Apa sih uang elektronik dan contohnya di Indonesia? Di era yang serba canggih seperti sekarang ini, semua hal seperti ini menjadi lebih mudah. Cashless dan hadirnya uang elektronik menjadi salah satu bukti. Saat ini, Anda tak perlu repot membawa uang tunai dalam jumlah banyak. Kemudian, apakah uang elektronik selalu menguntungkan? Supaya Anda lebih paham mengenai uang elektronik, yuk simak penjelasan sampai akhir.
Baca juga:Aplikasi Untuk Transfer Uang Antar Bank Agar Tidak Terkena Biaya Transfer
Uang Elektronik Adalah

Uang elektronik merupakan alat pembayaran dalam bentuk elektronik, yang mana penyimpanannya ada di media tertentu. Pengguna hanya perlu menyetorkan sejumlah dana ke penerbit, lalu disimpan dalam bentuk server atau chip untuk transaksi. Usai terdaftar, pengguna akan memegang kartu untuk bertransaksi, tanpa harus membawa uang cash jutaan rupiah. Saldo dalam server nantinya akan berkurang seiring dengan jumlah penggunaannya. Dengan begitu, uang elektronik yakni pembayaran yang praktis, cepat, dan mudah dalam penggunaan.
Ada beberapa aturan yang menjadi dasar hukum penggunaan uang elektronik di Indonesia. Peraturan ini dikeluarkan oleh Bank Indonesia, diantaranya adalah:
- Peraturan BI Nomor 11 Tahun 2009 tentang uang elektronik
- Surat edaran BI Nomor 11 Tahun 2009 tentang uang elektronik
Kedua peraturan tersebut mengatur pengguna uang elektronik merupakan pemegangnya. Bukan hanya itu, diatur juga bahwa uang elektronik dapat diterbitkan bank atau lembaga lain.
Manfaat Uang Elektronik

Beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari penggunaan uang elektronik adalah seperti di bawah ini:
Hemat Waktu Pembayaran
Salah satu manfaat dari penggunaan uang elektronik adalah lebih hemat waktu saat bertransaksi. Hal tersebut karena Anda tak lagi perlu menunggu kasir untuk menghitung kembalian.
Cashless
Saat ini dengan menggunakan uang elektronik, Anda tak perlu membawa banyak lembaran dan recehan. Sebab sudah digantikan oleh kartu elektronik dan juga aplikasi. Sehingga, belanja kemana pun menjadi lebih ringkas dan aman.
Pembayaran Transportasi dan Tol
Manfaat lainnya jika Anda menggunakan uang elektronik yakni e-money dapat digunakan untuk bayar tol atau alat transportasi lain. Hal tersebut bertujuan untuk mempercepat pembayaran saat Anda hendak memasuki jalan tol.
Jenis Uang Elektronik
Di bawah ini merupakan jenis uang elektronik:
Chip
Uang elektronik biasanya menggunakan chip sebagai sarana pencatatan saldo. Jenis ini biasanya banyak disediakan bank dan kepemilikannya yakni dengan membeli kartu uang elektronik, lalu mengisikan saldo.
Server
Uang elektronik jenis ini melakukan pencatatan saldo dalam server, jadi bisa dipantau menggunakan aplikasi, yang tentu saja harus terkoneksi internet. Selain itu, transaksi uang elektronik berbasis server dapat dilakukan secara daring atau online.
Kelebihan dan Kekurangan
Uang elektronik tentu memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, sama seperti alat transaksi lain. Apa saja? Simak di bawah ini.
Kelebihan
Kelebihan uang elektronik yakni seperti berikut:
Ringkas
Anda tak perlu membawa banyak uang tunai dalam dompet, jadi tentu lebih ringan dan aman. Anda cukup membawa seperlunya saja sebab barang belanjaan bisa menggunakan uang elektronik, sampai satu atau dua juta rupiah.
Promo Menarik
Terdapat banyak promo menarik yang biasa diberikan penerbit, terutama pada hari-hari besar. Bukan hanya itu, ada juga cashback atau diskon saat Anda melakukan transaksi dalam jumlah tertentu.
Pembayaran Efisien dan Akurat
Kelebihan uang elektronik yang lainnya yakni lebih efisien dan akurat dalam pembayaran. Anda akan menghemat waktu saat bertransaksi, sebab tak perlu lagi menunggu kembalian uang. Nominal yang dibayarkan pun tak mungkin salah sebab diproses oleh sistem.
Kekurangan
Kekurangan uang elektronik yakni sebagai berikut:
Keterbatasan Mesin
Transaksi kartu uang elektronik tak dapat dilakukan di mesin ATM atau mesin debit kasir. Anda juga tak dapat mengubahnya menjadi uang tunai. Sehingga, dibutuhkan alat pembaca yang spesifik sesuai dengan nama bank.
Jumlah Terbatas
Ada limit uang elektronik, mulai dari 1 juta rupiah. Sehingga, Anda hanya dapat menggunakannya untuk belanja dengan nominal di bawah saldo tersebut.
Risiko Uang Elektronik
Dari semua kelebihan dan kekurangannya, penggunaan uang elektronik tentu mempunyai sejumlah risiko. Risiko tersebut tentu harus diwaspadai, di bawah ini adalah contohnya:
- Bila kepemilikan uang elektronik dengan basis chip tidak terdaftar, maka kartu tersebut hilang dan bank tak wajib menggantinya.
- Jika kartu uang elektronik Anda terdaftar dan hilang, maka dapat diganti oleh bank atau maksimal hanyalah 10 juta rupiah.
- Uang elektronik dengan basis chip atau server, belum dijamin LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan. Oleh karena itu, keamanannya menjadi lebih rendah.
- Jika kartu Anda hilang akan sulit untuk melacaknya, sebab tak ada pin atau kata sandi.
Perbedaan Uang Elektonik dan Dompet Digital

