Hal ini yang kemudian menjadi daya tarik untuk para konsumen. Bahkan dari bank juga beberapa menyediakan promo untuk nasabahnya.
-
Perputaran Ekonomi yang Lebih Cepat
Perputaran ekonomi juga menjadi lebih cepat dengan adanya perkembangan cashless saat ini. Karena transaksi secara tidak tunai akan membantu perputaran uang ke masyarakat menjadi lebih cepat.
Dengan perputaran ini maka uang juga akan didistribusikan lebih cepat kepada sektor-sektor produktif. Dan pada akhirnya, kondisi investasi negara dan ekonomi masyarakat juga akan meningkat.
Kelemahan dari Fenomena Cashless Society

Segala sesuatunya pasti tidak sempurna dan memiliki kelemahan, begitu juga dengan fenomena cashless society. Berikut adalah kelemahan yang perlu kalian ketahui.
-
Belum Adanya Regulasi yang Kuat
Meskipun memberikan banyak keuntungan, jangan menggunakan transaksi digital untuk menyimpan semua uang di bank. Dikarenakan belum adalah regulasi kuat untuk mengatur keamanannya.
-
Risiko Masyarakat Menjadi Lebih Konsumtif
Karena mudah dan efisien, masyarakat akan cenderung ketagihan dengan perkembangan cashless. Dengan kontrol diri yang rendah, mereka dapat menjadi boros dan impulsif saat berbelanja
-
Transaksi Digital yang Belum Merata
Meskipun banyak manfaat yang dirasakan pengguna transaksi digital, sayangnya tidak semua orang dapat merasakan. Karena di beberapa daerah indonesia sendiri terdapat beberapa kendala seperti ting edukasi yang rendah dan terbatasnya akses internet.
-
Adanya Biaya Admin
Kelemahan selanjutnya dari perkembangan cashless adalah adanya beban biaya admin kepada pengguna untuk menikmati layanan tersebut. Biaya ini biasanya dibebankan dalam proses seperti top up, transfer, dan sejenisnya.
-
Risiko Adanya Kriminal Siber
Dan yang menjadi kelemahan terakhir adalah adanya risiko kejahatan siber. Orang-orang dengan kecerdasan tinggi biasanya menguasai dunia siber. Dan dengan kecerdasan tersebut, mereka berpotensi melakukan kejahatan siber yang sangat merugikan.
Baca juga : Transformasi Pembayaran: Perkembangan Digital Payments dan Keuntungannya
Dengan begitu, kalian mampu menggunakan teknologi ini dengan bijak. Pembahasan terkait perkembangan cashless beserta segala keunggulan dan kelemahannya ini sebaiknya dijadikan pengetahuan dasar akan menjadi pengguna yang cerdas.