Bank Indonesia (BI) sudah mencatat transaksi melalui transaksi QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) meningkat yang terus mengalami peningkatan sampai semester I/2022. Didalam Buku Kajian Stabilitas Keuangan edisi September 2022, BI menyampaikan jika transaksi digital QRIS akan terus meningkat sejalan dengan akseptasi masyarakat, baik itu secara nominal maupun volume.
Baca juga : Kode Bank BSI Mudah Transfer Antar Bank
Transaksi QRIS secara nominal akan meningkat sebesar 322,5% secara tahunan di semester I/2022 dan secara volume meningkat sebesar 194,4% secara tahunan. Transaksi Qris terus tumbuh secara signifikan yang didukung dengan perluasan interkoneksi serta akseptasi UMKM dengan jumlah merchant mencapai lebih dari 20 juta.
Selain itu, BI juga menyampaikan soal perluasan fitur serta penggunaan QRIS yang terus dilakukan untuk mendorong konsumsi masyarakat dalam jangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. BI bersama dengan industri mengembangkan fitur serta model bisnis secara berkelanjutan diantaranya adalah QRIS Transfer, Tarik, Setor dan QRIS Crossborder (Lintas Batas Negara).
Penggunaan QRIS Diperluas

Penggunaan transaksi QRIS juga semakin diperluas, baik dari sisi penggunaan maupun merchant. BI juga menargetkan tambahan 15 juta pengguna baru QRIS sehingga total pengguna di akhir 2022 bisa mencapai 26 juta pengguna. Perluasan untuk pemanfaatan QRIS di merchant UMKM ini juga sebagai langkah awal untuk pelaku UMKM terinklusi di layanan keuangan formal.
Dengan dukungan infrastruktur dan ekosistem digital, inklusi keuangan digital UMKM pada akhirnya diharapkan bisa menurunkan hambatan UMKM dalam mengakses pembiayaan. Disamping transaksi QRIS juga, BI mencatatkan transaksi uang elektronik (UE) tumbuh sebesar 40,6% secara tahunan mencapai Rp 185,7 triliun di semester I/2022. Sejalan dengan hal tersebut, transaksi layanan perbankan digital sendiri meningkat sebanyak 40,2% secara tahunan atau mencapai Rp 25.104 triliun.
G-20 Bank Indonesia 2022 di Bali

Bank Indonesia mendukung pencapaian utama Presidensi G20 Indonesia di jalur keuangan, salah satunya bank sentral yang mendorong perluasan instrumen pembayaran lintas batas, seperti penggunaan QRIS. Hal ini juga disampaikan oleh Iss Savitri Wakil Kepala Sekretariat TF G20 Bank Indonesia Hafidz dalam diskusi hasil Presiden G20 Indonesia 2022, di Bali pada hari Rabu (07 Desember 2022). Yang menjelaskan memperkuat lingkungan kemitraan menjadi kerangka utama dalam Presidensi G20 Indonesia. Contoh nyatanya yang berhasil didorong oleh Presiden G20 Indonesia ialah regional payment connectivity.
Sehingga nantinya orang Thailand dapat menggunakan QRIS yang sama saat ia dating serta bertransaksi di Indonesia. Indonesia juga memiliki quick response Indonesia Standard Code (QRIS) yang sudah dicanangkan BI. Kode pembayaran tersebut sudah digunakan secara efektif di tahun 2020 dan sangat memfasilitasi transaksi ekonomi ketika pademi. Apalagi sekarang sudah didorong di tingkat nasional, sehingga bagaimana sistem pembayaran digital dapat memfasilitasi perdagangan negara dalam kondisi menyangkut volatilitas rantai pasok.
Dan harapannya kondisi volatilitas rantai pasok tersebut dapat ditepis dengan sistem pembayaran digital. Iss Savitri juga menyampaikan pencapaian yang lainya, yaitu arsitektur kesehatan global melalui pandemic fund, yang mengatasi kerawanan pangan serta strategi normalisasi kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan juga mengatasi efek jangka Panjang. Berikutnya, penguatan arsitektur keuangan internasional, pembiayaan hijau serta pengaturan sektor keuangan.
Untuk pengaturan sektor keuangan tersebut menyangkut antisipasi dampak dari pengembangan aset digital terutama mata uang kripto, yang selama dua tahun terakhir ini begitu cepat perkembangannya terutama dari negara maju, sementara perangkat supervisi belum cukup. Dan pencapaian utama yang lainnya adalah inklusi keuangan pembiayaan infrastruktur dan perpajakan internasional.