Banyak orang yang masih mengira bahwa uang elektronik dan dompet digital sama saja. Nyatanya kedua metode pembayaran ini berbeda. Perbedaan uang elektronik dan dompet digital diantaranya adalah:
Bentuk
Saldo uang elektronik dimasukkan ke dalam chip dan diberikan kepada nasabah, dalam wujud uang elektronik. Sementara itu, dompet digital atau e-wallet, dana-nya diletakkan dalam server. Oleh karena itu, dapat diakses pengguna lewat aplikasi milik penerbit.
Maksimal Saldo
Saldo maksimal yang bisa diisi ke dalam dompet digital biasanya 10 juta rupiah. Sedangkan, maksimal uang elektronik hanya 1 juta rupiah saja.
Penggunaan
Biasanya penggunaan uang elektronik yakni dalam transaksi pembayaran tiket, tarif tol, dan juga tagihan. sementara itu, dompet digital lebih sering digunakan ketika pembelian paket data, belanja online, iuran BPJS, dan lain sebagainya.
Fitur Keamanan
Perbedaan lain uang elektronik dan dompet digital yakni dari sisi fitur keamanan. Uang elektronik tak memiliki fitur keamanan, jadi siapa saja pemegangnya bisa melakukan transaksi. Sedangkan, dompet digital biasanya diamankan oleh PIN atau kata sandi.
Contoh Uang Elektronik di Indonesia
Sejumlah uang elektronik sudah ada di Indonesia, mungkin beberapa diantaranya tak asing bagi Anda. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Flazz BCA
Flazz BCA merupakan alat pembayaran dengan bentuk kartu atau lainnya. Dimana Flazz BCA bisa digunakan untuk transaksi pembayaran barang atau jasa. Pembayaran kartu Flazz ini hanya perlu mendebit dana yang tersimpan dalam kartu. Flazz BCA mendukung program cashless society yang dicadangkan oleh Bank Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi sebagai alat pembayaran, maka penggunakan uang elektronik pun semakin populer.
Baca juga: Ragam Dompet Digital di Indonesia, Inilah yang Terbaik dan Banyak Digunakan
BRIZZI
BRIZZI merupakan uang elektronik yang diterbitkan bank BRI. Anda dapat menggunakan BRIZZI sebagai pengganti uang tunai, guna melayani transaksi pembayaran sehari-hari. BRIZZI dilengkapi teknologi RFID atau Radio Frequency Identification, yang memungkinkan Anda melakukan transaksi pembayaran, dengan menempelkan kartu ke mesin pembaca. Kemudian, transaksi yang dilakukan dapat langsung diproses.
TapCash
TapCash adalah salah satu uang elektronik di Indonesia, yang mana keluaran BNI. TapCash perlu diisi atau top up sebelum dapat digunakan untuk transaksi pada berbagai merchant rekanan BNI. TapCash juga menjadi uang elektronik dengan pengguna terbaik di Indonesia. TapCash menawarkan beragam manfaat dan juga kemudahan, jadi transaksi pun lebih mudah dan efisien.
Itulah tadi pembahasan lebih jauh mengenai uang elektronik, semoga membantu Anda dalam memahami apa itu sebenarnya e-money.