Pernahkah kalian mendengar tentang sistem perbankan masa Yunani kuno? Biasanya Yunani Kuno identik dengan kisah para filsuf hebat, sebut saja Socrates, Plato dan Aristoteles.
Baca Juga : Usaha Bank DKI Dorong UMKM dengan Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Padahal, di balik kehebatan budaya maupun pemikiran para filsuf, ada peran penting lain yang membantu membangun peradaban. Yakni sistem perbankan yang bertajuk “trapeza”.
Lantas, apa itu trapeza dan seperti apa fungsinya? Mari mempelajari tentang trapeza secara lebih detail dalam artikel ini terutama perannya pada kehidupan sehari-hari masyarakat Yunani Kuno.
Sejarah Perkembangan Perbankan di Dunia

Sebelum fokus membahas mengenai sistem perbankan masa Yunani kuno, mari membahas sejarah perkembangan perbankan secara global. Karena perbankan mengalami perkembangan di berbagai tempat.
Awal mulanya ialah ketika para pedagang menghadirkan peminjaman biji-bijian untuk para petani. Pedagang yang berperan mengangkut barang-barang antara kota. Aktivitas tersebut sudah bermula sejak tahun 2000 SM di Asyur dan Sumeria.
Lantas, di Yunani kuno dan pada masa Kekaisaran Romawi, terdapat orang-orang yang memberikan pinjaman. Banyak yang berada di kuil-kuil untuk melayani pinjaman, menyediakan simpanan dan menjalankan penukaran uang.
Kemudian, pada periode yang sama di Cina kuno dan India terdapat juga aktivitas terkait pinjaman uang. Jadi, sejarah perbankan tidak hanya bermula dari Yunani kuno.
Terdapat catatan sejarah yang menunjukkan adanya perkembangan sistem perbankan di Italia ketika abad pertengahan dan Renaisans. Terutama di kota-kota penting, misalnya saja Florensia, Venesia dan Genoa.
Setelah adanya sistem perbankan masa Yunani kuno, ada juga dominasi perbankan pada abad ke-14. Pada abad tersebut, keluarga Bari dan Peruzzi mengambil dominasi di Florence. Membangun bank dengan cabang pada beragam tempat di Eropa.
Sementara bank terpopuler di Italia ialah bank Medici, pendirinya ialah Giovanni Medici ketika tahun 1397. Ada juga bank paling tua yang masih eksis adalah Banca Monte dei Paschi.
Lokasi Banca Monte dei Paschi di Siena. Kantor pusatnya Seina, Italia. Banca Monte dei Paschi sudah ada sejak tahun 1472.
Sistem bank terus berkembang di Italia Utara sampai ke Kekaisaran Romawi Suci. Lantas pada abad ke -15 dan abad ke -16 memasuki Eropa Utara.
Perkembangan perbankan juga mendapat pengaruh dari inovasi penting di Amsterdam ketika masa Republik Belanda pada abad ke-17. Kemudian ada juga di London ketika abad ke-18. Abad ke-20 memberi pengaruh perkembangan telekomunikasi dan komputasi.
Sistem Perbankan Masa Yunani Kuno: Trapeza
Setelah mengenali sejarah perbankan secara global, mari membahas fokus utama tentang bank di masa Yunani Kuno. Awal mulanya kemunculannya sudah cukup lama.
Trapeza muncul ketika abad ke-6 SM di Yunani Kuno. Kemunculannya menjadi bagian dari awal perkembangan sistem perbankan global.
Diksi “trapeza” di bahasa Yunani artinya ialah “meja” atau “tempat”. Akan tetapi, ketika terkait dengan pembahasan bank, trapeza tidak hanya bermakna meja fisik, namun lembaga yang memberikan layanan keuangan.
Jadi, sejak awal kemunculan sistem perbankan masa Yunani kuno, sudah mirip dengan bank di masa sekarang. Jadi tidak heran apabila sejarahnya punya peran penting.
Trapeza ialah tempat di mana orang-orang bisa menyimpan uang, menghendaki pertukaran mata uang, mengajukan pinjaman sampai menjalankan beragam transaksi keuangan lain.
Lantas, apakah keseluruhan trapeza benar-benar mirip dengan bank di masa modern? Tentu saja tidak, ada bagian yang mirip namun ada juga bagian berbeda.
Ada bagian yang sangat berbeda dengan bank modern, yakni terkait kepemilikan. Bank modern biasanya dimiliki oleh pemerintah atau entitas korporat.
Sementara trapeza bukan dimiliki oleh pemerintah atau entitas korporat. Karena bentuk awalnya juga bukan lembaga besar. Kepemilikannya oleh individu.
Biasanya pengelola trapeza ialah individu atau keluarga tertentu yang mendapat penghormatan atau kepercayaan dari masyarakat pada masa Yunani Kuno.
Jadi, tatkala seseorang memerlukan transaksi keuangan atau menyimpan uang secara aman, bisa mendatangi individu atau keluarga tersebut. Jadi, sistem perbankan masa Yunani kuno cukup berbeda dengan bank modern.
Fungsi Trapeza dalam Kehidupan Masyarakat Yunani Kuno
Trapeza mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Yunani kuno. Berikut ini sejumlah fungsinya yang sangat membantu terkait keuangan.
Menyimpan Uang dan Harga Berharga
Salah satu fungsi trapeza sebagai sistem perbankan masa Yunani kuno ialah menyimpan uang dan harga berharga. Jadi, mampu menyediakan tempat aman untuk masyarakat ketika hendak menyimpan uang maupun benda berharga.
