Dalam era digital yang semakin maju ini, transaksi online telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari.
Baca juga : Cara Jaga Keamanan Data Pelanggan Tokopedia 2023 agar Aman
Dari pembelian barang dan jasa hingga pembayaran tagihan, semakin banyak orang yang mengandalkan transaksi online untuk kenyamanan dan efisiensi.
Namun, dengan meningkatnya aktivitas transaksi online, penting bagi kita untuk memahami standar keamanan yang diperlukan untuk melindungi informasi pribadi dan keuangan kita.
6 Standar Keamanan Transaksi Online

Wajib untuk kalian ketahui kalau transaksi keuangan harus memenuhi standar keamanan, supaya data atau uang kalian tetap aman, ya!
Lalu apa aja sih standar keamanan transaksi online? Berikut adalah beberapa standar keamanan transaksi online yang perlu kalian ketahui:
SSL (Secure Sockets Layer)
SSL adalah teknologi enkripsi yang digunakan untuk melindungi informasi pribadi yang dikirimkan melalui internet.
Situs web yang menggunakan SSL akan memiliki protokol “https://” di URL mereka, dengan ikon gembok yang menandakan bahwa koneksi aman.
SSL mengenkripsi data yang ditransmisikan antara perangkat pengguna dan server, sehingga melindungi informasi seperti nomor kartu kredit, kata sandi, dan data pribadi lainnya dari potensi penyadapan oleh pihak yang tidak berwenang.
3D Secure
3D Secure adalah standar keamanan tambahan yang dirancang untuk melindungi transaksi kartu kredit secara online.
Ini melibatkan penggunaan kata sandi tambahan atau kode verifikasi yang dikirimkan ke ponsel pengguna untuk memverifikasi identitas saat melakukan pembayaran.
Dengan menggunakan 3D Secure, risiko penipuan transaksi online dapat dikurangi karena hanya pemilik kartu yang memiliki akses ke kode verifikasi tersebut.
Tokenisasi
Tokenisasi adalah proses menggantikan informasi sensitif, seperti nomor kartu kredit, dengan token unik yang tidak dapat diuraikan.
Token ini kemudian digunakan untuk melakukan transaksi online, mengurangi risiko pencurian data karena token tersebut tidak mengungkapkan informasi asli.
Dengan tokenisasi, keamanan informasi pribadi dan keuangan kalian tetap terjaga meskipun ada potensi gangguan dalam sistem.
Verifikasi Dua Faktor (Two-Factor Authentication)
Verifikasi dua faktor (2FA) adalah metode keamanan yang meminta pengguna untuk memasukkan dua faktor identifikasi yang berbeda saat melakukan transaksi online.
Ini bisa berupa kombinasi kata sandi, kode One-Time Password (OTP), sidik jari, atau pengenalan wajah.
Dengan mengaktifkan 2FA, bahkan jika seseorang berhasil mencuri kata sandi kalian, mereka masih membutuhkan faktor kedua untuk mengakses akun atau menyelesaikan transaksi, memberikan lapisan perlindungan tambahan.
PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard)
PCI DSS adalah standar keamanan yang ditetapkan oleh Security Standards Council (PCI) untuk melindungi informasi kartu pembayaran.
Jika kalian adalah bisnis yang menerima pembayaran kartu, kalian harus memastikan kepatuhan dengan standar ini.
PCI DSS mencakup persyaratan seperti menjaga keamanan jaringan, mengenkripsi data kartu, melindungi sistem dari malware, dan mengelola akses ke informasi sensitif.
Update dan Pemantauan Keamanan Sistem
Penting untuk menjaga sistem dan perangkat lunak yang digunakan dalam transaksi online kalian tetap terkini dengan pembaruan keamanan terbaru.
Riset dan pengembangan serangan cyber terus berlanjut, sehingga melibatkan pemantauan keamanan yang aktif dan mengadopsi praktik terbaik dalam mengamankan sistem kalian.
Selalu periksa pembaruan keamanan yang diberikan oleh penyedia perangkat lunak, dan gunakan perangkat lunak keamanan yang terpercaya untuk melindungi diri kalian dari ancaman yang mungkin muncul.
Menerapkan standar keamanan transaksi online adalah langkah penting dalam melindungi informasi pribadi dan keuangan kalian dari risiko penipuan dan pencurian identitas.
Dengan memahami dan mengadopsi standar keamanan ini, kalian dapat merasa lebih aman dan nyaman saat melakukan transaksi online.
Ingatlah untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap praktik keamanan yang dianjurkan saat melakukan transaksi online.
6 Tips Mengatasi Masalah Keamanan Transaksi Online

Transaksi digital telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari kita. Dari pembayaran online hingga transfer uang elektronik, kita mengandalkan transaksi digital untuk kenyamanan dan efisiensi.
Namun, dengan kemajuan teknologi juga datang risiko keamanan yang harus dihadapi. Bagaimana kita dapat mengatasi masalah keamanan transaksi online dan melindungi data dan keuangan kita? Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kalian:
Gunakan Jaringan yang Aman
Pastikan kalian selalu terhubung ke jaringan yang aman saat melakukan transaksi digital. Hindari menggunakan jaringan Wi-Fi publik yang tidak terenkripsi atau tidak aman, karena ini dapat memungkinkan penjahat siber untuk mengakses data pribadi kalian.
Lebih baik menggunakan jaringan pribadi yang aman atau mengandalkan koneksi seluler yang dijamin keamanannya.
Perbarui Perangkat dan Aplikasi Kalian
Pastikan perangkat kalian selalu diperbarui dengan versi terbaru dari sistem operasi dan aplikasi yang kalian gunakan. Pembaruan tersebut seringkali mencakup perbaikan keamanan dan kerentanan yang ditemukan dalam versi sebelumnya.
Dengan memperbarui perangkat dan aplikasi, kalian dapat mengurangi risiko serangan yang dapat mempengaruhi transaksi digital kalian. Jadi pastikan sistem kalian selalu diperbarui secara berkala agar keamanan transaksi menjadi lebih maksimal.
Gunakan Password yang Kuat dan Berbeda
Penting untuk menggunakan password yang kuat dan berbeda untuk setiap akun dan layanan yang kalian gunakan.
Password yang kuat harus terdiri dari kombinasi huruf, angka, dan karakter khusus. Selain itu, jangan gunakan password yang sama untuk beberapa akun, karena jika salah satu akun kalian diretas, akun lainnya juga berisiko terkena dampaknya.
Pertimbangkan menggunakan manajer kata sandi untuk membantu mengelola dan menghasilkan password yang kuat secara otomatis.
Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (Two-Factor Authentication)
Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) di semua akun yang mendukungnya. 2FA menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan meminta verifikasi melalui perangkat yang terpisah, seperti SMS OTP (One-Time Password), aplikasi autentikasi, atau pemindaian sidik jari.
Dengan menggunakan 2FA, bahkan jika seseorang berhasil mencuri kata sandi kalian, mereka masih memerlukan faktor kedua untuk mengakses akun kalian.
Waspadai Phishing dan Serangan Malware
Phishing adalah teknik penipuan di mana penjahat siber mencoba untuk mendapatkan informasi sensitif kalian, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit, dengan menyamar sebagai entitas tepercaya.
Jaga kewaspadaan kalian terhadap email atau pesan yang mencurigakan, dan jangan pernah memberikan informasi pribadi melalui tautan atau situs web yang tidak dapat dipercaya.
Selain itu, pastikan kalian memiliki perangkat lunak keamanan yang terbaru dan diperbarui secara berkala untuk melindungi diri kalian dari serangan malware.
Periksa dan Rekam Transaksi kalian
Selalu periksa dan rekam transaksi digital kalian secara teratur. Memonitori aktivitas keuangan kalian, periksa laporan transaksi, dan perhatikan adanya aktivitas yang mencurigakan atau tidak dikenali.
Jika kalian menemukan transaksi yang mencurigakan, segera laporkan ke penyedia layanan atau lembaga keuangan kalian.
Mengatasi masalah keamanan transaksi online membutuhkan kehati-hatian dan tindakan pencegahan yang tepat.
Dengan menerapkan tips di atas, kalian dapat melindungi data pribadi dan keuangan kalian dari risiko keamanan yang mungkin timbul.
Baca juga : Bitcoin: Keamanan dan Cara Mendapatkannya!
Tetap waspada dan jaga keamanan kalian saat melakukan transaksi digital agar kalian dapat menikmati manfaatnya tanpa khawatir akan kehilangan informasi yang berharga.