Jadi, masyarakat bisa merasa tenang setelah menyimpan asetnya dengan aman. Fungsi ini begitu mirip dengan penyimpanan uang maupun harga berharga pada bank modern.
Menukar Mata Uang
Trapeza juga melayani masyarakat yang ingin menukarkan mata uang. Pada masa Yunani kuno memang ada beragam jenis mata uang. Jadi, beberapa kota atau wilayah mata uangnya berbeda.
Trapeza sebagai sistem perbankan masa Yunani kuno membantu masyarakat tatkala hendak menukar mata uang yang berperan dalam perdagangan dan perjalanan.
Memberikan Pinjaman
Trapeza juga dapat melayani peminjaman dana untuk individu maupun bisnis yang memerlukan modal. Fungsi tersebut serupa dengan bank modern yang melayani kredit untuk nasabah.
Masyarakat boleh meminjam dana dari trapeza untuk berbagai keperluan. Misalnya seseorang meminjam dana untuk kebutuhan pribadi. Boleh juga pemilik bisnis meminjam dana untuk kesuksesan proyek bisnis.
Mengelola Keuangan Publik
Trapeza juga memberikan layanan pengelolaan keuangan publik. Jadi, memberikan tempat bagi pemerintah untuk menyimpan uang negara. Termasuk memberi fasilitas terkait pembayaran pajak dan gaji pegawai negeri.
Jadi, trapeza turut menjadi awal dari bank sentral karena mengatur kebijakan keuangan negara. Bukan sekedar memberi layanan keuangan untuk masyarakat.
Kepercayaan Masyarakat Yunani Kuno pada Trapeza
Mengingat sistem perbankan masa Yunani kuno yang pengelolanya adalah individu atau keluarga tertentu, masyarakat perlu mempunyai kepercayaan tinggi. Selain itu, kepercayaan juga penting mengingat belum adanya peraturan perbankan dari pemerintah.
Sementara di masa sekarang, masyarakat bisa mengandalkan peraturan pemerintah untuk menjamin keamanan keuangan ketika berurusan dengan bank. Jika dirugikan oleh bank, maka bisa melaporkannya ke pemerintah untuk mendapatkan keadilan.
Di masa Yunani Kuno, masyarakat harus percaya sepenuhnya pada trapeza. Kepercayaan dari masyarakat akan membangun hubungan baik dengan trapeza. Kepercayaan tersebut juga menjadi awal penguatan hubungan antara bank dengan nasabah di zaman modern.
Adanya kepercayaan tinggi dari masyarakat pada trapeza juga membuat sistem perbankan masa Yunani kuno mampu berfungsi secara maksimal. Tanpa adanya kepercayaan tentu akan muncul berbagai kendala.
Adanya kepercayaan membuat masyarakat merasa bahwa uang dan asetnya aman di trapeza. Selain itu, uang dan asetnya akan selalu tersedia ketika membutuhkannya.
Mengingat kepemilikan trapeza adalah individu atau keluarga yang dihormati, hal tersebut menambah kepercayaan masyarakat. Jadi, kepercayaan tidak langsung muncul tanpa adanya pengaruh lain.
Trapeza yang sudah muncul sejak zaman dahulu masih menyisakan peran penting dalam sistem perbankan modern. Kehadirannya tidak hilang begitu saja, namun turut membantu membangun peradaban.
Pada zaman modern, masyarakat bisa menyimpan uang secara aman di bank, mengakses rekening menggunakan ATM, mengajukan pinjaman guna membeli keperluan hidup hingga menjalankan beragam jenis transaksi keuangan.
Seluruh bentuk sistem bank zaman modern terinspirasi dari prinsip-prinsip trapeza ketika masih zaman Yunani kuno. Contohnya penyimpanan uang secara aman, fasilitas pertukaran mata uang dan penyediaan pinjaman dana.
Sejarah Perkembangan Perbankan di Indonesia

Setelah membahas sistem perbankan masa Yunani kuno, mari mengenali juga sejarahnya di Indonesia. Jadi, bisa membuka cakrawala tentang perkembangan bank pada zaman modern.
Di tanah air, perkembangan bank bermula sebelum kemerdekaan. Lantas, mulai berlanjut pada masa Orde Lama, Orde Baru sampai Pakto 88 dan Reformasi.
Ketika masih menjadi korban penjajahan Hindia Belanda, terdapat sejumlah bank yang ada di tanah air. Yakni De Javasche NV, De Post Poar Bank, Hulp en Spaar bank dan lain lain.
Ketika tahun 1997, yakni awal masa reformasi lantas muncul krisis keuangan dan moneter, utang perbankan nasional naik dan akhirnya 16 bank dilikuidasi. Pada masa itu, perekonomian Indonesia mengalami guncangan.
Sementara di zaman modern sekarang, sudah ada banyak sekali bank di tanah air. Kalian juga bisa menemukan warisan sistem perbankan masa Yunani kuno pada bank di Indonesia.
Di Indonesia, bukan hanya ada bank yang dikelola oleh pemerintah namun juga korporat. Bank yang menjadi milik pemerintah ialah BRI, BNI hingga BTN. Sementara bank milik korporat diantaranya ialah BCA, CIMB Niaga, Danamon, Mega, Sinarmas dan lain lain.
Baca Juga : Perbedaan Perbankan Syariah dan Konvensional Secara Lengkap
Sejarah bank sudah ada sejak zaman sebelum masehi, salah satunya di Yunani kuno. Sistem perbankan masa Yunani kuno bernama trapeza dan mempunyai fungsi mirip dengan bank modern.